• Login
  • Register
Sabtu, 10 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Nabi Muhammad Saw Mencari Negara yang Mendukung Dakwah Islam

Kala itu, umat Islam hidup berdampingan dengan masyarakat Kristen, dan bahkan berada dalam kekuasaan agama Kristen, sekalipun sudah ada masyarakat Madinah yang nabi pimpin

Redaksi Redaksi
11/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nabi Muhammad

Nabi Muhammad

535
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setelah lebih dari 10 tahun masyarakat Makkah terus melakukan penolakan, pemboikatan, kekerasan, bahkan pengusiran, Nabi Muhammad Saw mencoba mencari daerah atau negeri lain yang bisa menerima dan mendukung dakwah Islam.

Dan setidaknya menerima dengan tanpa melakukan perundungan, persekusi, dan kekerasan. Nabi mengutus para sahabat untuk mencoba hidup dan tinggal di Etiopia, sejauh 4.000 kilo meter dari Kota Mekkah.

Raja Etiopia menerima para sahabat dengan baik, memberi tempat, dan memberikan segala keperluan hidup mereka selama di Etiopia.

Beberapa sahabat bahkan memilih tetap tinggal di Etiopia sampai akhir kehidupan Nabi Muhammad Saw seperti keponakan beliau, Ja’far bin Abu Thalib Ra.

Eksperimen Etiopia ini menarik dan belum banyak dikaji sebagai sumber fiqh dan akhlak relasi dengan yang berbeda agama.

Baca Juga:

Aurat dalam Islam

Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

Noble Silence: Seni Menghormati Waktu Hening untuk Refleksi Keimanan

Kala itu, umat Islam hidup berdampingan dengan masyarakat Kristen, dan bahkan berada dalam kekuasaan agama Kristen, sekalipun sudah ada masyarakat Madinah yang nabi pimpin.

Nabi Muhammad Saw juga menjajaki penerimaan dan perlindungan dari kabilah Tha’if, sekitar 85 kilo meter dari Makkah. Nabi ditolak, bahkan diusir.

Tetapi, nabi mendoakan agar mereka kelak, dari anak cucunya, ada yang memperoleh hidayah dan beriman (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 3267).

Hijrah ke Irak

Nabi juga mencoba menawarkan diri pada delegasi Hirah dari Irak, sekitar 1.800 kilo meter dari Makkah. Mereka menerima dan menghormati nabi, tetapi tidak bersedia memberikan perlindungan penuh. Nabi memahami dan menghormati mereka.

Kelompok yang bersedia memberikan perlindungan bagi Nabi Muhammad Saw. adalah delegasi dua kabilah dari Kota Yatsrib, yang kelak berubah nama menjadi Madinah.

Nabi melakukan pertemuan dua kali, pada tahun yang berbeda, dan mengakhirinya dengan sumpah setia (baiat) untuk saling memberikan perlindungan penuh, jiwa, raga, dan harta.

Atas dasar ini, nabi meminta para sahabat di Makkah untuk segera berhijrah ke Madinah. Nabi sendiri, bersama Abu Bakar ash-Shiddiq Ra secara sembunyi-sembunyi berhijrah ke Madinah.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir, dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: dakwahislamkisahMendukungNabi Muhammad SAWNegara
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

perempuan di ruang domestik

Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama

9 Mei 2025
PRT

Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

9 Mei 2025
Aurat dalam Islam

Aurat dalam Islam

9 Mei 2025
Menikah adalah Separuh Agama

Benarkah Menikah Menjadi Bagian dari Separuh Agama?

9 Mei 2025
Kopi Kamu

Kopi Kamu: Ruang Kerja Inklusif yang Mempekerjakan Teman Disabilitas

8 Mei 2025
Menikah sebagai Kontrak Kesepakatan

Menikah sebagai Kontrak Kesepakatan

8 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • PRT

    Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aurat dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Menikah Menjadi Bagian dari Separuh Agama?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?
  • Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama
  • Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro
  • Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?
  • Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version