• Login
  • Register
Minggu, 5 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Pentingnya Peran Ibu dalam Membentuk Karakter Anak dalam Film Laal Singh Chadda

Dari film Laal Singh Chadda, tidak hanya sebuah pesan damai yang berhasil ia sampaikan, tetapi pesan betapa pentingnya peran ibu dalam membentuk karakter anak

Yuyun Khairun Nisa Yuyun Khairun Nisa
14/12/2022
in Film
0
Peran Ibu

Peran Ibu

439
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setiap akhir pekan, saya menghabiskan waktu untuk me time. Salah satunya dengan menonton film. Kebiasaan satu ini cukup efektif tidak hanya untuk menghibur diri, melainkan dapat meningkatkan energi dan memberikan waktu untuk berefleksi. Apalagi industri film saat ini mengalami kemajuan dalam segi substansi. Banyak film yang mengandung pesan moral yang bagus serta mengangkat isu-isu yang sedang masyarakat dunia hadapi. Seperti peran ibu, kesetaraan gender, kesehatan mental, perdamaian, dan lainnya. Salah satu film yang menarik perhatian saya adalah Laal Singh Chadda.

Film ini menempati urutan ke-4 dalam 10 film teratas di Indonesia versi Netflix. Judul film ini diambil dari nama pemeran utama yang akrab dipanggil Laal, diperankan oleh Aamir Khan. Ia seorang anak laki-laki optimis yang tumbuh dan terdidik dari seorang ibu yang gigih dan penuh semangat.

Meskipun ia terlahir dengan kondisi kecerdasan intelektual yang lebih rendah dari anak seusianya, kecerdasan lainnya seperti emosi dan spiritual yang ia miliki cukup besar. Hal ini terpotret pada scene saat Laal masuk tentara angkatan darat dan ia bertugas untuk menjaga wilayah perbatasan India dan Pakistan.

Seperti yang kita ketahui, hubungan bilateral antara India dan Pakistan tidak cukup baik karena perbedaan agama yang dianut penduduk mayoritasnya di masing-masing negara. Berdasarkan catatan Wikipedia, 79.8% masyarakat India menganut agama Hindu, sedangkan Muslim hanya 14.2%. Berbanding terbalik dengan Pakistan yang 97% penduduknya menganut agama Islam, dan hanya 1.6% pemeluk agama Hindu dan Kristen.

Daftar Isi

    • Menepis Prasangka
  • Baca Juga:
  • Mengulik Sejarah Hari Gizi Nasional dan Masalah Stunting di Indonesia
  • Bolehkah Seorang Ibu Mengeluh?
  • Film Gangubai Kathiawadi: Siapapun Bisa Menjadi Pembela Hak Perempuan
  • Review Film Cek Toko Sebelah 2: Makna Hubungan Orangtua-Anak
    • Dukungan dan Peran Ibu

Menepis Prasangka

Tak ayal kasus intoleransi dan hate speech atau narasi kebencian merebak di masyarakat dua negara tersebut. Namun, Laal sebagai representasi kelompok mayoritas India justru bersikap sebaliknya. Saat ia sedang berperang, hatinya menolak untuk membunuh sesama manusia. Alih-alih menembak, ia justru menolong teman-temannya yang terluka. Membawa mereka ke tempat aman, menjauh dari titik peperangan. Bahkan, ia juga tak pandang bulu menyelamatkan nyawa orang yang menganggapnya musuh, bernama Mohammad.

Baca Juga:

Mengulik Sejarah Hari Gizi Nasional dan Masalah Stunting di Indonesia

Bolehkah Seorang Ibu Mengeluh?

Film Gangubai Kathiawadi: Siapapun Bisa Menjadi Pembela Hak Perempuan

Review Film Cek Toko Sebelah 2: Makna Hubungan Orangtua-Anak

Kejadian tersebut tentunya sangat mengejutkan, terlebih bagi Mohammad. Tak hanya itu, singkat cerita, mereka justru menjadi rekan kerja. Laal menjadi produsen, dan Mohammad sebagai manajer pemasaran. Bisnis mereka berkembang pesat. Menjadi salah satu perusahaan terbesar di India. Hubungan baik antara Laal dan Mohammad ini menjadi angin segar untuk menepis prasangka buruk terhadap orang-orang dengan latar belakang yang berbeda. Apalagi jika mengatas namakan agama sebagai pembenaran.

Doktrin agama yang menganggap orang yang berbeda keyakinan adalah suatu ancaman dan harus diberantas, senyatanya masih seringkali disebarkan melalui pendidikan atau dakwah tokoh agama yang tidak bertanggung jawab.

Pemeran Mohammad menjadi representasi dari salah satu orang yang terdoktrin. Tetapi, ia akhirnya sadar akan kekeliruan pemahaman tersebut semenjak berinteraksi dan menjalin hubungan baik dengan Laal. Keduanya menjadi teman baik. Akhirnya, melahirkan pemahaman baru bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang salah, menyeramkan, apalagi sebuah ancaman. Terbukti, mereka bisa hidup rukun dan sejahtera berdampingan dengan perbedaan.

Dukungan dan Peran Ibu

Selain itu, pemahaman Laal akan Tuhan juga berhasil menyentuh hati Mohammad, bahwa Tuhan ada di hati setiap manusia. Bukan untuk memicu perpecahan atau peperangan, melainkan menumbuhkan jiwa kemanusiaan. Menariknya, pemahaman itu datang dari peran ibu Laal.

Ibu Laal merupakan orang tua tunggal yang memiliki karakter dengan peran ibu yang pintar dan pekerja keras. Ia mendidik Laal untuk memiliki kepercayaan diri dan kemandirian di tengah keterbatasan yang ia miliki. Ia juga meyakinkan Laal bahwa ia sama seperti anak-anak lainnya.

Saat dewasa, ibu Laal juga selalu mengarahkan dan mendukung apapun yang ia lakukan. Walhasil, segala pencapaian yang diterima Laal seperti bisa bersekolah hingga perguruan tinggi, masuk Angkatan Darat, menerima penghargaan dari negara, menjalankan bisnis, semuanya tak luput dari peran ibunya yang suportif.

Mengingat ibu adalah orang terdekat bagi anak, tentunya peran ibu memiliki pengaruh yang besar dalam tumbuh kembang anak, termasuk dalam membentuk karakternya. Pendidikan karakter baiknya dilakukan se-dini mungkin. Dilansir dari artikel Halodoc, anak pada rentang usia 0-6 tahun berkembang 80% lebih cepat, sehingga sangat baik untuk menanamkan nilai-nilai yang baik seperti sikap menghormati dan mengasihi.

Itulah yang ibu Laal terapkan  padanya, lantas menjadikan Laal seorang laki-laki yang mandiri, percaya diri, pengasih, dan menghormati sesamanya. Berbuat baik tanpa memandang latar belakang seseorang.

Dari film Laal Singh Chadda, tidak hanya sebuah pesan damai yang berhasil ia sampaikan, tetapi pesan betapa pentingnya peran ibu dalam membentuk karakter anak juga sangat apik ditampilkan. Meskipun pada dasarnya film ini bergenre komedi romantis, tetapi mengandung pesan-pesan yang sungguh bermakna. Recommended to watch! []

Tags: FilmFilm Laal Singh ChaddaHari IbuIbuNetflixReview Film
Yuyun Khairun Nisa

Yuyun Khairun Nisa

Penulis adalah alumni Bapenpori Al-Istiqomah tahun 2017 asal Karangampel-Indramayu. Ia merupakan mahasiswi program studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember. Saat ini ia tergabung dalam komunitas Puan Menulis dan Peace Leader Indonesia

Terkait Posts

Film Troll

Pertemuan Mitologi, Ekologi, dan Phallotechnology dalam Film Troll

1 Februari 2023
Film Gangubai Kathiawadi

Film Gangubai Kathiawadi: Siapapun Bisa Menjadi Pembela Hak Perempuan

17 Januari 2023
Cek Toko Sebelah 2

Review Film Cek Toko Sebelah 2: Makna Hubungan Orangtua-Anak

12 Januari 2023
Relasi Mubadalah

3 Potret Relasi Mubadalah dalam Film Enola Holmes 2

26 Desember 2022
Film Dokumenter

Film Dokumenter Muda Buka Suara: Upaya Mendokumentasikan Rahim Alam Melalui Suara Marginal

22 Desember 2022
Film Darlings

Film Darlings (2022): Sulitnya Perempuan Korban KDRT Lepas dari Toxic Relationship

12 Desember 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Miskin

    Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Nizar Qabbani Sastrawan Arab yang Mengenalkan Feminisme Lewat Puisi
  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Indonesia Meloloskan Resolusi PBB tentang Perlindungan Pekerja Migran Perempuan - Mubadalah pada Dinamika RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, yang Tak Kunjung Disahkan
  • Lemahnya Gender Mainstreaming dalam Ekstremisme Kekerasan - Mubadalah pada Lebih Dekat Mengenal Ruby Kholifah
  • Jihad Santri di Era Revolusi Industri 4.0 - Mubadalah pada Kepedulian KH. Hasyim Asy’ari terhadap Pendidikan Perempuan
  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist