• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Kiprah Perempuan di Panggung Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Anifatul Jannah Anifatul Jannah
22/08/2020
in Figur, Pernak-pernik, Publik
0
Jolly Mohan

Jolly Mohan

414
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Kemerdekaan Indonesia terjadi tidak lepas dari peran penting perempuan di dalamnya. Perempuan turut andil terlibat sangat aktif sejak pra kemerdekaan Indonesia, ikut mengupayakan juga menjadi saksi kemerdekaan Indonesia sampai saat ini.

Peran perempuan dalam terjadinya proklamasi kemerdekaan menjadi catatan penting dalam panggung sejarah Indonesia, yang harus diingat dan diteladani kiprahnya untuk generasi selanjutnya. Sebuah tanda bahwa perempuan memiliki keterlibatan dalam urusan kenegaraan dan lainnya. Perempuan sudah mempunyai peran dan memiliki kesempatan berkiprah di publik sejak dulu yang telah terrekam oleh sejarah.

Fatmawati merupakan salah satu sosok perempuan yang paling sering disebut, mungkin juga paling banyak dikenal tidak hanya sebagai istri Soekarno, melainkan ia juga terlibat dalam proses menjahit bendera merah putih sebelum terjadinya proses proklamasi.

Disebelah Fatmawati ada Soerastri Karma Trimurti (SK Trimurti), ia terlibat dalam pengibaran bendera yang sebelumnya ia menolak tawaran untuk mengibarkan bendera, kemudian digantikan oleh orang lain. Pasca kemerdekaan, SK Trimurti menjadi menteri perburuhan pertama perempuan di Indonesia. Kemampuannya diakui negara sampai ia menjabat sebagai seorang menteri perempuan.

Nama perempuan selanjutnya adalah Yuliari Markoem, menjadi petugas pengibaran bendera merah putih merupakan hal paling membanggakan. Karena terlibat dalam kemerdekaan Indonesia adalah suatu hal yang diupayakan oleh perempuan untuk turut serta merayakaan kemerdekaan negaranya. Yuliari Markoem menjadi anggota kelompok mahasiswa yang menaikkan bendera pusaka Indonesia, Yuliari juga terlibat dengan upaya sebelumnya dalam perang kemerdekaan pertama sebagai penguhubung untuk menyalurkan kebutuhan medis.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

Baca Juga:

Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw

Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

Nama-nama perempuan lain yang tercatat seperti Zuleika Rachman Mansjhur Jasin yang memimpin mahasiswa perempuan di Sekolah Tinggi Kedokteran yang saat itu diberi mandat dalam upacara proklamasi kemerdekaan sebagai anggota PMI mobile colone. Bersama dengan Gonowati Djaka Sutadiwiria sebagai anggota pengamanan saat proklamasi kemerdekaan berlangsung. Oestari Soetarti sebagai anggota PMI, kemudian setelah proklamasi kemerdekaan ada Retno Sedjati menjadi anggota PMI.

Banyak nama perempuan yang telah tercatatat dan terlibat dengan urusan negara, mulai dari pra kemerdekaan hingga proklamasi kemerdekaan terjadi. Sampai kemerdekaan Indonesia didapatkan, perempuan juga memiliki keterlibatan aktif untuk ikut serta membangun bangsanya menjadi lebih baik. Bergerak di berbagai sekor publik bersama laki-laki.

Kemampuan perempuan menjadi pertimbangan penting dalam sebuah mandat pekerjaan, bukan sekadar mempersoalkan gender yang bias. Sejarah kemerdekaan Indonesia telah mencatat keterlibatan perempuan dan melihat peran mereka begitu penting karena kemampuannya. Penting bagi kita generasi saat ini untuk mencari tahu dan memahami, bahwa kemampuan dan intelektual seseorang tidak terletak pada jenis kelaminnya. []

Anifatul Jannah

Anifatul Jannah

Terkait Posts

Jumlah mahar

Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw

2 April 2023
Mahar adalah Simbol

Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

2 April 2023
Tujuan menikah

Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

1 April 2023
Momen Ramadan

Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

1 April 2023
Sarana Menikah

Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

1 April 2023
kerja rumah tangga

Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga

1 April 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist