• Login
  • Register
Sabtu, 10 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Pemanfaatan Imperfect Product Buah dan Sayur, Dalam Mengurangi Sampah Pangan

Mengasingkan buah dan sayur hanya karena tampilan yang tidak sempurna dapat berujung pada perilaku membuang-buang bahan pangan, dan penumpukan sampah pangan

Belva Rosidea Belva Rosidea
25/08/2022
in Pernak-pernik
0
Sampah Pangan

Sampah Pangan

292
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Semua manusia menghendaki kesempurnaan, meski sebenarnya dalam nuraninya ia sadar bahwa ia sendiri tak sempurna. Dan tak ada makhluk di muka bumi yang tercipta sempurna. Ketidaksempurnaan kerapkali menjadi alasan untuk ‘tidak terpilih’. Tak hanya pada manusia, pola pikir demikian ternyata juga terjadi pada sampah pangan sayur dan buah. Sayur dan buah yang tidak sempurna ini biasa disebut “imperfect product”.

Imperfect product adalah produk sayur dan buah yang tidak lolos quality control atau spesifikasi suatu toko karena memiliki cacat di bagian luar atau ketidaksempurnaan bentuk. Wajar sebenarnya jika kita sebagai pembeli maupun sebagai penjual dan pemilik toko menginginkan produk yang sempuna bentuknya karena khawatir akan kualitas di dalamnya.

Namun ternyata, imperfect product sayur dan buah memiliki kandungan gizi yang tak berbeda dengan ‘perfect product’. Mengasingkan buah dan sayur hanya karena tampilan yang tidak sempurna dapat berujung pada perilaku membuang-buang bahan pangan, dan penumpukan sampah pangan yang berakibat pada pencemaran dan permasalahan lingkungan yang cukup serius.

Sebuah social experiment Komunitas Surplus lakukan di acara Car Free Day (CFD) di Jakarta 23 Februari 2020 lalu untuk mengetahui tanggapan masyarakat mengenai imperfect produce dan penyampaian kampanye untuk tidak ragu memilih produk demikian.

Imperfect Product Masih Layak Konsumsi

Hasil dari social experiment menunjukkan bahwa lebih dari 70% partisipan akhirnya memilih apel yang tidak sempurna. Karena memiliki rasa yang lebih manis dan tekstur yang lebih lembut. Imperfect product buah dan sayur kerapkali dijual dengan harga lebih murah bukan berarti produk tersebut memiliki kualitas gizi yang lebih rendah. Imperfect produce sangat layak untuk kita konsumsi, memiliki nilai nutrisi, gizi, serta rasa yang sama dengan produk yang dianggap sempurna.

Baca Juga:

5 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

Tamasya “Wisata” Kota Sampah dan Pandangan Kritis Seyyed Hossein Nasr

Membaca Ensiklik Katolik Laudato Si’ Menggunakan Perspektif Mubadalah

Lailatul Qadar adalah Pesan Pelestarian Lingkungan

Rachel Beller seorang nutrisionis di Los Angeles AS, pendiri Beller Nutritional Institute, menyebutkan bahwa tampilan fisik yang sedikit layu dan tak sempurna dari buah dan sayur tidaklah masalah. Selama buah dan sayur tersebut masih terlihat segar, tidak busuk atau basi. Ia pun menjamin bahwa buah dan sayur yang terlihat tidak sempurna tersebut masih memiliki kandungan gizi yang sama seperti makanan sejenis.

Adanya buah dan sayur yang tidak sempurna tersebut sebenarnya adalah hal yang wajar. Karena merupakan keberagaman yang dihasilkan oleh alam. Hasil panen suatu produk akan berbeda setiap musimnya dan mengikuti cuaca. Pada saat cuaca bagus, hasil panen cenderung berukuran besar dan warnanya terlihat segar.

Namun, jika cuaca kurang baik, terkadang menjadikan hasil panen berukuran kecil dan memiliki tekstur yang berbeda. Buah yang termasuk kategori imperfect product bisa kita olah menjadi jus, selai, maupun berbagai olahan lainnya. Demikian pula sayur dalam kategori imperfect product juga dapat kita olah sebagaimana cara mengolah sayuran serupa.

Sampah Pangan Sumbang Polusi Iklim Global

Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa sayur dan buah tersebut sudah tercuci dengan bersih sebelum kita makan maupun terolah. Bila ada sebagian kecil dari buah atau sayur yang terlihat terlalu matang atau rusak, bagian tersebut dapat kita potong dan buang untuk kita konsumsi sisanya.

Konsumsi buah dan sayur merupakan kebutuhan harian. Maka kebiasaan membuang buah dan sayur hanya karena tampilannya hanya akan menjauhkan diri dari makanan sehat. Sebuah data menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga makanan yang ada di dunia terbuang sia-sia menjadi sampah pangan hanya karena tampilannya.

Padahal jika kita manfaatkan sebagaimana mestinya, jumlah tersebut dapat memberi makan miliaran orang yang kelaparan di dunia. Selain itu, kebiasaan tersebut juga termasuk perilaku buruk yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Sampah pangan turut menyumbang sekitar 8% dari polusi iklim global.

Makanan yang membusuk di tempat sampah dapat menimbulkan pencemaran air dan udara, dan menjadi sarang penyakit. Terlebih di Indonesia dengan angka kelaparan yang terbilang masih cukup tinggi, tindakan membuang makanan hanya karena tampilan terasa begitu ironi.

Ada beberapa tindakan untuk menyiasati agar produk yang kita beli terhindar dari imperfect product. Yakni anjuran berbelanja buah atau sayur secara lokal dan sesuai musimnya agar mendapatkan kualitas produk terbaik yang alam sediakan. Setelah mengetahui fakta bahwa imperfect product sayur dan buah layak kita konsumsi, masihkah tidak mau memanfaatkannya dan sekedar membuangnya sia-sia? []

Tags: GiziImperfect ProductIsu LingkunganPengelolaan SampahSampah Pangan
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

perempuan di ruang domestik

Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama

9 Mei 2025
PRT

Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

9 Mei 2025
Aurat dalam Islam

Aurat dalam Islam

9 Mei 2025
Menikah adalah Separuh Agama

Benarkah Menikah Menjadi Bagian dari Separuh Agama?

9 Mei 2025
Kopi Kamu

Kopi Kamu: Ruang Kerja Inklusif yang Mempekerjakan Teman Disabilitas

8 Mei 2025
Menikah sebagai Kontrak Kesepakatan

Menikah sebagai Kontrak Kesepakatan

8 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Kesaksian Perempuan

    Kritik Syaikh Al-Ghazali atas Diskriminasi Kesaksian Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Perempuan Menurut Abu Hanifah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama
  • Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro
  • Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?
  • Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai
  • Aurat dalam Islam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version