• Login
  • Register
Rabu, 23 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

Marzuki Wahid, MA., menyebutkan bahwa inisiatif ini berangkat dari kebutuhan untuk memperluas wawasan global para mahasantri SUPI, sekaligus menguatkan jejaring keilmuan dan keulamaan perempuan pada level internasional.

Redaksi Redaksi
23/07/2025
in Aktual
0
PIT SUPI

PIT SUPI

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebanyak sepuluh mahasantri dari Program Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) berangkat ke Malaysia dan Singapura untuk mengikuti Praktik Islamologi Terapan (PIT) Internasional. Kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai 23 Juli hingga 22 Agustus 2025.

Program ini menjadi angkatan pertama dalam sejarah ISIF yang menyinergikan kurikulum praktik lapangan dengan pengalaman global lintas negara. Rektor ISIF, Marzuki Wahid, MA., menyebutkan bahwa inisiatif ini berangkat dari kebutuhan untuk memperluas wawasan global para mahasantri SUPI, sekaligus menguatkan jejaring keilmuan dan keulamaan perempuan pada level internasional.

“Kami ingin para mahasantri SUPI ini tidak hanya memahami persoalan lokal, tetapi juga bisa membaca dan merespons isu-isu global. Karena itu, program SUPI harus memberikan pengalaman internasional,” ujar Marzuki, pada 23 Juli 2025.

Integrasi SUPI dan PIT

Program ini merupakan penggabungan dua kurikulum strategis di ISIF yaitu SUPI yang berfokus pada pencetakan sarjana ulama perempuan, dan PIT yang merupakan bentuk kuliah kerja nyata (KKN) khas ISIF, namun dengan pendekatan Islamologi.

“Daripada berjalan sendiri-sendiri, kami integrasikan. Jadi saat mereka mengikuti PIT, mereka juga menjalani tugas akademik sebagai mahasantri SUPI. Ini lebih efektif dan kaya secara pengalaman,” tambahnya.

Baca Juga:

ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

Tidak seperti KKN pada umumnya yang berlangsung di pedesaan, PIT versi internasional ini mengajak mahasantri untuk live in bersama komunitas pekerja migran Indonesia di Malaysia. Di sana, mereka tidak hanya belajar tentang dinamika Islam di luar negeri, tetapi juga melakukan pendampingan sosial, observasi kebijakan migrasi, serta riset kontekstual.

Kenapa Malaysia dan Singapura?

Pemilihan Malaysia dan Singapura bukan tanpa alasan. Menurut Marzuki, ada pertimbangan logistik, psikologis, dan strategis.

“Sebagian besar dari mereka belum pernah ke luar negeri, bahkan belum pernah naik pesawat. Maka, kita pilih negara tetangga yang relatif dekat, aman, dan sudah ada jejaring,” ungkapnya.

Di Malaysia, ISIF bekerja sama dengan berbagai mitra strategis. Di antaranya, tokoh komunitas seperti Nyai Mimin dan Kiai Liling—keduanya merupakan asli orang Cirebon yang kini menjadi figur penting bagi komunitas Muslim Indonesia di Malaysia. Ada juga organisasi internasional seperti Sisters in Islam (SIS) dan jaringan hak-hak perempuan Islam global, Musawah.

Sementara itu, di Singapura, kegiatan akan difokuskan pada kunjungan ke pusat dialog antaragama, perguruan tinggi, dan pertemuan dengan aktivis sosial. “Meski hanya dua hari di Singapura, kami berharap mereka mendapatkan perspektif yang berbeda tentang pluralisme dan kebijakan keagamaan,” jelas Marzuki.

Tiga Skema PIT: Reguler, Mandiri, dan Internasional

ISIF sendiri memiliki tiga model PIT: reguler, mandiri, dan internasional. PIT reguler berlangsung dua bulan di desa-desa dampingan sekitar Cirebon. Mahasantri melakukan social mapping, riset partisipatif, hingga aksi nyata berbasis masalah lokal. Mereka dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan tinggal bersama warga setempat.

PIT mandiri hampir serupa, namun dilakukan secara individual di luar zona Cirebon, dengan pemantauan daring oleh DPL.

Berbeda dengan keduanya, PIT internasional hanya berlangsung satu bulan karena keterbatasan visa dan izin tinggal di negara tujuan. Namun, intensitas kegiatan sangat padat, mulai dari diskusi tematik, kunjungan lapangan, hingga penyusunan artikel ilmiah.

“Targetnya bukan hanya laporan kegiatan. Kami minta tiap peserta menulis artikel akademik sesuai isu yang mereka teliti—seperti soal perempuan migran, diskriminasi agama, atau relasi keluarga lintas negara. Artikel itu akan diterbitkan dalam jurnal atau dibukukan,” tegas Marzuki.

Menuju Global

Keberangkatan ini menjadi pengalaman akademik bagi para mahasantri SUPI. Banyak dari mereka baru pertama kali memiliki paspor, terbang ke luar negeri, dan tinggal di lingkungan yang sangat berbeda dari kampung halaman mereka.

“Ini langkah awal. Kelak, kami ingin alumni SUPI bukan hanya menjadi pemimpin lokal, tapi juga bisa berbicara di forum internasional,” kata Marzuki menutup wawancara.

Tags: isifMalaysiaMengglobalSingapuraSUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

PIT Internasional

ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

23 Juli 2025
Ma'had Aly Kebon Jambu

S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

21 Juli 2025
Wisuda Ma'had Aly Kebon Jambu

Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

21 Juli 2025
Fiqh al-Usrah

Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia

20 Juli 2025
Ma'had Aly Kebon Jambu

Nyai Awanillah Amva: Wisuda Bukan Akhir, Tapi Awal Kiprah Mahasantri di Tengah Masyarakat

20 Juli 2025
Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Keadilan

    Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menemukan Makna Cinta yang Mubadalah dari Film Sore: Istri dari Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Pegawai PPPK Ramai-ramai Gugat Cerai Suami: Disfungsi Institusi Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Zina dilarang Agama?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional
  • Mengapa Zina dilarang Agama?
  • Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura
  • Viral Pegawai PPPK Ramai-ramai Gugat Cerai Suami: Disfungsi Institusi Pernikahan
  • Menghargai Hak-hak Anak

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID