• Login
  • Register
Selasa, 15 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah

Malam Assyura di Yogyakarta: Forum Srawung Keberagaman

Peristiwa Assyura bukan milik Islam saja namun setiap insan di bumi bisa merasakan suka cita dan keselamatan dari bulan ini

Mifta Kharisma Mifta Kharisma
23/08/2021
in Khazanah
0
Assyura

Assyura

116
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam bulan Muharram Allah memuliakan bulan ini dan mengharamkan umat Islam untuk berperang dan melipatgandakan kebaikan dan keburukan juga di bulan ini, dan Allah juga memuliakan 10 hari pertama bulan ini. Peristiwa-peristiwa besar yang dialami nabi zaman dahulu terjadi pada bulan ini

Menariknya, kejadian-kejadian besar yang dialami nabi-nabi di hari Asyura itu hampir selalu menunjukkan suatu keselamatan, kesejahteraan, atau semacamnya. Ambil contoh: selamatnya Nabi Ibrahim dari panasnya api Raja Namrud, keluarnya Nabi Yunus dari perut ikan, berlabuhnya kapal Nabi Nuh di Bukit Zuhdi dengan selamat, terbebasnya Nabi Yusuf dari penjara setelah terkena fitnah, Nabi Ayyub disembuhkan dari penyakit, Nabi Musa selamat dari kejaran Firaun di Laut Merah, dan lain sebagainya.

Dalam Islam Sunni, Assyura mengikuti tradisi Judaisme saat orang-orang yahudi mengikuti satu hari puasa sekitar tahun ini untuk memperingati Musa membelah Laut Merah untuk melarikan dari Firaun, dan juga kelompok muslim Sunni berpuasa sekaligus mereflesikan diri. Di Indonesia sendiri dalam perayaan malam 10 Muharram ini banyak dari masyarakat yang merayakan dengan membuat bubur Assyura untuk meramaikan tradisi Muharram.

Jika ditarik di zaman sekarang, hari Assyura dijadikan momentum, khususnya oleh umat Islam Indonesia, untuk memohon keselamatan diri dan lingkungannya. Itulah mengapa orang Indonesia gemar berdoa bersama saat hari Assyura. Bisa jadi tabarrukan dengan selamatnya para Nabi dahulu di hari Assyura.

Di Yogyakarta, tepatnya dalam pertemuan di asrama Kujang Jawa Barat, mengadakan perayaan malam 10 Assyura dengan menghadirkan iringan gamelan dan shalawat langgam jawa yaag dibawaakn oleh Ki Demang selaku Pembina Asrama Kujang. Kegiatan ini bertujuan untuk ngalap berkah assyura doa untuk keselamatan dan doa bersama dalam rangka keberagaman.

Ki Demang mengungkapkan bahwa rentetan peristiwa yang terjadi dalam bulan Muharram ini di semua agama Abrahamic, bahwa dari mulai pertemuan Nabi Adam dengan Hawa, dikumpulkannya makanan di bahtera Nabi Nuh, dan di dalam agama Abrahamic memiliki keterikatan yang sama antara tiga agama yang ada dalam bulan Assyura tepatnya di sepuluh muharam ini.

Baca Juga:

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

Tahun Baru Islam, Saatnya Hijrah dari Kekerasan Menuju Kasih Sayang

Di hadapan Ribuan Jamaah Salat Tarawih di Masjid Istiqlal, Nyai Badriyah Jelaskan Peran Perempuan dalam Sejarah Islam

Selain itu, kisah bersejarah lainnya yang terjadi adalah salah satunya di umat Kristen, di mana terjadi penyembuhan oleh Nabi Isa, menghidupkan orang mati. Sementara di dalam Islam sendiri, diriwayatakan dalam Hadis bahwa anjuran puasa hari sdan Tasu’a, menjadi amalan sunnah yang dilakukan oleh umat Islam itu sendiri.

Forum ini di hadiri berbagai lembaga dan komunitas yang ada di Yogyakarta, salah satunya adalah Forum keberagaman Umat beragama yang baisa disebut FKUB, sebagai lembaga yang melatar belakangi dialog antar agama-agama, sehingga FKUB berperan aktif dalam kegiatan Assyura ini yang mana melibatkan aktif agama agama dan komunitas masyarakat yang ada di Jogja. Selain merayakan hari Assyura kegiatan ini juga menyajikan dialog antar komunitas, agama, dan identitas-identitas yang lain. Sehingga bukan hanya mengenai pengalaman spiritual tetapi juga dengan dialog antar golongan.

“Kita sebagai manusia yang dilahirkan dengan banyak perbedaan membuat kita untuk menjalin hablumminannas sehingga kita bisa menjalin rasa persaudaraan antar sesama umat manusia, dengan pertemuan malam Assyura bisa menjalin erat keberagaman yang ada di Indonesia.”

Hari Assyura menjadi lambang penuh sukacita, salah satunya di Asrama Kujang yang dibina oleh Ki Demang, momen ini tentu menjadi pergulatan suka cita antar masyarakat, dalam istilahnya adalah srawung, barangkali tentu acara ini menghadirkan bubur Assyura yang menjadi tradisi masyarakat Indonesia saat datangnya Muharram. Perpaduan budaya dan agama menjadi hal yang menyatu dan ikonik pada perayaan di asrama Jawa Barat ini, menghadirkan gamelan sebagai iringan shalawat dan tahlil di puncak acara. Tentu ini adalah hal yang menarik, budaya dan agama menyatu dalam pertemuan keberagaman ini.

Beberapa undangan terlihat dari srikandi ibu-ibu, forum kebangsaan,forum komunitas lintas iman, dan tentu dari beberapa agama yang nampak hadir di asrama Kujang. Salah satu tamu undangan yang hadir adalah Romo Indriatno, sebagai anggota perwakilan forum kerukunan umat beragama(FKUB) di Yogyakarta, keberadaan hari Assyura menjadi suatu momen berharga untuk menjalin persaudaraan antar sesama manusia, hari ini juga menjadi tonggak bersejarah dan menilik sejarah umat masa lampau dari zaman Nabi Adam sampai nabi Muhammad

“Keberagaman yang kita jaga selama ini menjadi penting karena untuk menyatukan dan menjalin silaturahmi antar sesama manusia, peristiwa Assyura menjadi lambang kebersatuan umat manusia dan setiap agama Abrahamic seperti Yahudi, Kristen, dan Islam memiliki makna tersendiri di setiap bulan Muharram ini, dalam Nasrani peristiwa sejarah yang penting adalah Nabi Isa junjungan kami diberi mukjizat untuk menghidupkan orang yang mati. Tentu Assyura memiliki makna penting di setiap pemeluknya” Jelas romo Indriatno.

Jelas pertemuan ini bukan saja mengenai suka cita, berdoa, dan melafalkan kalimat-kalimat thayyibah, lebih dari itu pertemuan ini menyajikan keberagaman antar sesama manusia yang ada di bumi, peristiwa Asyura bukan milik Islam saja namun setiap insan di bumi bisa merasakan suka cita dan keselamatan dari bulan ini. []

 

 

 

Tags: AssyuraKisah NabiMuharramSejarah IslamTahun Baru HijriyahTahun Baru Islam
Mifta Kharisma

Mifta Kharisma

Peneliti ISAIs (Institute Of Southseast Asian Islam), Wahib Institute, aktif dalam forum lintas iman. kemanusiaan, dan isu-isu minoritas

Terkait Posts

Hak-haknya Perempuan

Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

14 Juli 2025
Ukhuwah Nisaiyah

Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

14 Juli 2025
Jihad

Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

14 Juli 2025
Perempuan Masa Kini

Ruang Baru Perempuan dalam Kehidupan Masa Kini

14 Juli 2025
Tafsir Keadilan Gender

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

13 Juli 2025
Perempuan

Merebut Kembali Martabat Perempuan

13 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Krisis Ekologi

    Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ronggeng Dukuh Paruk dan Potret Politik Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi
  • Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman
  • Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID