• Login
  • Register
Minggu, 11 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Tiga Tips Mewujudkan Idulfitri Minim Sampah

Puasa Ramadan, yang sejatinya memiliki misi mengajak Muslim untuk menyetarakan diri secara level sosial, faktanya justru disambut dengan peningkatan seri konsumsi melampaui hari-hari biasanya

Thoah Jafar Thoah Jafar
21/04/2023
in Publik, Rekomendasi
0
Idulfitri Minim Sampah

Idulfitri Minim Sampah

612
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebagaimana pemaknaan masyhurnya, yakni kembali pada kesucian, Idulfitri semestinya menjadi momentum bersama untuk mengurangi produksi sampah. Artinya, bagaimana Idulfitri minim sampah bisa kita wujudkan.

Siapa yang bisa memastikan, kesucian bisa muncul di tengah timbunan sampah? Rasulullah Muhammad Saw pun telah mewanti-wanti agar umatnya mampu memastikan kebersihan segala lini demi menggapai predikat kesucian sebagai prasyarat seluruh ibadah.

Bahkan, Nabi Saw pernah bersabda:

طَهِّرُوا أَفْنِيَتَكُمْ

“Bersihkanlah pekarangan rumah kalian.” (HR. Ath-Thabarani)

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Buku Collapse; Kita Memang Tidak Pernah Serius Mengurus Isu Lingkungan
  • Perempuan dan Masalah Lingkungan dari Fenomena Fast Beauty
  • Mengapa Perempuan Harus Menjaga Lingkungan? Karena, Ini Juga Soal Reproduksi!
  • Kawasan Pesisir, Riwayatmu Kini
    • Makanan sisa Lebaran
    • Menyiasati sisa makanan di hari kemenangan

Baca Juga:

Buku Collapse; Kita Memang Tidak Pernah Serius Mengurus Isu Lingkungan

Perempuan dan Masalah Lingkungan dari Fenomena Fast Beauty

Mengapa Perempuan Harus Menjaga Lingkungan? Karena, Ini Juga Soal Reproduksi!

Kawasan Pesisir, Riwayatmu Kini

Allah yarham, KH Ali Yafie, dalam Merintis Fiqih Lingkungan Hidup (2006) menjelaskan, dalam bentuk yang lebih konkret, umat Islam berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan ekosistem baik di darat, laut, dan udara. Umat Islam menanggung amanah yang besar dalam menjaga kualitas air, kesegaran udara, kebersihan tanah, bahkan memelihara suasana dari polusi suara.

Makanan sisa Lebaran

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), volume timbunan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton. Berdasarkan jenisnya, mayoritas berupa sampah sisa makanan, dengan proporsi sebesar 41,55%.

Fakta menariknya, volume itu disumbang cukup signifikan selama Ramadan hingga Lebaran. Sampah yang berasal dari sisa makanan menjadi pekerjaan rumah (PR) rutin yang muncul di setiap tahunnya.

Mengutip data dari Unit Pengelola Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, misalnya, pada 2018-2020, sampah sisa makanan perayaan Lebaran cenderung naik, jumlahnya sudah lebih dari 4.004,26 ton/tahun. Tiap-tiap wilayah administrasi setidaknya menyumbang tak kurang dari 400 ton sampah sisa makanan Lebaran.

Sementara itu, organisasi pangan dunia, FAO, menyatakan bahwa sampah makanan turut mengakibatkan gas rumah kaca. Tiap tahun, jejak karbon akibat sampah makanan mencapai 4,4 giga ton (GT). Menurut analisa mereka, jumlah itu berada di urutan ketiga dari negara-negara penghasil karbondioksida terbesar di dunia setelah China dan Amerika Serikat (AS).

Jumlah itu setara dengan 8% gas karbondioksida penyebab efek rumah kaca yang dihasilkan manusia. Atau, sekitar 87% dari emisi akibat transportasi darat seluruh dunia.

Tak hanya secara lingkungan, sampah makanan juga mengakibatkan kerugian ekonomi. Menurut FAO, pada 2012, nilai sampah makanan itu mencapai 936 juta dolar AS. Nilai itu setara dengan pendapatan domestik bruto Indonesia. Nilai ekonomi dari emisi gas rumah kaca mencapai 411 juta dolar AS.

Menyiasati sisa makanan di hari kemenangan

Data lainnya, statistik dari Solid Waste and Public Cleansing Management Corporation, misalnya, membeberkan bahwa jumlah sampah makanan meningkat selama Ramadan dan Idulfitri sebanyak 15-20 persen dari hari biasa.

Puasa Ramadan, yang sejatinya memiliki misi mengajak Muslim untuk menyetarakan diri secara level sosial, faktanya justru disambut dengan peningkatan seri konsumsi melampaui hari-hari biasanya. Dengan dalih mendukung dan menyemangati peribadatan puasa, orang-orang rela untuk menghadirkan menu berbuka puasa maupun santap sahur melampaui rutinitas makan biasanya.

Pun pada hari raya Lebaran. Sajian aneka makanan seperti ketupat, opor ayam, sayur mayur, aneka olahan daging, dan seabrek pilihan kuliner lainnya tersaji di meja hidangan. Padahal, belum ada jaminan pasti bahwa hidangan itu bakal ternikmati secara penuh tanpa sisa.

Ada sejumlah kiat agar kita terhindar dari kategori orang yang membuang-buang makanan dan turut menyumbang beban problem sampah di dunia, utamanya, setelah hiruk pikuk hari kemenangan.

Pertama, sajian masakan bisa diolah sewajarnya, dengan jumlah yang secukupnya. Soal ini, Rasulullah Muhammad Saw telah menganjurkan melalui hadisnya:

طَعَامُ الِاثْنَيْنِ كَافِي الثَّلَاثَةِ وَطَعَامُ الثَّلَاثَةِ كَافِي الْأَرْبَعَةِ

“Makanan untuk dua orang cukup untuk dimakan tiga orang, dan makanan tiga orang cukup dimakan untuk empat orang.” (HR. Muslim)

Kedua, membagikan sisa makanan selagi masih layak konsumsi. Tidak usah menunggu momentum Lebaran usai, jika dalam hitung-hitungan kasar sudah terprediksi bakal tersisa, maka hendaknya langsung membagikan makanan itu kepada yang lebih membutuhkan.

Ketiga, memasak kembali atau menghangatkannya agar bisa tetap terkonsumsi. Keempat, hindari menumpuk piring karena akan mengesahkan sisa makanan sudah tak layak dikonsumsi. Dan kelima, memanfaatkan sisa makanan menjadi pupuk kompos. Melalui pemanfaatan sisa makanan menjadi pendukung nutrisi pada tanaman, berarti kita telah turut serta dalam pelestarian lingkungan.

Selamat hari raya Idulfitri, selamat kembali kepada kesucian, kita mulai dari mengurangi sampah sisa makanan. []

Tags: Idulfitri 1444 HIsu LingkunganMinim SampahPengelolaan SampahSampah Makanan
Thoah Jafar

Thoah Jafar

Pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon

Terkait Posts

Perempuan Berdaya dalam Islam

Perempuan Berdaya dalam Islam, Merdeka Pikiran, Tindakan, dan Finansial

11 Juni 2023
Sopo Aruh

Sopo Aruh: Menjaga Persatuan Indonesia dalam Lanskap Kebudayaan Jawa

10 Juni 2023
Perempuan Agen Perdamaian

Perempuan Agen Perdamaian Antar Umat Beragama

9 Juni 2023
Perempuan Daftar Haji

Perempuan Daftar Haji Karena Mampu atau Dikehendaki Suami?

8 Juni 2023
Perempuan Pesantren

Hati Suhita dan Tafsir Perjodohan Perempuan Pesantren

7 Juni 2023
Alasan Patriarkhi Tetap Bertahta

3 Alasan Patriarkhi Tetap Bertahta

6 Juni 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kawin Anak

    Dilema Hukum Dalam Kawin Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Moetiah, Aktivis Perempuan Tertelan Kuasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Invisible Disability dari Drama Korea Doktor Cha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sopo Aruh: Menjaga Persatuan Indonesia dalam Lanskap Kebudayaan Jawa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Memberikan Dukungan Kepada Perempuan Korban KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan Berdaya dalam Islam, Merdeka Pikiran, Tindakan, dan Finansial
  • Hak-hak Perempuan di Pesantren
  • Pentingnya Memperhatikan Kesejahteraan Mental Selama Kehamilan
  • Akar Masalah Pekerja Migran
  • Moetiah, Aktivis Perempuan Tertelan Kuasa

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist