• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nyai Mariatul Asiah : Perempuan Merdeka itu Aman dan Nyaman

"Kemerdekaan bagi para perempuan Indonesia itu apapun identitas yang melekat dalam tubuhnya, dan di manapun ia berada, ia merasa aman dan nyaman mengekspresikan keyakinannya," katanya

Redaksi Redaksi
20/08/2022
in Aktual
0
Perempuan merdeka

Perempuan merdeka

243
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Makna perempuan merdeka menurut, Jaringan ulama KUPI, Nyai Mariatul Asiah adalah para perempuan merasa aman dan nyaman saat di manapun dia berada.

Perempuan merdeka juga, kata Nyai Mariatul, adalah para perempuan dapat terbebas dari berbagai kekerasan berbasis gender baik di ruang publik maupun domestik.

“Kemerdekaan bagi para perempuan Indonesia itu apapun identitas yang melekat dalam tubuhnya, dan di manapun ia berada, ia merasa aman dan nyaman mengekspresikan keyakinannya,” katanya, saat Mubadalah.id hubungi, belum lama ini.

“Serta terbebas dari berbagai kekerasan berbasis gender baik di ruang domestik maupun publik,” tambahnya.

Oleh sebab itu, dia mengajak jaringan ulama KUPI harus terus terlibat aktif mengedukasi publik untuk meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia.

Baca Juga:

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Nafkah Menurut Pandangan Ulama KUPI

Kiprah Ulama Perempuan, Sejarah Hingga Masa Kini

Hal tersebut sebagai upaya agar para perempuan mampu memerdekakan diri dari berbagai kekerasan yang membatasi langkah-langkah mereka untuk mengaktualisasikan diri.

“Jaringan ulama KUPI juga mendorong berbagai kebijakan yang ramah terhadap perempuan dan anak,” tegasnya.

“Negara harus menghadirkan UU dan berbagai aturan yang kondusif melindungi dan memenuhi hak-hak perempuan dan anak,” tegasnya.

Selain itu, Nyai Mariatul juga menceritakan bahwa saat ini masih banyak kasus yang dialami oleh para perempuan Interfaith.

Mereka, kata Dosen UIN Antasari Banjarmasin itu, masih harus terus bergulat memperjuangkan diri dari berbagai kekerasan berbasis gender.

Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa 77 tahun Indonesia merdeka.

Maka sudah saatnya kehadiran negara melalui berbagai kebijakannya untuk berpihak kepada perempuan dan anak.

“Keberpihakan negara kepada perempuan dan anak akan sangat membantu mewujudkan kemerdekaan yang lebih bermakna bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya. (Rul)

Tags: amanNyai Mariatul Asiahnyamanperempuan merdekaulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID