• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Refleksi MFP : Music For Mental Health And Peace

Aspiyah Kasdini RA Aspiyah Kasdini RA
31/08/2020
in Hikmah, Khazanah, Pernak-pernik
0
124
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Orang yang jiwanya tak tergerak oleh semilir angin, bunga-bunga, dan suara seruling musim semi, adalah dia yang kehilangan jiwanya yang sulit terobati.” Imam Al-Ghazali

Music for Mental Health and Peace merupakan salah satu dari rangkaian agenda Muharram for Peace yang diadakan oleh Mubadalah.id, KUPI, dan AMAN Indonesia. Agenda keempat dari dua belas agenda ini dimoderatori oleh Sari Narulita (Staf Program Alimat-Kupi) dengan dua narasumber, yakni Adjie Dygta Band (Musisi/Vokalis Dygta Band) dan Nyai Suniyya Ruhama (Penikmat dan Penari Whirling Dervish dan Pengajar Pon.Pes Tahfidzul Qur’an Al Istiqamah Weleri, Kendal). Acara yang berlangsung hampir dua jam ini mendiskusikan perihal musik dan pengaruhnya dalam menghasilkan energi positif bagi kesehatan mental dan juga perannya dalam menciptakan perdamaian.

Sebagai pembicara pertama, Adjie Dygta Band menceritakan bagaimana sebagai musisi menghadapi masa pandemi saat ini, seperti kegiatan-kegiatan tetap berjalan walaupun secara daring. Baginya, tentunya situasi ini membuat kebiasaan-kebiasaan kita berubah, namun hal ini tidak menghalangi musisi khususnya agar dapat tetap produktif. Rizki masih bisa didapatkan dan kita dituntut untuk dapat mengelola pendapatan dengan baik. Semuanya kembali kepada diri masing-masing, untuk tidak panik dalam segala keadaan darurat yang dihadapi.

Sebagai musisi, Adjie masih dapat beraktifitas dengan offair. Semuanya hampir normal, hanya dilakukan di rumah. Kalaupun harus di luar rumah, aktifitas yang dilakukan hendaknya disesuaikan dengan protokol kesehatan yang berlaku pada saat new normal.

Penting juga dalam menghadapi pandemi agar tidak stress ialah dengan senantiasa bersyukur. Tentunya adanya kondisi saat ini menyebabkan banyak orang kehilangan pendapatan seperti biasanya, bahkan juga pekerjaan. Namun dengan tetap mensyukuri apa yang kita miliki, minimal atas anggota tubuh ini, dan memaksimalkan potensi yang kita miliki (intinya kita harus kreatif, tetap ikhitar, selalu meng-upgrade ilmu, menjalin silaturaim, dan do your best) kita akan mendapatkan berkah dari semua yang kita lakukan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

Baca Juga:

Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw

Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

Sebagai musisi, untuk menjaga kelanggengan Band agar tetap berumur panjang adalah dengan membangun harmoni yang positif antar sesama. Perbedaan itu wajar, dan konflik itu pasti ada, tetapi bagaimana agar hal tersebut mendapatkan solusinya, adalah inti untuk menciptakan harmoni. Harmoni di sini merupakan kesalingan yang harus senantiasa dipegang, ada yang lewat komunukasi, mindset yang positif, dan mencari solusi di setiap masalah.

Tentang lagu yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, Adjie menekankan bahwa untuk mencapai itu, lagu harus memiliki rasa. Seperti contoh lagu tentang patah hati, lagu ini diciptakan agar para pendengar yang patah hati tidak merasa sendiri, dan perasaan patah hati yang dirasakan mendapatkan intinya, sehingga kesedihan tidak berlarut-larut, toh bukan kita sendiri yang bersedih.

Sebagai musisi, Adjie bertugas untuk menghibur para pendengar, mengajak dan menyampaikan pesan-pesan positif dari segala kondisi. Ia selalu menyampaikan kepada para Pecinta Dygta, agar selalu tidak panik, untuk mencari solusi dalam segala situasi, salah satunya adalah musik, untuk mendapatkan kesadaran yang ada dalam dan dari diri.

Musik yang memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental, sejauh ini menurut penelitian adalah yang bergenre klasik. Namun semuanya dikembalikan lagi dan disesuaikan dengan kesukaan. Jika seseorang menyukai suatu genre tertentu, maka saat mendengarkan musik tersebut otaknya akan membangun dan menimbulkan hormon-hormon yang baik dan menghasilkan efek menyenangkan, dan menyebabkan dampak positif pada kesehatan mental.

Tentunya hal ini didukung dengan kondisi lingkungan yang baik pula. Sinergi keduanya dapat mencegah generasi milenial terjerumus dalam pemakaian obat-obatan terlarang yang dianggap dapat memberikan ketenangan jiwa dan fikiran. Siapapun harus dapat bertanggungjawab kepada diri sendiri dan sebisanya memberikan manfaat kepada orang lain semampunya.

Dalam kesempatan yang sama, Nyai Suniyya Ruhama menyampaikan tentang Tari sufi, yang baginya merupakan salah satu cara berzikir kepada Allah Swt. Dengan makna ini, tari sufi memberikan dampak pada ketenangan jiwa, karena tari ini merupakan cara utuk menenangkan jiwa. Bahkan tambahnya, tari ini dapat menjadi obat bagi mereka yang memiliki tekanan dalam kehidupan/stress.

Karena dalam tari sufi ada tahap yang membutuhkan konsentrasi, lebih tepatnya dapat menjadi pengalihan dari stress tersebut. Tari sufi dapat merubah kebiadaban menjadi keadaban menuju peradaban. Dengan kedamaian yang didapat dari para penari secara pribadi, maka akan menciptakan kedamaianan secara personal dan masyarakat lebih luas.

Pada dasarnya tari sufi ini merusak keseimbangan tubuh, rasionalnya mereka yang melakukan tarian ini pasti akan jatuh. Akan tetapi para penari tidak mengalami itu, karena pasrah kepada Dzat Yang Maha Tegak dan melakukan ikhtiar dengan berlatih. Dan hal ini beliau buktikan dengan melakukan tari sufi seperti yang diminta oleh panitia.

Teknik menjaga keseimbangan tubuh tidak bisa disampaikan secara umum, karena tari ini layaknya zikir yang dimiliki tarekat lain, merupakan suatu hal khusus yang memiliki sanad yang tersambung hingga Syekh Jalaludin Rumi dan merupakan pelajaran yang memiliki pakem tertentu untuk dapat mempelajarinya. Jauh sebelum itu, Rabiah al-Adawiyah juga mempraktekan tari ini, namun tidak diketahui apakah teknik tarinya sama atau tidak. Jika memiliki sanad, maka tentunya sanad ini bersambung hingga Rasulullah saw. melalui jalur Ja’far bin Abi Thalib yang terputus sanadnya, dan jalur Abu Bakar as-Shidiq yang masih tersambung hingga sekarang.

Tari ini juga diajarkan kepada para santri di pesantren Nyai Sunniya Ruhama ini. Harapannya, alumni pesantren ini dapat mengembangkan kemampuan tarinya yang merupakan seni islami ini dimanapun mereka berada. Baginya, perempuan memiliki tahapan konsentrasi yang berbeda, terlebih jika telah menikah atau yang memiliki anak, konsentrasinya akan terbagi dan terasa berat. Oleh karena itu, mayoritas penari merupakan remaja laki-laki yang masih bujang, ataupun anak-anak.

Tari ini tidak dapat disosialisasikan secara umum, kendati demikian siapapun yang ingin belajar maka akan dituntut untuk dapat menekuninya. Terlebih dalam masa pandemi saat ini, semuanya harus berdasarkan protokol kesehatan yang berlaku. Adapun untuk bapak-bapak atau ibu-ibu yang tidak dapat mengikuti gerakan-gerakan tari sufi ini, maka yang diajarkan adalah tentang makna-makna filosofis dari gerakan yang terdapat di dalamnya.

Dalam diamnya penari sufi, dalam hatinya mereka tetap berzikir dan mengisi hati dan fikirannya dengan beragam kalimat tauhid, dan ini berbeda-beda antar para penari sufi. Tari sufi merupakan salah satu cara berzikir, sehingga tidak ada rukun, syarat sah, dan syarat wajibnya. Siapapun boleh melakukannya, namun pembelajarannya harus dengan tuntunan ahlinya, agar dapat seimbang dan tidak menimbulkan efek negatif pada tubuh, seperti terjatuh ataupun muntah-muntah.

Tari sufi ini tidak mewajibkan suatu musik tertentu, namun secara adab, musik yang terbaik adalah shalawat, untuk memperkuat, dan mendorong tidak hanya untuk penari, tetapi juga untuk yang melihat, agar mereka juga merasakan rasa yang disampaikan oleh para penari.

Berdasarkan talkshow ini kita mengetahui, bahwa semua orang diberikan bakat dan cara untuk mengasihi yang berbeda-beda. Terima itu dan nikmati sebagai bentuk kebesarannya, dan juga sebagai sarana untuk mengingatnya. Dengan demikian, siapapun akan merasakan damai dalam hati, akal, dan jiwanya. []

Aspiyah Kasdini RA

Aspiyah Kasdini RA

Alumni Women Writers Conference Mubadalah tahun 2019

Terkait Posts

Jumlah mahar

Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw

2 April 2023
Mahar adalah Simbol

Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

2 April 2023
Manusia Pilihan Tuhan

Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

2 April 2023
Tujuan menikah

Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

1 April 2023
Momen Ramadan

Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

1 April 2023
Sarana Menikah

Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

1 April 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist