• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Hukum Islam Membedakan Anak dalam 3 Fase Perkembangan

Hukum Islam, termasuk juga UU Perlindungan anak dalam hal ini, seharusnya secara eksplisit membebaskan anak sampai usia tujuh tahun dari tanggungjawab apapun

Redaksi Redaksi
11/10/2022
in Hikmah
0
hukum Islam

hukum Islam

448
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk hukum Islam tentang konsepsi anak, maka secara tegas hukum Islam membedakan anak dalam tiga fase perkembangan.

Fase pertama dan kedua sampai usia tujuh tahun, yaitu seorang anak sama sekali tidak memiliki kewajiban dan tanggung-jawab apapun, baik kepada Tuhan-nya maupun kepada keluarga, dan masyarakat secara umum.

Hukum Islam, termasuk juga UU Perlindungan anak dalam hal ini, seharusnya secara eksplisit membebaskan anak sampai usia tujuh tahun dari tanggungjawab apapun.

Dengan membebaskan anak sampai usia tujuh tahun ini, menurut Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Fikih Hak Anak, diharapkan agar tidak dijadikan dasar bagi orang tua, keluarga, atau masyarakat umum untuk memaksa anak-anak.

Bahkan menghukum mereka ketika tidak mengikuti perintah dari kehendak mereka.

Sementara itu, pada fase al-tamyiz sampai dewasa, mulai dari usia tujuh tahun karakteristik yang sesungguhnya adalah bukan tanggungjawab atau kewajiban, melainkan pembiasaan (tadib) dan pendidikan (tarbiyah).

Baca Juga:

Vasektomi Sebagai Solusi Kemiskinan, Benarkah Demikian?

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

Karena pembiasaan itu, maka harus memastikannya dengan cara-cara yang benar-benar untuk kemaslahatan anak itu sendiri. Baik dari Undang-undang maupun hukum Islam kontemporer perlu merevisi pernyataan bahwa seorang anak telah memiliki kewajiban dan tanggungjawab.

Setidaknya, perlu penjelasan yang lebih komprehensif untuk memastikan seorang anak. Dengan fase-fase usia yang berbeda-beda, tidak memberinya tanggungjawab dan kewajiban yang sama.

Lalu memperoleh sanksi hukum sebagai dampak dari kelalaian atas tanggung-jawab tersebut. Sanksi hukum yang terkadang berupa kekerasan fisik dan mental yang berakibat fatal bagi tumbuh kembang anak. (Rul)

Tags: 3 faseanakbedaFaqihuddin Abdul KodirhakHak anakHukum IslammembedakanPerkembangan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version