• Login
  • Register
Jumat, 9 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Prof. Fransisco Budi Hardiman Jelaskan Fungsi Agama di Era Digital

“Agama memiliki jangkar metafisis bagi masyarakat digital yang cenderung pragmatis, materialistis, fungsionalistis, dan instrumentalistis,” kata Franky

Redaksi Redaksi
02/12/2023
in Aktual
0
Agama

Agama

753
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Guru Besar bidang Filsafat dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, Prof. Fransisco Budi Hardiman mengatakan walaupun teknologi sudah sangat berkembang begitu maju, namun tetap, manusia masih memerlukan agama.

Agama, bagi Prof. Fransisco, masih memiliki peran-peran yang sangat strategis di dalam kehidupan seluruh umat manusia.

“Agama memiliki jangkar metafisis bagi masyarakat digital yang cenderung pragmatis, materialistis, fungsionalistis, dan instrumentalistis,” kata Franky sapaan akrabnya, saat sesi panel I: Imagining The Future Society, pada Muktamar Pemikiran NU ke-2 di di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Menurut Franky, fungsi agama adalah untuk merawat makna kehidupan ketika saintifikasi, teknologisasi, dan digitalisasi menanduskan makna kehidupan.

Bahkan, ia menambahkan, bahwa fungsi agama juga untuk menjaga misteri di tengah-tengah peradaban ilmiah yang cenderung mengobservasi segalanya dan merakit segalanya secara artifisial.

Baca Juga:

Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

Manusia Bukan Tuan Atas Bumi: Refleksi Penggunaan Energi Terbarukan dalam Perspektif Iman Katolik

Noble Silence: Seni Menghormati Waktu Hening untuk Refleksi Keimanan

Temu Keberagaman 2025: Harmoni dalam Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

“Kebenaran yang berbeda masih mungkin ada dalam agama,” paparnya.

Selain itu, Franky juga menjelaskan tentang perkembangan digital saat ini sudah ironis. Ia menyebutkan bahwa sudah banyak manusia saat ini yang mirip dengan mesin. Sedangkan mesin justru lebih mirip dengan manusia.

“Perilaku kita semakin dikendalikan oleh mesin,” tegasnya.

Bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita rasakan sendiri, yaitu bagaimana semua pekerjaan sudah bisa dikendalikan oleh mesin. Semua kebutuhan kita, sudah bisa terbaca oleh mesin.

“Sistem digital pada dasarnya adalah satu sistem organisasi yang berdasarkan pada statistik dan algoritma,” jelasnya.

Oleh sebab itu, kehadiran mesin tersebut, baginya, memiliki kelebihan dan juga kelemahannya. Kelebihannya, lanjutnya, manusia saat ini diberikan kemudahan untuk mengakses semua informasi. Belum lagi dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI). Ia menjadi alat untuk terus menunjang kebutuhan manusia.

“Nah manusia-manusia itu mengidamkan manusia sempurna. Taapi untuk mencapai kesempurnaan, manusia ini harus kita pompa secara teknologis dengan suplemen, yaitu teknologi AI, robot, dan seterusnya,” tukasnya. []

Tags: agamaEra DigitalfungsiProf. Fransisco Budi Hardiman
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Media

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

26 April 2025
Perempuan bukan Tamu di Ruang Publik

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

1 April 2025
Makhluk Intelektual

Laki-laki dan Perempuan adalah Makhluk Intelektual dan Spiritual

1 April 2025
Perempuan bisa menjadi Pemimpin

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Tafsir QS. An-Nisa Ayat 34 dalam Perspektif Keadilan Hakiki Islam

1 April 2025
Khalifah fil Ardl

Perempuan Memiliki Mandat sebagai Khalifah Fil Ardl

29 Maret 2025
Takwa

Kemuliaan Manusia Hanya Ditentukan oleh Takwa

29 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Kesaksian Perempuan

    Kritik Syaikh Al-Ghazali atas Diskriminasi Kesaksian Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Perempuan Menurut Abu Hanifah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro
  • Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?
  • Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai
  • Aurat dalam Islam
  • Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version