• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Seorang Bayi Meninggal Akibat Beban Pengasuhan Anak dan Depresi Pasca Melahirkan

Banyaknya kasus seorang Ibu yang membunuh anaknya menunjukkan bahwa tanggung jawab dalam mengasuh anak memang cukup berat

Shella Carissa Shella Carissa
27/03/2024
in Publik
0
Beban Pengasuhan Anak

Beban Pengasuhan Anak

990
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Media sosial dihebohkan oleh meninggalnya seorang bayi berusia 16 bulan yang ditinggal ibunya liburan selama 10 hari. Berdasarkan hasil otopsi, Jailyn Candelario, nama bayi tersebut, meninggal pada hari ke-9 di atas kotoran dan air pipisnya sendiri. Tangisannya setiap malam terekam cctv yang berada di teras rumah.

Berita dari Amerika Serikat tersebut mengguncang dunia termasuk para Ibu-ibu. Tragedi ini terjadi pada Juni 2023 lalu. Senior saya yang sudah memiliki satu anak balita ikut merasa malang atas nasib Jailyn. Beliau turut beduka cita dan berdoa agar surga menjadi tempat singgah terakhirnya kelak.

Sebagai salah satu orang yang merasa getir dan iba atas tragedi itu, saya pun bertanya kira-kira tema apa yang cocok untuk memberitakan tragedi itu. Senior saya kemudian menjelaskan bahwa salah satu penyebab mengapa hal itu bisa terjadi, mungkin saja karena beban pengasuhan anak yang rata-rata lebih banyak dilimpahkan kepada perempuan.

Riwayat Sang Ibu yang Menderita Masalah Kesehatan Mental

Kristel Candelario, ibu Jaylin, tidak terikat pernikahan dengan ayah Jailyn sehingga mengasuh Jaylin sendirian tanpa pendamping. Mengasuh anak sendirian bisa saja menjadi beban bagi Kristel apalagi setelah dia melewati semua proses hamil, melahirkan, dan menyusui sendirian.

Tak heran, stres akibat mengurus bayi tanpa ada yang mendampingi membuatnya seakan kalap ingin berlibur. Dari kasus Kristel, menurut senior saya, kemungkinan ibu muda tersebut mengalami baby bluess atau depresi pasca melahirkan. Pengadilan juga menyatakan bahwa Kristel memang menderita masalah kesehatan mental.

Baca Juga:

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Tana Barambon Ambip: Tradisi yang Mengancam Nyawa Ibu dan Bayi di Pedalaman Merauke

Dari Nada ke Makna: Tafsir Relasi Ibu dan Anak dalam Lagu Jumbo

Jalan Menuju Pulih, Proses Berdamai dengan Gangguan Mental

Senior saya kemudian menceritakan pengalamannya saat mengikuti seminar kesehatan mental bahwa pengasuhan itu seharusnya dilakukan bersama oleh ibu dan ayah. Karena pada kenyataannya mengasuh seorang anak merupakan tanggung jawab yang besar yang tidak semua orang tua, termasuk sosok Ibu pun sanggup melakukannya.

Banyaknya kasus seorang Ibu yang membunuh anaknya menunjukkan bahwa tanggung jawab dalam mengasuh anak memang cukup berat. Apalagi jika seorang ibu tertekan akibat menikah dengan pria yang salah. Hal itu juga menjadi faktor utama. Karenanya, betapa hebatnya seorang ibu yang mengasuh anak sendirian tanpa pendamping.

Pentingnya Berpikir Secara Matang Jika Ingin Punya Anak

Oleh sebab itu, senior saya menyarankan beberapa hal kepada perempuan ketika ingin memiliki anak. Pertama, pentingnya memilih pasangan yang sekiranya pantas dijadikan pendamping dan mau ikut menanggung beban bersama-sama.

Kedua, pentingnya seorang perempuan untuk berpikir matang sebelum punya anak, karena, keputusan memiliki anak sepenuhnya harus jadi otoritas penuh dari perempuan/istri yang lebih banyak menanggung beban pengasuhan.

Ketiga, setiap perempuan berhak untuk menolak saran dari mertua atau suami untuk punya anak. Tanyakan kepada diri sendiri dulu apakah sudah siap menanggung semua proses reproduksi yang berat mulai dari hamil sampai nifas. Proses yang mana, bisa membuat seorang perempuan mengalami banyak perubahan baik dalam segi fisik maupun psikis.

Selain saran di atas, seorang perempuan dan calon ibu juga perlu mengetahui perbedaan antara baby blues dan depresi pasca melahirkan. Baby blues, menurut senior saya, berjangka paling lama bisa sampai dua mingguan lebih, sedangkan depresi pasca melahirkan durasinya cukup panjang.

Dari kasus meninggalnya Jailyn, ibunya diduga mengalami gangguan kesehatan yang cukup serius sebab menurut pengakuan warga, dia sering meningalkan Jailyn sendirian di rumah.

Depresi Pasca Melahirkan yang Berdampak Ekstrem

Depresi pasca melahirkan yang memang bisa berdampak pada hal-hal paling ekstrem. Namun dari kasus tersebut mengajarkan kepada kita untuk tidak menyakiti, mencela, atau mendiskriminasi perempuan yang akan menjadi calon ibu. Penting juga untuk saling mensupport antar sesama perempuan untuk sama-sama belajar menjadi ibu yang baik.

Bagi laki-laki, baiknya juga perlu belajar lebih banyak terkait reproduksi perempuan, sehingga bisa memahami watak dan perubahan karakter perempuan pra atau pasca reproduksi agar kelak tidak menyepelekan dan aniaya terhadap perempuan. Terlebih bagi para ayah atau calon ayah, mereka sangat perlu mengetahui betapa pentingnya ikut andil berperan sebagai suami yang baik dan ayah yang bertanggungjawab.

Banyak yang menyayangkan insiden tragis tersebut. Atas perbuatannya, Kristel mendapat hukuman seumur hidup tanpa kebebasan bersyarat. Dari sini, saya pribadi mendoakan yang terbaik untuk Jailyn. Tak lupa turut iba kepada ibunya yang semoga, dari tragedi ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak perempuan di luar sana. []

Tags: Amerika SerikatanakBaby BluesBayiDepresi pasca melahirkanGangguan MentalJailyn
Shella Carissa

Shella Carissa

Masih menempuh pendidikan Agama di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy dan Sarjana Ma'had Aly Kebon Jambu. Penikmat musik inggris. Menyukai kajian feminis, politik, filsafat dan yang paling utama ngaji nahwu-shorof, terkhusus ngaji al-Qur'an. Heu.

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version