• Login
  • Register
Selasa, 22 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

Al-Qur’an tidak pernah menempatkan perbedaan jenis kelamin, ras, atau suku sebagai ukuran kualitas manusia.

Redaksi Redaksi
22/07/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Saling Mengenal

Saling Mengenal

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Al-Qur’an dalam Surat Al-Hujurat (49:13) menegaskan bahwa kita diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan, terdiri dari berbagai bangsa (syu’uub) dan suku (qabaa’il), agar saling mengenal satu sama lain.

Pesan saling mengenal ini begitu penting, terlebih dalam konteks dunia yang kian kompleks dan majemuk. Keragaman itu bukan sekadar jenis kelamin. Tetapi juga mencakup warna kulit, postur tubuh, bahasa, adat istiadat, hingga cara pandang terhadap kehidupan. Bahkan dalam satu bangsa atau suku pun terdapat spektrum keragaman yang sangat luas—diversity within diversity.

Sayangnya, perbedaan yang seharusnya dirayakan justru kerap dijadikan alasan untuk melakukan diskriminasi dan penindasan.

Sejarah panjang umat manusia mencatat, bahwa salah satu akar kezaliman adalah menjadikan perbedaan sebagai pembenaran untuk merendahkan kelompok yang lemah.

Dalam bahasa al-Qur’an, kelompok al-mala’—yakni golongan yang kuat—kerap meminggirkan dluafa’ (yang lemah) dan mustad’afin (yang dilemahkan), dengan dalih bahwa mereka berbeda atau tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh kelompok dominan.

Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm kesadaran ini justru hadir untuk membongkar logika diskriminasi tersebut. Al-Qur’an tidak pernah menempatkan perbedaan jenis kelamin, ras, atau suku sebagai ukuran kualitas manusia. Sebab, semua perbedaan itu adalah sesuatu yang kita bawa sejak lahir—bukan hasil usaha atau pilihan bebas kita. Maka, tidak logis menjadikannya dasar penilaian moral ataupun sosial.

Baca Juga:

Nyai Awanillah Amva: Wisuda Bukan Akhir, Tapi Awal Kiprah Mahasantri di Tengah Masyarakat

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Karena di dalam Islam, satu-satunya standar nilai hidup adalah takwa. Yaitu sejauh mana seseorang menjaga komitmen tauhid kepada Allah dalam kerja-kerja kemaslahatan bagi sesama makhluk. Terutama sesama manusia.

Bahkan, takwa bukan hanya soal hubungan dengan Tuhan. Tetapi juga tercermin dari seberapa manusiawi kita bersikap kepada orang lain, tanpa peduli latar belakang mereka.

Cita-cita besar Islam ini, sebagaimana tercermin dalam konsep rahmatan lil ‘alamin, adalah menciptakan sistem kehidupan yang membawa anugerah bagi seluruh semesta.

Dan sistem ini hanya akan mungkin terwujud jika manusia sebagai khalifah fil ardh dapat mengembangkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya seluruh ajaran Islam pada hakikatnya untuk menyempurnakan akhlak manusia. []

Tags: bukanDiperintahkanlaki-lakiperempuanSaling MengenalSaling Merendahkan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

sharing properti keluarga

Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

22 Juli 2025
properti keluarga

Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

22 Juli 2025
Konflik Keluarga

Manajemen Konflik Keluarga

21 Juli 2025
Ekonomi

Mengapa Istri Paling Rentan secara Ekonomi dalam Keluarga?

21 Juli 2025
Lingkungan Sosial

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

19 Juli 2025
Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik

Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan

19 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • properti keluarga

    Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perselingkuhan, Nikah Siri dan Sexually Discipline

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik
  • Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?
  • Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID