• Login
  • Register
Selasa, 15 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Nyai Badriyah : Istri adalah Manusia yang Berhak Mengembangkan Segala Potensi

Nyai Badriyah menyebutkan, Allah sebagai Tuhan dari hamba laki-laki dan perempuan memberikan anugerah-Nya kepada siapa pun hamba yang Ia dikehendaki. Allah tak pernah menghalangi perempuan untuk maju, sukses, dan bahagia

Redaksi Redaksi
02/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nyai Badriyah

Nyai Badriyah

348
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa istri adalah manusia. Ia berhak untuk berkembang dan mengembangkan potensi yang dianugerahkan-Nya kepada siapapun hamba yang Ia kehendaki.

Nyai Badriyah menyebutkan, Allah sebagai Tuhan dari hamba laki-laki dan perempuan memberikan anugerah-Nya kepada siapa pun hamba yang Ia dikehendaki. Allah tak pernah menghalangi perempuan untuk maju, sukses, dan bahagia.

Allah bahkan berfirman agar suami-istri jangan saling iri atas apa yang Allah berikan kepada pasangannya.

Dalam al-Qur’an surat An-Nisa ayat 32 Allah Swt berfirman:

ولا تتمنواما فضل الله به بعضهم على بعض للرجال نصيب مما اكتبوا وللنساء نصيب مما اكتسبن واساْلو االله من فضل الله ان الله كان بكل شىءعليم

Baca Juga:

Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Artinya : “Dan janganlah kamu mengangankan apa yang Allah telah menganugerahkannya kepada sebagian kamu atas bagian yang lain. Bagi kaum laki-laki ada bagian dari apa yang mereka kerjakan.

Dan bagi kaum perempuan ada bagian dari apa yang mereka kerjakan. Dan mintalah kepada Allah sebagian dari anugerahnya. Sesungguhnya Allah Maha Tahu tentang segala sesuatu.”

Kalau Allah saja tidak pernah membatasi anugerah-Nya, maka bagaimana mungkin seorang suami yang mengaku taat kepada Allah membatasi istrinya untuk maju meraih anugerah Allah yang tak terbatas itu?

“Suami harus di atas dan menang, dan istri harus selalu di bawah, kalah dan mengalah”, adalah juga pola pikir egois-partiarkhis yang salah dan tidak manusiawi.

Penyebabnya antara lain pemaknaan yang tidak pas dari surat al-Baqarah ayat 228 :

وللرجل عليهن درجة

Artinya : “dan bagi para suami mereka mempunyai kelebihan atas istri.”

Ayat ini sama sekali bukan dalil bagi suami untuk menang sendiri dan sewenang-wenang, melainkan menjelaskan bahwa dengan kewajiban dan tanggung jawab menafkahi dan menyejahterakan keluarga lahir batin, suami memiliki kelebihan. Ini logis semata.

Di mana pun, orang yang memberi kecukupan finansial dan pengayoman itu, kata Nyai Badriyah selalu menempati posisi yang lebih tinggi. (Rul)

Tags: hakistrikeluargamanusiaMengembangkanNyai Badriyah FayumiPotensisuamiulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Hak-haknya Perempuan

Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

14 Juli 2025
Ukhuwah Nisaiyah

Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

14 Juli 2025
Jihad

Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

14 Juli 2025
Perempuan Masa Kini

Ruang Baru Perempuan dalam Kehidupan Masa Kini

14 Juli 2025
Tafsir Keadilan Gender

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

13 Juli 2025
Perempuan

Merebut Kembali Martabat Perempuan

13 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Krisis Ekologi

    Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ronggeng Dukuh Paruk dan Potret Politik Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi
  • Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman
  • Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID