• Login
  • Register
Sabtu, 12 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Susahnya Menjadi Ibu Hajjah Nagita Slavina

Model netizen Islamis ini memang unik. Mereka selalu memberi komentar-komentar 'pedas' di media sosial para artis

M Syahril Mubarok M Syahril Mubarok
10/07/2024
in Pernak-pernik, Rekomendasi
0
Nagita Slavina

Nagita Slavina

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ibadah Haji tahun ini menjadi momentum yang sangat berkesan bagi seluruh umat Islam yang menjalaninya. Tidak sedikit para selebritis yang menunaikan ibadah tersebut turut mem-posting kegiatan saat berada di Mekkah dan Madinah. Seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina misalnya.

Raffi dan Gigi (sapaan Nagita) diketahui pada bulan Dzulhijjah yang lalu, telah melaksanakan ibadah haji. Mereka juga mengajak ibu, saudari dan tim Rans Entertainment berangkat ke tanah suci. Berbagai rangkaian mulai rukun, wajib dan sunnah ibadah haji dilalui oleh Raffi dan Gigi.

Sebagai publik figur, Raffi dan Gigi memang harus mempublikasikan kegiatan sehari-hari mereka, dalam hal ini juga termasuk hubungannya dengan Sang Pencipta. Akan tetapi, tidak sedikit dari netizen yang mempersoalkan aktivitas tersebut.

Mereka memberikan komentar, “Untuk apa ibadah diposting? Riya (sombong)?”, “A Raffi dan Mba Gigi, mending fokus ibadah deh!”, dan masih banyak komentar-komentar yang saya baca dari netizen.

Fenomena ini baru terjadi di era digital. Zaman dahulu memang tidak ada gadget atau internet yang bisa menghubungkan kita semua. Tapi bukan komentar ‘pedas’ netizen yang saya analisa di artikel ini.

Baca Juga:

Merawat Semangat Haji Sepanjang Hayat: Transformasi Spiritual yang Berkelanjutan

Perempuan yang Terlupakan di Balik Ritual Agung Haji

Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail

Makna Wuquf di Arafah

Kemudian kita boleh mengajukan ‘question’ sederhana agar persoalan ini mendapat jawaban. Seperti: apa motivasi Raffi dan Gigi mempublikasi ibadah mereka? Kenapa Raffi dan Gigi baru menunaikan haji sekarang? atau Bagaimana cara Raffi dan Gigi bisa beribadah haji bersama rombongan keluarga dan tim?

Apresiasi terhadap Raffi dan Nagita Slavina

Saya lebih mengapresiasi Raffi dan Gigi yang benar-benar niat berangkat untuk ibadah haji. Mengambil aspek positif mereka mengunggah kegiatan saat di tanah suci. Contohnya, Raffi dan Gigi sudah haji. Dan dari postingan mereka, kita yang belum berhaji agar atau semoga menyusul untuk beribadah haji. Itu pun kita harus ‘mampu’ seperti dalam Al-Qur’an surah Ali ‘Imran ayat 97, kewajiban haji bagi mereka yang mampu.

Lebih lagi, Raffi dan Gigi barangkali baru ada niat berhaji di waktu mendekati bulan ritual tersebut. Karena, mereka dalam kategori mampu dari aspek istathā’a yang dimaksud dalam Q.S. Ali ‘Imran tadi. Yaitu kesehatan fisik dan kemampuan finansial. Jadi, jangan heran kalau Raffi dan Gigi berangkat bersama keluarga dan tim untuk ibadah haji.

Ibu Hajjah Nagita Slavina

Pasca Raffi dan Gigi selesai melaksanakan ibadah haji, mereka melakukan aktivitas seperti biasanya sebagai publik figur di Indonesia. Pemilik 76 juta followers instagram ini sangat bersyukur pulang kembali ke tanah air. Kepulangannya ini juga tidak luput dari perhatian netizen.

Muncul kembali komentar-komentar berbau agama di instagram Raffi dan Gigi. Mereka mengomentari gaya berpakaian Gigi yang katanya kurang ‘Islami’. Saya mencoba menganalisa kembali cara berpikir netizen-netizen itu.

Pertama, muncul komentar yang menghakimi Gigi bahwa cara berpakaiannya kurang Islami. Hal ini mungkin Gigi masih berkerudung dan tidak tertutup (rambut terlihat). Atas dasar itu, banyak komentar yang menghakimi Gigi.

Dalam budaya Indonesia, seseorang yang sudah berhaji, di mata netizen dipandang sebagai figur yang ‘Islami’ dalam segala aspek. Sederhananya ya dengan cara berpakaian. Netizen boleh-boleh saja berkomentar, akan tetapi tidak asal menghakimi Gigi dengan pilihannya.

Kedua, komentar soal Raffi dan Gigi agar lebih mencerminkan figur yang tidak mendegradasi Islam. Misalnya, setelah berhaji, mereka masih melakukan kegiatan-kegiatan bersifat sekuler-liberal. Maunya netizen ini kalau Raffi dan Gigi ini bisa mewakili umat Islam sebagai publik figur panutan mereka.

Model netizen Islamis ini memang unik. Mereka selalu memberi komentar-komentar ‘pedas’ di media sosial para artis. Tujuannya untuk menyalurkan ideologi konservatif mereka. Bahwa Islam itu harus ini dan itu.

Saya dapat membayangkan bagaimana rasanya menjadi Bu Hajjah Nagita. Pasti dibuat repot dengan netizen-netizen modelan begini! []

 

 

Tags: Ibadah HajiMadinahMakkahNagita SlavinaRaffi AhmadRukun Islam
M Syahril Mubarok

M Syahril Mubarok

Penulis Tinggal di Ciganjur Jakarta Selatan

Terkait Posts

Ayat sebagai

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

12 Juli 2025
Hak Perempuan

Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

12 Juli 2025
Isu Disabilitas

Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

12 Juli 2025
Setara

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

12 Juli 2025
Gender

Islam dan Persoalan Gender

11 Juli 2025
Tauhid

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

11 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Isu Disabilitas

    Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga
  • Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID