Mubadalah.id – Bagi anak yang usianya menginjak remaja, sebaiknya diberi tahu oleh orang tua atau gurunya mengenai organ reproduksi serta fungsinya masing-masing, agar mereka mengetahui masalah kesehatan reproduksi tidak dari sumber yang menyesatkan.
Dengan bimbingan orang tua, mereka menyadari perubahan yang sedang terjadi dalam dirinya terkait dengan pertumbuhan organ reproduksinya.
Apa saja yang harus anak lakukan bila ia mengalami perubahan. Misalnya mimpi basah pada remaja laki-laki, atau haid pertama (menarche) bagi remaja perempuan. Ajarkan kepada mereka cara membersihkan alat vitalnya serta bersuci atau mandi yang benar, bukan hanya sekadar membasahi tubuhnya dengan air.
Perubahan-perubahan tersebut sebaiknya orang tua beritahukan kepada mereka agar mereka tidak kaget dan mampu menyikapi apa yang terjadi dalam tubuhnya. Perubahan tersebut normal sejauh tidak menimbulkan kelainan klinis yang mengganggu pertumbuhan anak.
Perubahan yang terjadi pada anak ketika usia 10 hingga 15 tahun biasanya drastis, yaitu ditandai dengan tinggi badan, rambut di ketiak dan sekitar kemaluan mulai tumbuh, munculnya jerawat atau wajah menjadi berminyak, dan terjadi perubahan suara pada anak laki-laki.
Sedangkan pada remaja perempuan, perubahan bisa kita lihat dari bentuk payudara yang membesar dengan rasa nyeri atau bahkan bentuknya tidak sama besar.
Pada masa ini, memberikan informasi yang benar mengenai fungsi dan kesehatan reproduksi menjadi sangat penting. Sebab, hal ini sangat terkait dengan pola kesehatan mereka dan perubahan yang terjadi pada organ reproduksi yang harus anak-anak sadari sejak dini. Baik pada perubahan yang terlihat ataupun tidak.
Perubahan yang tidak terlihat yang ada di dalam tubuh anak-anak menjelang remaja adalah kelenjar-kelenjar otak yang mengeluarkan zat kimia, yang dunia medis sebut sebagai hormon.
Hormon estrogen dan progesteron dimiliki perempuan yang diproduksi oleh indung telur yang akan menimbulkan siklus haid. Sedangkan hormon testosteron diproduksi oleh testis yang dimiliki pria, yang dapat menyebabkan mimpi basah. Hormon ini yang akan memengaruhi perubahan emosi.
Perubahan Emosi
Perubahan emosi ini akan memengaruhi hasrat seksual pada diri remaja karena dapat dilihat dari membesarnya payudara pada perempuan atau ereksi pada penis yang dialami remaja laki-laki.
Rasa emosi yang muncul biasanya karena mereka mulai merasa ingin orang-orang hargai, perlakukan istimewa, dan ingin tahu tentang seksualitas. Sedangkan hasrat seksual yang muncul berupa ingin berdekatan secara fisik dengan seseorang.
Hasrat tersebut biasanya muncul dengan sendirinya. Sehingga sangat sulit dijelaskan oleh mereka sendiri. Semua proses peralihan dari masa kanak-kanak ke remaja tersebut dapat menimbulkan konflik diri.
Di satu sisi, remaja menikmati perubahan tersebut. Tetapi di sisi lain ada rasa takut dan ragu, apakah hal yang sama orang lain ikut mengalami. []