• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Nabi Muhammad Saw Mencari Negara yang Mendukung Dakwah Islam

Kala itu, umat Islam hidup berdampingan dengan masyarakat Kristen, dan bahkan berada dalam kekuasaan agama Kristen, sekalipun sudah ada masyarakat Madinah yang nabi pimpin

Redaksi Redaksi
11/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nabi Muhammad

Nabi Muhammad

537
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setelah lebih dari 10 tahun masyarakat Makkah terus melakukan penolakan, pemboikatan, kekerasan, bahkan pengusiran, Nabi Muhammad Saw mencoba mencari daerah atau negeri lain yang bisa menerima dan mendukung dakwah Islam.

Dan setidaknya menerima dengan tanpa melakukan perundungan, persekusi, dan kekerasan. Nabi mengutus para sahabat untuk mencoba hidup dan tinggal di Etiopia, sejauh 4.000 kilo meter dari Kota Mekkah.

Raja Etiopia menerima para sahabat dengan baik, memberi tempat, dan memberikan segala keperluan hidup mereka selama di Etiopia.

Beberapa sahabat bahkan memilih tetap tinggal di Etiopia sampai akhir kehidupan Nabi Muhammad Saw seperti keponakan beliau, Ja’far bin Abu Thalib Ra.

Eksperimen Etiopia ini menarik dan belum banyak dikaji sebagai sumber fiqh dan akhlak relasi dengan yang berbeda agama.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Saat Menyelesaikan Masalah dengan Sang Istri, Nabi Muhammad Saw Memilih Negosiasi

Kala itu, umat Islam hidup berdampingan dengan masyarakat Kristen, dan bahkan berada dalam kekuasaan agama Kristen, sekalipun sudah ada masyarakat Madinah yang nabi pimpin.

Nabi Muhammad Saw juga menjajaki penerimaan dan perlindungan dari kabilah Tha’if, sekitar 85 kilo meter dari Makkah. Nabi ditolak, bahkan diusir.

Tetapi, nabi mendoakan agar mereka kelak, dari anak cucunya, ada yang memperoleh hidayah dan beriman (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 3267).

Hijrah ke Irak

Nabi juga mencoba menawarkan diri pada delegasi Hirah dari Irak, sekitar 1.800 kilo meter dari Makkah. Mereka menerima dan menghormati nabi, tetapi tidak bersedia memberikan perlindungan penuh. Nabi memahami dan menghormati mereka.

Kelompok yang bersedia memberikan perlindungan bagi Nabi Muhammad Saw. adalah delegasi dua kabilah dari Kota Yatsrib, yang kelak berubah nama menjadi Madinah.

Nabi melakukan pertemuan dua kali, pada tahun yang berbeda, dan mengakhirinya dengan sumpah setia (baiat) untuk saling memberikan perlindungan penuh, jiwa, raga, dan harta.

Atas dasar ini, nabi meminta para sahabat di Makkah untuk segera berhijrah ke Madinah. Nabi sendiri, bersama Abu Bakar ash-Shiddiq Ra secara sembunyi-sembunyi berhijrah ke Madinah.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir, dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: dakwahislamkisahMendukungNabi Muhammad SAWNegara
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Wahabi Lingkungan

    Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID