• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Meneladani Gaya Hidup Nabi SAW yang Sederhana dan Berorientasi Lingkungan

Konsep hidup yang Nabi ajarkan berupa kesederhanaan, merupakan konsep yang sama dengan gaya hidup minimalis yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan

Layyin Lala Layyin Lala
11/10/2022
in Hikmah, Rekomendasi
0
Gaya Hidup Nabi

Gaya Hidup Nabi

495
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam beberapa tahun terakhir, konsep gaya hidup minimalis banyak kita sadari dan dilirik oleh masyarakat. Gaya hidup minimalis menekan konsep hidup yang “less is more”. Sebagaimana gaya hidup Nabi yang patut kita teladani.

Pada praktiknya, gaya hidup ini mengajak kita untuk hidup secara sederhana dengan mengedepankan hal-hal atau barang yang kita butuhkan saja. Konsep gaya hidup minimalis dapat membawa masyarakat menuju konsep gaya hidup yang berkelanjutan atau sustainable living.

Dalam satu dekade terakhir, ada beberapa buku yang sangat fenomenal membahas mengenai gaya hidup minimalis, diantaranya buku “Good Bye, Things. Hidup Minimalis Seperti Orang Jepang” karya Fumio Sasaki, “Seni Hidup Minimalis” karya Francine Jay, “Suteru! Gijutsu” karya Nagisa Tatsumi, dan “Book Of Minimalist” Karya Gyta Sartika. Buku-buku tersebut sukses menduduki peringkat teratas penjualan terbaik (Best Seller), bahkan beberapa diantaranya sudah tercetak hingga dua juta eksemplar.

Konsep Hidup Minimalis

Kesadaran dan minat masyarakat dalam konsep hidup minimalis meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Ini merupakan sebuah kabar yang sangat baik! Mengingat, konsep hidup minimalis sangat sejalan dengan upaya untuk mengurangi sampah penyebab kerusakan lingkungan.

Begitu banyak kita-kiat untuk menerapkan konsep gaya hidup ini seperti membersihkan barang-barang yang sudah tidak terpakai, tidak terlalu dibutuhkan, dan menyimpan atau diganti dengan barang yang lebih berguna dan manfaatnya.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Dampaknya tidak hanya dirasakan secara fisik berupa lingkungan yang sehat dan minim sampah, tapi juga dirasakan secara mental. Mental seseorang yang menerapkan gaya hidup menimalis memiliki mindset untuk selalu bersikap bijak dalam menggunakan barang atau sesuatu, tidak berperilaku konsumtif, tidak berlebih-lebihan dan selalu memilih untuk hidup dalam ruang kesederhanaan.

Gaya Hidup Nabi

Namun, jauh sebelum konsep gaya hidup minimalis lahir rupanya umat Islam telah mengenal konsep ini. Siapa lagi kalau bukan dari suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW. Beliaulah yang sebenarnya mengenalkan dan mengajarkan kepada kita akan konsep gaya hidup minimalis.

Bahkan, dalam kehidupan sehari-harinya beliau selalu menerapkan konsep ini baik saat beliau sendiri, bersama keluarga, sahabat, atau ummat beliau. Masyaa Allah!

Kalau kita dengar segala kisah atau sirah nabawiyah Rasulullah Muhammad SAW, pastilah kita akan menemukan konsep kesederhanaan beliau. Beliau terkenal akan gaya hidup yang sangat sederhana dan tidak pernah berlebihan. Soal makanan, pakaian, dan perabotan rumah rupanya beliau tak memiliki banyak macam-macamnya.

Rumah beliau hanya beralaskan tanah dan beratapkan pelepah kurma, alas tidur beliau terbuat dari tumpukan pelepah kurma, dan baju-baju beliau seringkali ia jahit berkali-kali ketika rusak atau robek. Beliau sering berkata bahwa apa yang ia miliki sudah lebih dari cukup.

Kesederhanaan Sang Nabi

Kesederhanaan beliau kadang menjadi kecemasan sahabat. Pernah suatu ketika sahabat Umar RA menangis dan mengkhawatirkan alas tidur beliau yang terbuat dari pelepah serta meninggalkan bekas di bagian tubuh beliau, namun Rasul menjawab dengan bijaksana bahwa bagi beliau, cukuplah untuk hidup di dunia dengan cara yang sederhana.

Dalam urusan makanan, tak pernah beliau menyisakan sisa-sisa makanan. Saat berwudlu, beliau menggunakan air secukupnya dan tidak membuang-buang air. Beberapa kali kita temui dalam kisah beliau bahwa beliau juga memberikan pakaian terbaiknya pada seseorang ummat yang meminta pakaiannya.

Hal ini mengandung sarat-sarat nilai orientasi yang berdasakan nilai-nilai lingkungan. Tak ada makanan sisa yang akan menjadi sampah, tak ada air yang terbuang sia-sia, dan tak ada limbah pakaian.

Teladan Nabi agar Kita Merasa Cukup

Beliau mengajarkan ummatnya untuk selalu merasa cukup, tidak boros, dan berupaya untuk hidup secara sederhana. Konsep hidup yang beliau ajarkan berupa kesederhanaan, merupakan konsep yang sama dengan gaya hidup minimalis yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan.

Berbalik pada diri sendiri, apakah kita sudah melakukan hal yang sama dengan yang beliau lakukan? Apakah kehidupan kita masih sering kita warnai oleh kegengsian untuk membeli barang-barang yang sebetulnya tidak kita butuhkan?

Apakah kita masih sering berperilaku boros dan membuang-buang makanan? Apakah kita selalu bersyukur atas apa yang kita miliki dan selelau merasa cukup? Agaknya, pola pemikiran yang seperti ini dapat menjadi evaluasi dan introspeksi bagi diri kita sendiri

Di tengah gempuran fenomena flexing (memamerkan harta kekayaan), alangkah baiknya kita sebagai ummat Rasul untuk selalu meneladani gaya hidup Nabi yang penuh kesederhanaan. Konsep kesederhanaan sejatinya tidak hanya menguntungkan diri sendiri, namun orang lain dan lingkungan hidup merasakan manfaatnya juga. []

 

Tags: Gaya Hidup NabiislamKonsep Hidup MinimalisMaulid NabisejarahSunah Nabi
Layyin Lala

Layyin Lala

Khadimah Eco-Peace Indonesia and Currently Student of Brawijaya University.

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version