• Login
  • Register
Jumat, 3 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Refleksi Ngaji Ramadhan; Mengenal Perempuan Mulia, Sayyidah Maryam dan Fathimah

Hanisa Atun Mabruroh Hanisa Atun Mabruroh
10/05/2020
in Pernak-pernik
0
(sumber foto lifestyle.okezone.com)

(sumber foto lifestyle.okezone.com)

11
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Refleksi ngaji Ramadhan KeMaha Kuasaan Allah yang tercermin dari perempuan. Hari ini pukul 02.20 wib aku masih saja terjaga. Kubuka group WA ngaji kitab Qurrotul uyun yang aku ikuti. Malam kamis ini seharusnya aku hadir untuk mengaji kitab tersebut.

Namun karena ada halangan dan pemberlakuan PSBB aku tidak menghadiri pengajian. Di group WA tertulis point-point penting materi yang dibahas. Saya pun mulai membaca ringkasan materi ngaji tersebut. Diantara yang menarik perhatianku adalah teks yang menjelaskan bahwa Sayyidaatina Faathimah adalah perempuan yang tidak haid.

Meski demikian dari rahimnya terlahir keturunan-keturunan yang mulia. Keturunan dan cucu bagi Nabi agung Muhammad saw. Faathimah adalah putri Rasulullah yang sangat mulia dan diagungkan hingga disebut separuh nyawa dari Rasulullah saw.

Kubaca ada seorang teman perempuan yang bertanya perihal Sayyidaatinaa Faathimah. Pertanyaannya adalah apakah hikmah atau mengapa Sayyidaatina tidak dianugerahi haid oleh Allah seperti wanita pada umumnya?. Ada beberapa yang menanggapi dengan candaan dan yang lainnya.

Lalu, ada pernyataan ustadz yang menjawab dengan simple bahwa Allah ingin menunjukkan ke Maha Kuasaannya dan ke Maha besarannya. Dari jawaban yang ada belum membuatku cukup. Banyak kata yang ingin kutulis dalam komentar group.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Makna Hijab Menurut Para Ahli
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

Baca Juga:

Makna Hijab Menurut Para Ahli

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

Aku pun memohon izin untuk menangapi pertanyaan dan pembahasan tersebut. Ini sangat menarik untuk dibahas bagi saya perempuan. Terlebih malam sebelumnya saya membuat ribut group karena ketidaksukaan saya terkait pembahasan poligami dan lelucon bagi perempuan.

Kemudian, Aku menanggapi dengan kalimat cukup panjang. Kutulis bahwa Allah menunjukkan kemaha besarannya melalui perantaraan perempuan. Dua diantara perempuan tersebut adalah Sayyidaatina Fathimatuzzahra dengan tidak haidnya Allah menganugerahi keturunan yang mulia.

Kedua adalah Sayyidaatina Maryam. Allah membuktikan ke Agungan dan Kuasannya menganugerahkan seorang putra dalam rahim mulianya tanpa memiliki suami. Ini suatu hal luar biasa bagi saya untuk direfleksikan terkait keadilan Gender.

Tentu saja refleksi ini tidak hanya mengandung hikmah terkait Aqidah namun ada pesan moral sosial yang sangat luar biasa terhusus bagi perempuan. Laki-laki pun tentunya bisa mengambil hikmah bagaimana pandangannya dalam menilai dan menghargai perempuan.

Perihal perempuan haid, kesehatan rahim, mengandung, melahirkan, bahkan bisa sampai kaitannya dengan kekerasan sosial dan seksual. Pada umumnya menurut ilmu kedokteran perempuan yang tidak mengalami haid sangat mungkin tidak bisa mengandung dan memiliki keturunan.

Karena stigma ini pula biasanya perempuan yang tidak mengalami haid mendapat perlakuan tidak seperti perempuan yang mengalami haid. Dari perlakuan dalam keluarga, lingkungan maupun masyrakat. Seperti ucapan tidak akan ada yang menikahi, sindiran tidak bisa hamil dan memiliki keturunan.

Selain itu sindiran dan anggapan lain yang tentunya memberikan ketidaknyamanan bagi perempuan tersebut. Ingat kuasa Allah diatas segalanya. Seperti yang tertulis dalam kisah kehamilan perempuan Suci Sayyidaatina Maryam. Beliau bisa dikatakan Nabi perempuan kalaupun ada nabi perempuan yang tertulis dalam lembaran sejarah.

Bagaimana perjuangan dan dilematisnya beliau saat harus mengandung seorang putra tanpa memiliki suami. Kesedihan dan kegundahannya saat menyendiri dalam kehamilan yang Allah telah anugerahkan padanya. Sisi keperempuanan kita tentunya tergores dalam air mata.

Keberanian dan ketangguhan seorang perempuan dalam menjaga putranya saat banyak orang yang tak menerima kehadirannya. Lantas aku berfikir bagaimana perempuan-perempuan sekarang yang tidak kunjung hamil karena aqim dan lainnya.

Atau perempuan ketika hamil baik yang bersuami maupun yang tidak bersuami karena zina ataupun korban kekerasan seksual. Semua kalimat seolah berputar -putar dalam kepala. Banyak hikmah yang bisa kita ambil. Perempuan itu luar biasa , Kuasa Tuhan menyertainya. Dan jika Allah berkehendak maka jadilah.

Seperti Sayyidaatina Fathimatuzzahra yang memiliki keturunan tanpa haid dan Sayyidaatina Maryam hamil tanpa suami karena Allah menganugerahinya kemuliaan sebagai wanita yang disucikan dan pilihan. Salam sejahtera untukmu Wahai Sayyidaatina Fathimatuzzahra. Salam sejahtera untukmu Wahai Sayyidaatinaa Maryam. Allahu a’lam. []

Hanisa Atun Mabruroh

Hanisa Atun Mabruroh

Terkait Posts

Hijab

Makna Hijab Menurut Para Ahli

3 Februari 2023
Perempuan Berbicara dan Berpendapat

Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

3 Februari 2023
Nabi Saw Menghormati Anak Perempuan

Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

3 Februari 2023
Nabi Khidr as

Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan

3 Februari 2023
ceria

Nabi Saw Menyambut Ceria Kehadiran Anak Perempuan

2 Februari 2023
Pesan Moral

Teladan Bersolidaritas dan Pesan Moral Untuk Masa Depan

2 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Satu Abad NU

    Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Saw Menyambut Ceria Kehadiran Anak Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Teladan Bersolidaritas dan Pesan Moral Untuk Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Fatherless dan Peran Ayah bagi Anak Perempuannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pada Masa Nabi Saw, Sahabat Perempuan Pun Pernah Mengajukan Cerai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab Menurut Para Ahli
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist