• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Kisah Kiai Sahal, dan Nyai Nafisah yang Saling Mendukung dan Menguatkan (Part I)

Pada akhirnya, meski Kiai Sahal tidak tercatat sebagai aktivis perempuan, namun visi terdepan beliau dalam persoalan perempuan dapat jelas terbaca dari laku keseharian

Tutik Nurul Jannah Tutik Nurul Jannah
25/10/2021
in Keluarga
0
Kiai Sahal

Kiai Sahal

114
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kiai Sahal Mahfudh wafat pada Januari 2014 M atau Rabi’ul Awwal 1435 H. Ada banyak pengalaman dan pengetahuan berharga, yang saya dengar dan lihat langsung dari penuturan serta keseharian beliau. Terhitung sejak menikah pada Januri tahun 2004 hingga beliau wafat di tahun 2014. Sehingga terdapat kurang lebih 10 tahun kesempatan yang saya dapatkan untuk ngangsu kaweruh kepada beliau. Baik melalui kesaksian terhadap keseharian beliau, maupun dari jawaban beliau mengenai  persoalan-persoalan yang saya tanyakan.

Dari sepuluh tahun tersebut, terbilang empat tahun pertama, adalah waktu yang paling intens bagi saya dalam mengikuti keseharian beliau. Hal ini karena pada empat tahun pertama ini, saya masih serumah dengan beliau. Dan di saat bersamaan, Nyai Nafisah sedang dalam puncak kesibukannya sebagai anggota DPD RI, sebagai aktifis organisasi sosial kemasyarakatan, disamping sebagai guru sekaligus pengasuh pesantren.

Sebagai anggota DPD RI, praktis nyai Nafisah harus membagi waktunya 4 hari di Jakarta, dan 3 hari dengan berbagai kesibukan lainnya di wilayah Pati dan sekitarnya. Sedangkan Kiai Sahal, sebagai Rois ‘Am dan Ketua MUI, hanya memiliki agenda sebulan sekali ke Jakarta. Selebihnya, pengurus pusatlah yang akan bertandang ke Kajen, apabila ada persolan mendesak yang harus diputuskan oleh Kiai Sahal.

Pada tahun-tahun tersebut, kebetulan, di antara anggota keluarga, sayalah yang paling banyak berada di rumah. Selain mengajar TPQ di sore hari, dan mengajar kitab di pesantren putri, maka aktifitas wajib saya setiap hari adalah menemani Kiai Sahal dahar. Beliau yang selalu istiqomah dalam segala hal, memiliki kebiasaan dahar pada pukul 6.30, pukul 10.30 dan ba’da maghrib. Inilah saat-saat istimewa saya, untuk banyak bertanya atau mendengarkan penuturan beliau.

Selain pada saat dahar, waktu menunggu sholat isya adalah saat terbaik untuk menanyakan banyak hal kepada beliau. Biasanya, waktu-waktu tsb beliau habiskan dengan duduk di kursi di ruang tengah. Membaca koran atau menyimak berita terkini.

Baca Juga:

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

Ada banyak hal istimewa yang saya temui dalam relasi Kiai Sahal dan Nyai Nafisah sebagai sepasang suami-istri. Meski Kiai Sahal adalah pucuk pimpinan di dua organisasi besar di Indonesia (PBNU dan MUI), namun beliau tidak serta merta menjadikan alasan kesibukannya untuk membuat sang istri hanya sibuk di wilayah domestik. Upaya untuk saling mendukung dan saling menguatkan tampak terlihat dari bagaimana dukungan dan kesempatan yang diberikan Kiai Sahal kepada Nyai Nafisah.

Bahkan, dengan berbagai kesibukan beliau berdua, Kiai Sahal selalu menyempatkan diri untuk menunjukkan perhatiannya kepada sang istri dengan cara (yang menurut saya) cukup romantis. Hampir setiap Kamis siang, pada saat tiba jadwal Nyai Nafisah pulang kembali ke Kajen, seusai 4 hari beraktifitas di Jakarta, Kiai Sahal selalu tampak menunggu sang istri di ruang tamu depan. Dengan wajah sumringah, sesuai waktu yang telah dijadwalkan, Kiai Sahal akan duduk di kursi di ruang tamu dengan menghadap ke halaman, menunggu sang istri datang. Sering pula, saya bersama anak sulung saya, menemani beliau sambil berbincang sekedarnya.

Pada momen-momen tersebut, terus terang membuat saya merasa terbawa suasana. Karenanya, pernah suatu kali saya beranikah diri untuk bertanya pada yai: “pripun bah.. rasane ditinggal ibuk teng Jakarta setiap minggu ngeten niki?”

“Yo ora kepenak”. Jawab yai lugas.

Kemudian beliau menambahkan, “ndek biyen ibumu yo.. sering tak tinggali sibuk. Ibumu yo.. sabar.” Dan jawaban beliau waktu itu, sungguh terdengar sebagai jawaban yang luar biasa bagi saya. Bahkan hingga saat ini.

Jawaban ini, menunjukkan bagaimana Kiai Sahal memiliki visi kesetaraan dalam melihat perempuan/laki-laki atau suami/istri sebagai sesama manusia yang memiliki kewajiban yang sama dalam melaksanakan fungsi domestik dan fungsi publiknya. Pada saat Kiai Sahal dalam kesibukannya, maka Nyai Nafisah memberikan dukungan sepenuh jiwa. Demikian pula saat Nyai Nafisah melaksanakan fungsinya di ranah domestik atapun publik, maka Kiai Sahal adalah orang pertama yang meberikan dukungannya.

Pada akhirnya, meski Kiai Sahal tidak tercatat sebagai aktivis perempuan, namun visi terdepan beliau dalam persoalan perempuan dapat jelas terbaca dari laku keseharian beliau. Baik terkait keputusan-keputusan besar dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam sikap keseharian dalam memberikan dukungan terhadap kiprah sang belahan jiwa, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun politik. Wallahu A’lam. Kagem Kiai Sahal dan orang-orang tercinta yang telah mendahului kita, AlFatihah. (bersambung)

Tags: keluargaKH. Sahal MahfudzNyai Nafisah
Tutik Nurul Jannah

Tutik Nurul Jannah

Terkait Posts

Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID