Mubadalah.id – Medan pertama untuk mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan Islam adalah di dalam keluarga dan rumah tangga.
Rumah adalah sekolah pertama bagi seorang anak, yang akan melihat bagaimana ayahnya memiliki relasi, sikap, dan perilaku terhadap ibunya. Begitu pun relasi sang ibu dengan ayah.
Relasi antara kedua orang tua ini akan diserap seorang anak, membekas, dan mempengaruhi cara ia berpikir dan bertindak hingga menginjak usia dewasa dan kemudian menjadi pasangan suami dan istri atau ayah dan ibu.
Dan demikianlah daur pembelajaran terus berputar dan turun temurun melalui keluarga. Jika yang anak terima dan resapi adalah baik, maka kebaikanlah yang akan ia semaikan di kehidupannya nanti saat dewasa.
Untuk hidupnya, keluarga, masyarakat, bangsa, dan penduduk global dunia. Begitu pun sebaliknya.
Karena itu, langkah pertama dari kehidupan keluarga yang harus mereka pastikan adalah moral dan perilaku seseorang terhadap keluarganya. Perilaku mulia seseorang terhadap keluarganya adalah standar moral tertinggi dalam Islam.
Hal itu agar pengaruh dan tanggung jawab yang laki-laki miliki benar-benar untuk kebaikan keluarga.
Sebab, tidak menutup kemungkinan, ada laki-laki, atau bahkan banyak, yang menggunakan kewenangan ini justru untuk menegasikan kemanusiaan perempuan, menguasai mereka, dan memutus mereka dari segala manfaat dan maslahat kehidupan, baik yang ada di ranah domestik keluarga, maupun ranah publik.
Karena itu, perintah berbuat baik kepada keluarga Islam tegaskan kepada para laki-laki, sebagai suami atas istri, atau ayah atas anak-anaknya.*
*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.