• Login
  • Register
Sabtu, 20 Agustus 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kurban : Simbol Perjuangan Manusia Wujudkan Solidaritas Sosial-Ekonomi

Menyembelih hewan adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang menyesatkan dan yang sering kali tidak peka dan tak peduli terhadap penderitaan orang lain

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
30/06/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
kurban

kurban

573
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kurban secara harfiah ia berarti dekat atau mendekatan diri. Dalam Haji ia berarti mendekatkan diri kepada Allah melalui penyembelihan ternak.

Memenuhi seruan Tuhan dengan cara menyembelih hewan pada peristiwa ini adalah salah satu bentuk ketakwaan kepada-Nya.

Al-Qur’an menyebutkan:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya : Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demi-kianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Hajj ayat 37)

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Logika Ekonomi Hantu Perempuan di Balik Film-film Horor Indonesia
  • Laki-laki Sumber Fitnah Menurut Buya Husein (1)
  • Tasyakuran Haji di Madura: Mewujudkan Syukur dengan Berbagi
  • Keluarga Maslahat Adalah Langkah Awal untuk Perbaiki Sosial Masyarakat

Baca Juga:

Logika Ekonomi Hantu Perempuan di Balik Film-film Horor Indonesia

Laki-laki Sumber Fitnah Menurut Buya Husein (1)

Tasyakuran Haji di Madura: Mewujudkan Syukur dengan Berbagi

Keluarga Maslahat Adalah Langkah Awal untuk Perbaiki Sosial Masyarakat

Peristiwa ini pada mulanya merupakan tradisi masyarakat pagan. Demi meraih kebahagiaan diri, para tokoh, atas nama Tuhan, melakukan penyembelihan anak manusia sebagai bentuk pengorbanan kepada Tuhan.

Kejahatan kemanusiaan model ini harus dihentikan. Tanpa menghilangkan tradisi itu, Allah Swt, melalui Nabi Ibrahim dan Ismail, menyerukan praktik pengorbanan tersebut diganti dengan penyembelihan hewan yang memberi manfaat bagi kesejahteraan sosial.

Maka kurban dalam haji adalah simbol perjuangan manusia mewujudkan solidaritas sosial-ekonomi demi kesejahteraan bersama.

Allah menyatakan:

فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya : Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Hajj ayat 36)

Seorang penafsir modern Rasyid Ridha menyatakan bahwa ibadah kurban melambangkan perjuangan kebenaran yang menuntut tingkat kesabaran, ketabahan, dan pengorbanan yang tinggi.

Pandangan ini mengajak kita untuk menaruh perhatian yang tinggi kepada dimensi moral dan perjuangan kemanusiaan ini. Dan semua harus terus diperjuangkan bagi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan sosial.

Kepemihakan Islam terhadap komunitas manusia yang miskin atau dimiskinkan oleh struktur sosialnya merupakan komitmen utama Islam.

Menyembelih hewan adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang menyesatkan dan yang sering kali tidak peka dan tak peduli terhadap penderitaan orang lain.

Begitulah. Prosesi haji memang tampak begitu sederhana dan demikian mudah, tetapi sesungguhnya ia begitu sarat makna spiritual yang menggetarkan.

Tahap demi tahap perjalanan haji: Tawaf, Sa’i, Wukuf di Arafah, Jamarat dan Kurban, merupakan simbol-simbol yang bernilai kemanusiaan.

Ia adalah simbol-simbol penyatuan, kesetaraan, dan persaudaraan umat manusia, perdamaian, berbagi kegembiraan dan cerita tentang sejarah manusia, sejarah asal-usul keyakinan keagamaan, dan lain-lain.

Seluruh proses ibadah haji juga merupakan “napak tilas”, perjalanan “Abu al-Anbiya” (bapak para nabi): Ibrahim As, dan putranya, Ismail As Akhirnya haji adalah perjalanan menuju kembali ke asal, menuju Tuhan yang mencintai dan dicintai. []

Tags: bulan hajiekonomihajiIbadah HajiKurbanperjuanganSimbolSolidaritassosial
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Hukum Kesetiaan

Mengenal Hukum Kesetiaaan bagi Sang Pecinta Sejati

20 Agustus 2022
Perempuan Indonesia

Ketika Nawaning Menjadi Tumpuan Harapan Perempuan Indonesia

19 Agustus 2022
pesan kemerdekaan

Kisah Inak Sahnun dan Pesan Moral Tentang Kemerdekaan

19 Agustus 2022
Ekstremisme Beragama

Upaya-upaya Konkret untuk Mengatasi Ekstremisme Beragama

19 Agustus 2022
Memuliakan Perempuan

Pesan Memuliakan Perempuan dan Anak di Hari Asyura’

19 Agustus 2022
Teologi Maskulin

Hilangnya Tuhan Feminin dan Dominasi Teologi Maskulin

18 Agustus 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan dalam Pacaran

    Memaklumi Kekerasan dalam Pacaran Atas Nama Cinta, Patutkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Nawaning Menjadi Tumpuan Harapan Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Merdekalah!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Hannah : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Tirani Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Rahmi : KUPI harus Lakukan Terobosan Baru Dalam Berbangsa dan Bernegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengenal Hukum Kesetiaaan bagi Sang Pecinta Sejati
  • Nyai Mariatul Asiah : Perempuan Merdeka itu Aman dan Nyaman
  • Syekhul Azhar Ahmad Thayyib: Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Itu Kurang Akal
  • Perempuan Merdekalah!
  • Belajar dari Film Asa; Merdeka Dari Kekerasan Seksual

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist