• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Makrifat Pagi; Tiga Perhatian

Mubadalah Mubadalah
25/10/2022
in Hikmah
0
Makrifat Pagi; Tiga Perhatian

Makrifat Pagi; Tiga Perhatian

45
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Salah satu resonansi yang menarik dibaca ialah status dari Yudi Latif. Ia senantiasa memposting status Facebook, tentang hikmah pagi hari. Yang ia namakan dengan Makrifat Pagi. Berikut ini tulisan Makrifat Pagi berjudul ; tiga Perhatian.

Saudaraku, hari ketiga bernama Selasa. Dari bahasa Arab “tsulasa”, yang berarti “tiga”.

Bila hari Senin hari berpasangan, hari Selasa menata hidup berpasangan itu dalam pola relasi “tiga arah” (triadik), sebagai cara membangun kehidupan kosmos yang harmonis.

Dalam kosmologi Batak Toba dan “I La Galigo” Bugis-Makassar, tiga relasi triadik ini diarahkan untuk membangun relasi yang serasi dengan “Dunia Atas” (Tuhan), “Dunia Tengah” (manusia) dan “Dunia Bawah” (alam).

Dalam pandangan dunia “Tritangtu” (tiga kepastian) Sunda, relasi triadik ini dikembangkan dalam kerangka “Aji Luhung” (asah keluhuran ketuhanan), “Aji Komara” (asah aura antarmanusia) dan “Aji Wiwaha” (asah perawatan alam semesta).

Baca Juga:

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

Perspektif Keadilan Hakiki Berikan Perhatian Khusus pada Pengalaman Perempuan

Perhatian Khusus Islam pada Realitas Sosial Perempuan

Islam Berikan Perhatian Khusus kepada Peran-peran Reproduktif Perempuan

Dalam kosmologi Hindu-Bali, relasi triadik ini bernama “Tri Hita Karana” (tiga penyebab kebahagiaan). Yakni, keharmonisan hubungan “manusia dengan Tuhannya” (Sanghyang Jagatkarana), “manusia dengan alam sekitar” (bhuana), serta “manusia dengan sesamanya” (manusia).

Dalam kosmologi Islam, relasi triadik ini diarahkan untuk menguatkan ikatan kasih “manusia dengan Allah” (hablun min-Allah), dengan “sesama manusia” (hablun min al-annas), dan dengan “alam semesta” (hablun min al-ardhi  wa al-samaawaati/khalifatun fi al-ardhi).

Hari selasa adalah hari pembekalan pengisian nafas segar dan cahaya sukma pasangan hidup. Pelatihan ini disebut spiritualitas. Berasal dari bahasa Latin “spiritus”, yang artinya bernafas atau bercahaya.

Semua manusia adalah ahli waris jagad yang sama dengan hulu mata air spiritualitas yang sama. Kebahagian hidup bersama akan terengkuh manakala kita bisa menyegarkan dan menyalakan pelita jiwa dengan membangun  relasi (pasangan) yang harmonis dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dengan alam semesta.

 

(Yudi Latif, Makrifat Pagi)

Tags: Keluarga BahagiaPasangan hidupPerhatian
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID