Mubadalah.id – Makna perempuan merdeka menurut, Jaringan ulama KUPI, Nyai Mariatul Asiah adalah para perempuan merasa aman dan nyaman saat di manapun dia berada.
Perempuan merdeka juga, kata Nyai Mariatul, adalah para perempuan dapat terbebas dari berbagai kekerasan berbasis gender baik di ruang publik maupun domestik.
“Kemerdekaan bagi para perempuan Indonesia itu apapun identitas yang melekat dalam tubuhnya, dan di manapun ia berada, ia merasa aman dan nyaman mengekspresikan keyakinannya,” katanya, saat Mubadalah.id hubungi, belum lama ini.
“Serta terbebas dari berbagai kekerasan berbasis gender baik di ruang domestik maupun publik,” tambahnya.
Oleh sebab itu, dia mengajak jaringan ulama KUPI harus terus terlibat aktif mengedukasi publik untuk meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia.
Hal tersebut sebagai upaya agar para perempuan mampu memerdekakan diri dari berbagai kekerasan yang membatasi langkah-langkah mereka untuk mengaktualisasikan diri.
“Jaringan ulama KUPI juga mendorong berbagai kebijakan yang ramah terhadap perempuan dan anak,” tegasnya.
“Negara harus menghadirkan UU dan berbagai aturan yang kondusif melindungi dan memenuhi hak-hak perempuan dan anak,” tegasnya.
Selain itu, Nyai Mariatul juga menceritakan bahwa saat ini masih banyak kasus yang dialami oleh para perempuan Interfaith.
Mereka, kata Dosen UIN Antasari Banjarmasin itu, masih harus terus bergulat memperjuangkan diri dari berbagai kekerasan berbasis gender.
Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa 77 tahun Indonesia merdeka.
Maka sudah saatnya kehadiran negara melalui berbagai kebijakannya untuk berpihak kepada perempuan dan anak.
“Keberpihakan negara kepada perempuan dan anak akan sangat membantu mewujudkan kemerdekaan yang lebih bermakna bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya. (Rul)