• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Tradisi Munggahan Ajarkan Pentingnya Persaudaraan

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
02/04/2022
in Pernak-pernik, Rekomendasi
0
ciri keluarga maslahah

Tradisi Munggahan Ajarkan Pentingnya Persaudaraan

163
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tradisi Munggahan merupakan tradisi yang sudah mengakar di masyarakat Cirebon. Tradisi tersebut biasanya dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.

Tak terasa, bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari. Seluruh umat muslim di Indonesia patut menyambutnya dengan penuh kebahagiaan dan suka cita.

Kebahagiaan dan suka cita dalam menyambut bulan suci Ramadan, biasanya diungkapkan melalui berbagai tradisi.

Tradisi yang masih dijaga dan kerap dijalankan dalam menyambut bulan suci Ramadan di salah satu daerah di Cirebon adalah tradisi munggahan. Tradisi ini merupakan tradisi kumpul-kumpul bersama keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Saat  tradisi munggahan tiba, sanak keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar akan melakukan berbagai aktivitas secara bersama-sama dan menghabiskan waktu bersama.

Baca Juga:

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

Tana Barambon Ambip: Tradisi yang Mengancam Nyawa Ibu dan Bayi di Pedalaman Merauke

Filosofi Bunga Telur, Tradisi Suku Melayu di Kalimantan Barat

Euforia Idulfitri dalam Bayang-bayang Kapitalisasi Tradisi dan Budaya Konsumerisme

Mereka akan melakukan bersih- bersih lingkungan, ngunjung buyut (ziarah kubur ke sesepuh), jalan-jalan, dan makan-makan secara bersama-sama.

Maka, tidak heran, jika  menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya.

Pasalnya, dalam tradisi munggahan menjadi ruang perjumpaan antar keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar.

Ada ruang untuk saling memberikan informasi, pengetahuan, pekerjaan, dan cerita-cerita kehidupan yang dijalani.

Dengan demikian, dalam tradisi ini inilah mengajarkan betapa pentingnya untuk terus mempererat jalinan persaudaraan, saling kerjasama, bertemu, ngobrol antar keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar.

Sementara itu dalam . Indonesia Punya Cerita: Kebudayaan dan Kebiasaan Unik di Indonesia, biasanya tradisi masyarakat suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang dilakukan pada akhir bulan Sya’ban (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan).

Dalam Pelaksanaanya tradisi ini juga beragam, namun yang jamak dilakukan adalah berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama, saling bermaafan, dan berdoa bersama. Pada sisi lain, biasa bersama-sama keluarga besar tempat wisata dan berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, atau melakukan sedekah.

Tradisi munggahan dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Tradisi juga sebagai bentuk untuk membersihkan diri dari dosa dan keburukan selama setahun yang telah dilakukan.  Sehingga di bulan Ramadhan ini akan mendapatkan ampunan dan rahmat Tuhan. []

Tags: Bulan Suci RamadanMunggahanTradisi
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
Nikah Massal

Menimbang Kebijakan Nikah Massal

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Retret di sukabumi

    Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Seorang Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID