• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Toleransi yang Indah

Mereka bekerja bersama untuk membangun dan memajukan peradaban yang didasarkan atas prinsip-prinsip kemanusiaan

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
02/12/2022
in Hikmah
0
Toleransi

Toleransi

348
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Farah Anton menggambarkan situasi dunia Islam abad pertengahan seperti ini, di Andalusia, Spanyol, di bawah pemerintahan Islam, bangsa Yahudi, Nasrani dan kaum muslimin saling toleransi, saling bekerjasama mengembangkan ilmu pengetahuan, filsafat (hikmah) dan politik kemanusiaan.

Mereka acap berdiskusi bersama untuk memberikan pencerahan cahaya filsafat (hikmah) dan teologi di bawah satu atap dan tanpa sekat-sekat primordial. Toleransi antara pemeluk agama berkembang dengan sangat menakjubkan.

Mereka bekerja bersama untuk membangun dan memajukan peradaban yang didasarkan atas prinsip-prinsip kemanusiaan. (Farah Anton, Ibn Rusyd Wa Falsafatuh, 58-59).

Di Baghdad, Khalif Al-Makmun (w. 833 M), dengan gairah yang meluap-luap mengembangkan filsafat Yunani. Terutama Aristotelianisme.

Dalam sebuah kesempatan ia mengatakan para bijakbestari (filsuf dan sufi-falsafi) adalah manusia pilihan Tuhan, karena mereka mengerahkan seluruh hidupnya untuk memeroleh keutamaan-keutamaan jiwa dan menghidupkan akal pikiran atau intelektualitas manusia.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pernikahan Nabi SAW dengan Shafiyyah Adalah Cerminan Toleransi Selain Piagam Madinah
  • Tujuan Etika Menurut Socrates
  • “Oh Indonesiaku” Lagu Nasida Ria yang Membincang Kerukunan di Negara yang Plural
  • Tahun Baru Imlek dan Keharmonisan antar Umat Beragama
    • Mendirikan Perpustakaan

Baca Juga:

Pernikahan Nabi SAW dengan Shafiyyah Adalah Cerminan Toleransi Selain Piagam Madinah

Tujuan Etika Menurut Socrates

“Oh Indonesiaku” Lagu Nasida Ria yang Membincang Kerukunan di Negara yang Plural

Tahun Baru Imlek dan Keharmonisan antar Umat Beragama

Mereka adalah lampu-lampu dunia yang meletakkan dasar-dasar etika kemanusiaan. Andaikata mereka tidak hadir, dunia manusia berada dalam kegelapan dan kehancuran.

Mendirikan Perpustakaan

Dalam kerangka itu pula Al-Makmun, putra keturunan ibu asal Persia itu, mengerahkan para sarjana Nestorian dari Siria untuk menerjemahkan buku-buku para filsuf Yunani. Terutama karya-karya Platon dan Aristoteles ke dalam bahasa Arab.

Lalu mendirikan perpustakaan yang dinamakan “Bait al-Hikmah”, (Rumah Kebijaksanaan). Ini sebuah perpustakaan terbesar di dunia kala itu. (Farah Anton, Ibn Rusyd Wa Falsafatuh, 58-59).

Tak lama sesudah itu sejumlah filsuf muslim dan para sufi awal memperkenalkan ke dalam dunia muslim lebih luas pikiran-pikiran dua filsuf terbesar Yunani di atas melalui filsuf Plotinus dan ajarannya: Neoplatonisme. Khususnya pemikiran Platon.

Mereka antara lain Dzunnun al-Misri (796-856 M), Abu Yazid al-Bisthami (w. 875 M), Husein Manshur al-Hallaj (w. 922 M), Abu Nashr al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina (w. 1037 M), Abu Hamid Al-Ghazali (w. 1111 M).

Kemudian, Abd al-Qadir al-Jilani (w. 1166 M), Ibnu Rusyd al-Hafid (w. 1198 M), Al-Atthar (1221 M), Muhyiddin Ibn Arabi (1240 M), Jalal al-Din Rumi (w. 1273), Abd al-Karim al-Jili, Omar al- Khayyam (w.1131 M), Sa’di Syirazi ( w. 1291 M), Hafiz Syirazi (1390 M) untuk menyebut beberapa saja.

Syams al-Din Muhammad al-Syahrzuri (w. 1288 M), pada pendahuluan bukunya “Nuzhah al-Arwah wa Raudhah al-Afrah fi Tarikh al-Hukama wa al-Falasifah”, memberi saya pengetahuan ketika ia mengatakan zaman telah sepi dari kehadiran para bijakbestari seperti di atas itu. Umat manusia diliputi ketidakmengertian dan kebingungan.

Maka bila engkau seorang terpelajar (intelektual) yang rajin dan pemikir yang memperoleh petunjuk Tuhan, seyogyanya mengikuti jejak mereka dan mencari-cari dengan serius kabar mereka. []

Tags: agamaFilsufIndahkeberagamantoleransi
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Hijab

Makna Hijab Menurut Para Ahli

3 Februari 2023
Penyebab Su'ul Khatimah

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

3 Februari 2023
Perempuan Berbicara dan Berpendapat

Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

3 Februari 2023
Nabi Saw Menghormati Anak Perempuan

Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

3 Februari 2023
Nabi Khidr as

Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan

3 Februari 2023
ceria

Nabi Saw Menyambut Ceria Kehadiran Anak Perempuan

2 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Satu Abad NU

    Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab Menurut Para Ahli
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist