• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Buya Husein

Toleransi yang Indah

Mereka bekerja bersama untuk membangun dan memajukan peradaban yang didasarkan atas prinsip-prinsip kemanusiaan

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
19/11/2023
in Kolom Buya Husein
0
Toleransi

Toleransi

454
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Farah Anton menggambarkan situasi dunia Islam abad pertengahan seperti ini, di Andalusia, Spanyol, di bawah pemerintahan Islam, bangsa Yahudi, Nasrani dan kaum muslimin saling toleransi, saling bekerjasama mengembangkan ilmu pengetahuan, filsafat (hikmah) dan politik kemanusiaan.

Mereka acap berdiskusi bersama untuk memberikan pencerahan cahaya filsafat (hikmah) dan teologi di bawah satu atap dan tanpa sekat-sekat primordial. Toleransi antara pemeluk agama berkembang dengan sangat menakjubkan.

Mereka bekerja bersama untuk membangun dan memajukan peradaban yang didasarkan atas prinsip-prinsip kemanusiaan. (Farah Anton, Ibn Rusyd Wa Falsafatuh, 58-59).

Di Baghdad, Khalif Al-Makmun (w. 833 M), dengan gairah yang meluap-luap mengembangkan filsafat Yunani. Terutama Aristotelianisme.

Dalam sebuah kesempatan ia mengatakan para bijak bestari (filsuf dan sufi-falsafi) adalah manusia pilihan Tuhan, karena mereka mengerahkan seluruh hidupnya untuk memperoleh keutamaan-keutamaan jiwa dan menghidupkan akal pikiran atau intelektualitas manusia.

Baca Juga:

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Mereka adalah lampu-lampu dunia yang meletakkan dasar-dasar etika kemanusiaan. Andaikata mereka tidak hadir, dunia manusia berada dalam kegelapan dan kehancuran.

Mendirikan Perpustakaan

Dalam kerangka itu pula Al-Makmun, putra keturunan ibu asal Persia itu, mengerahkan para sarjana Nestorian dari Siria untuk menerjemahkan buku-buku para filsuf Yunani. Terutama karya-karya Platon dan Aristoteles ke dalam bahasa Arab.

Lalu mendirikan perpustakaan yang dinamakan “Bait al-Hikmah”, (Rumah Kebijaksanaan). Ini sebuah perpustakaan terbesar di dunia kala itu. (Farah Anton, Ibn Rusyd Wa Falsafatuh, 58-59).

Tak lama sesudah itu sejumlah filsuf muslim dan para sufi awal memperkenalkan ke dalam dunia muslim lebih luas pikiran-pikiran dua filsuf terbesar Yunani di atas melalui filsuf Plotinus dan ajarannya: Neoplatonisme. Khususnya pemikiran Platon.

Mereka antara lain Dzunnun al-Misri (796-856 M), Abu Yazid al-Bisthami (w. 875 M), Husein Manshur al-Hallaj (w. 922 M), Abu Nashr al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina (w. 1037 M), Abu Hamid Al-Ghazali (w. 1111 M).

Kemudian, Abd al-Qadir al-Jilani (w. 1166 M), Ibnu Rusyd al-Hafid (w. 1198 M), Al-Atthar (1221 M), Muhyiddin Ibn Arabi (1240 M), Jalal al-Din Rumi (w. 1273), Abd al-Karim al-Jili, Omar al- Khayyam (w.1131 M), Sa’di Syirazi ( w. 1291 M), Hafiz Syirazi (1390 M) untuk menyebut beberapa saja.

Syams al-Din Muhammad al-Syahrzuri (w. 1288 M), pada pendahuluan bukunya “Nuzhah al-Arwah wa Raudhah al-Afrah fi Tarikh al-Hukama wa al-Falasifah”, memberi saya pengetahuan ketika ia mengatakan zaman telah sepi dari kehadiran para bijakbestari seperti di atas itu. Umat manusia diliputi ketidakmengertian dan kebingungan.

Maka bila engkau seorang terpelajar (intelektual) yang rajin dan pemikir yang memperoleh petunjuk Tuhan, seyogyanya mengikuti jejak mereka dan mencari-cari dengan serius kabar mereka. []

Tags: agamaFilsufIndahkeberagamantoleransi
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Idulfitri

Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

31 Maret 2025
Tahun Baru 2025

Do’a Tahun Baru 2025

31 Desember 2024
Rabi'ah Al-'Adawiyah

Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

24 Desember 2024
Imam Al-Ghazali

Kritik Imam Al-Ghazali Atas Realitas Zamannya

20 September 2024
Idul Adha

Khutbah Idul Adha: Pesan-pesan Kemanusiaan Nabi

16 Juni 2024
Trilogi

Trilogi Islam

4 April 2024
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji
  • Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan
  • Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia
  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID