• Login
  • Register
Kamis, 23 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Membincang Konsep Keadilan Hakiki Relasi Perempuan dan Laki-laki

Keadilan yang hakiki kita maknai sebagai bentuk keadilan yang diberikan kepada laki-laki maupun perempuan sesuai dengan porsi kebutuhan masing-masing, yang tidak mesti sama

Wilis Werdiningsih Wilis Werdiningsih
15/02/2023
in Personal
0
Keadilan Hakiki

Keadilan Hakiki

504
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di dalam keseharian, seringkali laki-laki masih menganggap bahwa kajian gender dan keadilan hakiki adalah untuk perempuan saja. Tidak mengherankan jika pada berbagai kesempatan, diskusi gender lebih banyak kaum Hawa yang mengikutinya. Tidak jarang pula laki-laki mempertanyakan tentang kekuatan fisik perempuan.

Mereka beranggapan seorang perempuan aktivis gender, yang sering sekali menyuarakan hal-hal yang berkaitan dengan kesetaraan gender maka ia harus sama persis mampu melakukan segala hal yang bisa laki-laku lakukan. Misalnya saja memperbaiki atap rumah yang bocor, mengangkat galon air yang berat, ataupun melakukan berbagai pekerjaan rumah yang berat lainnya. Ketika perempuan tidak mau melakukannya maka mereka pertanyakan militansi ke-gender-annya.

Daftar Isi

    • Benarkah keadilan gender dapat terwujud manakala laki-laki dan perempuan melakukan segala hal secara sama?
    • Mengapa penting pengalaman biologis perempuan untuk diperhatikan?
  • Baca Juga:
  • Bagaimana al-Qur’an Berbicara Mengenai Gender?
  • Haideh Moghissi : Fundamentalisme Islam dan Perempuan
  • Bibit Kekerasan Simbolik di Lembaga Pendidikan
  • Perjuangan Fatima Mernissi dan Feminisme Islam 
    • Mengidam dan Melahirkan
    • Pengalaman Perempuan Paska Melahirkan

Benarkah keadilan gender dapat terwujud manakala laki-laki dan perempuan melakukan segala hal secara sama?

Mengutip pendapat dari Dr. Nur Rofi’ah (2019), menjelaskan tentang keadilan hakiki yang merupakan muara dari kesetaraan gender. Penekanan pemberian perhatian sesuai dengan kebutuhan perempuan yang sedang mengalami pengalaman biologis tertentu menjadi hal yang penting untuk kita perhatikan. Yakni sebagai upaya mewujudkan keadilan yang hakiki. Keadilan yang hakiki ini kita maknai sebagai bentuk keadilan yang kita berikan kepada laki-laki maupun perempuan sesuai dengan porsi kebutuhan masing-masing. Tidak mesti sama.

Keadilan hakiki dapat terwujud dengan memperhatikan dua hal. Yakni pertama, apakah pengalaman biologis yang  perempuan rasakan tidak semakin sakit?, dan kedua, dalam asumi kebaikan apakah perempuan kita pastikan tidak mengalami lima pengalaman sosial? (stigmatisasi, marjinalisasi, subordinasi, violence, beban ganda).

Mengapa penting pengalaman biologis perempuan untuk diperhatikan?

Pengalaman biologis perempuan tidak akan pernah dialami oleh laki-laki. Rangkaian pengalaman yang menyisakan cerita yang beragam. Dimulai dari menstruasi (haid). Menstruasi adalah siklus normal bulanan di mana wanita mengalami perdarahan di vagina. Hal ini terjadi manakala sel telur tidak dibuahi larut dengan darah lapisan dinding rahim. Pada saat menstruasi, sebagian perempuan mengalami nyeri haid atau yang sering disebut dengan dismenore.

Baca Juga:

Bagaimana al-Qur’an Berbicara Mengenai Gender?

Haideh Moghissi : Fundamentalisme Islam dan Perempuan

Bibit Kekerasan Simbolik di Lembaga Pendidikan

Perjuangan Fatima Mernissi dan Feminisme Islam 

Kondisi ini ditandai dengan nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah sebelum dan selama periode menstruasi (Rizal Fadli, 2020). Nyeri tersebut bisa menjalar ke punggung bawah ataupun paha. Kondisi ini berbeda-beda antara satu perempuan dan perempuan lainnya. Ada yang selalu mengalami dismenore setiap bulannya, bahkan ada pula yang pada saat dismenore hanya bisa berbaring saja dan tidak dapat melakukan aktivitas harian.

Pengalaman biologis selanjutnya adalah fase kehamilan. Hamil pada trimester pertama, kedua maupun ketiga memiliki sensasi yang berbeda-beda dan tentu tidak sama antara perempuan satu dengan lainnya. Umumnya perempuan hamil mengalami mual ataupun muntah di awal kehamilan. Pada kondisi yang masih mual dan muntah ini, tidak jarang nafsu makan menghilang. Pada masa kehamilan, perempuan juga seringkali mengalami yang namanya ngidam.

Mengidam dan Melahirkan

Ngidam adalah istilah untuk menggambarkan kondisi ibu hamil yang menginginkan makanan atau minuman tertentu. Kondisi ini alamiah terjadi pada perempuan yang sedang hamil. Beberapa hal yang diduga sebagai penyebab ngidam adalah adanya perubahan hormon, indera perasa lebih peka, dan kekurangan nutrisi tertentu. (Karinta Ariani Setiaputri, 2021)

Pengalaman hamil tersebut, disusul dengan pengalaman melahirkan. Baik melahirkan secara normal, maupun operasi caesar, keduanya merupakan pengalaman yang menakjubkan. Bagi yang melahirkan normal, maka seorang perempuan harus merasakan kontraksi yang rasanya terus bertambah hingga bayi terlahir.

Semakin pendek jarak kontraksi dan semakin berat intensitas rasa sakit yang perempuan rasakan, menandakan waktu melahirkan sudah dekat. Rasa tidak nyaman pada kontraksi ini menjalar ke seluruh bagian perut. Mulai dari bagian depan, kanan dan kiri perut, hingga punggung. Sedangkan bagi perempuan yang melahirkan secara operasi caesar, maka ia harus melakukan perawatan pasca operasi yang juga berbarengan dengan rasa nyeri.

Pengalaman Perempuan Paska Melahirkan

Setelah melahirkan, maka tahapan selanjutnya adalah menyusui. Pengalaman menyusui secara normatif, perempuan lalui selama 2 tahun. Nah bagaimana pengalaman menyusui selama 2 tahun ini? Tentu menyisakan cerita yang beragam. Namun selama 2 tahun itu kita pastikan seorang perempuan pernah mengalami puting lecet karena gigitan anak. Bahkan mungkin ada yang sampai berdarah.

Dan bahkan bisa terjadi berkali-kali dalam masa 2 tahun tersebut. Selain itu bagi perempuan yang bekerja, ia harus berpikir tentang bagaimana memerah ASI, dan memastikan makanan yang ia konsumsi banyak dan bergizi. Tujuannya agar produksi ASI bisa maksimal. Hal ini demi buah hati agar tidak kekurangan nutrisi.

Nah lalu bagaimana dengan anggapan laki-laki yang menganggap bahwa gender adalah benar-benar menyamaratakan laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek. Sementara perempuan memiliki kodrat mengalami pengalaman biologis yang mustahil laki-laki alami?

Oleh sebab itulah Dr. Nur Rofi’ah memberikan penekanan keadilan hakiki dapat terwujud ketika pengalaman biologis yang kita rasakan tersebut tidak semakin sakit. Bukan dengan menekankan bahwa perempuan harus mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan berat sama persis dengan pekerjaan yang sebagian besar laki-laki lakukan. Hal ini tentu bisa praktikkan dengan adanya kesalingan dalam kehidupan rumah tangga. Yakni membangun relasi mubadalah antara laki-laki dan perempuan. []

 

 

Tags: Gendergerakan perempuankeadilanKeadilan HakikiKesetaraanpengalaman perempuan
Wilis Werdiningsih

Wilis Werdiningsih

Wilis Werdiningsih Saat ini sebagai dosen aktif di IAIN Ponorogo. Minat pada kajian gender dan isu pendidikan.

Terkait Posts

Menjadi Minoritas

Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

21 Maret 2023
Rethink Sampah

Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

20 Maret 2023
Perempuan Bukan Sumber Fitnah

Ingat Bestie, Perempuan Bukan Sumber Fitnah

18 Maret 2023
Pembuktian Perempuan

Cerita tentang Raisa; Mimpi, Ambisi, dan Pembuktian Perempuan

18 Maret 2023
Ibu Rumah Tangga

Ibu Rumah Tangga: Benarkah Pengangguran?

17 Maret 2023
Patah Hati

Patah Hati? Begini 7 Cara Stoikisme dalam Menyikapinya, Yuk Simak!

16 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perayaan Nyepi

    Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist