• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

3 Konsep Pelestarian Alam Sebagai Sumber Energi

Pertama, ta 'abbudy. Tindakan melestarikan alam adalah bagian dari kepatuhan kepada Tuhan. Tuhan dan makhluk adalah dua entitas yang saling terhubung

Redaksi Redaksi
22/07/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Pelestarian Alam Sebagai Sumber Energi

Pelestarian Alam Sebagai Sumber Energi

287
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Melakukan pelestarian alam sebagai sumber energi merupakan salah satu bentuk dari ajaran Islam.

Salah satu bentuk dari ajaran Islam itu, sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Muhammad Saw diutus ke muka bumi tidak hanya untuk manusia semata, tetapi juga untuk alam semesta.

Karunia alam raya yang berlimpah ini tentu saja agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia.

Selain digunakan untuk dimanfaatkan, umat manusia diminta untuk melestarikan alam sebagai sumber energi kehidupan yang menjadi syarat utama keberlangsungan hidup.

Terkait dengan hal di atas, ada tiga konsep filosofis yang kerap digunakan untuk menjabarkan kebesaran Allah Swt berupa karunia alam semesta yang merupakan sumber utama energi kehidupan makhluk.

Baca Juga:

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Tiga konsep filosofis ini menjadi prinsip bagi umat manusia untuk melakukan pelestarian alam sebagai sumber energi.

Berikut tiga konsep filosofis untuk melakukan pelestarian alam sebagai sumber energi, seperti dikutip di dalam buku Fikih Energi Terbarukan yang ditulis oleh Abd. Moqsith Ghazali dkk.

Pertama, ta ‘abbudy. Tindakan melestarikan alam adalah bagian dari kepatuhan kepada Tuhan. Tuhan dan makhluk adalah dua entitas yang saling terhubung.

Oleh karena itu, kepatuhan kepada Tuhan seharusnya berimplikasi pada sikap menghormati dan mengasihi makhluk-makhluk-Nya.

Menjaga alam dengan demikian adalah bagian dari amanah Allah SWT kepada manusia sebagai khalifah.

Hukum menjaga kelestarian dan keseimbangan alam dalam ilmu fikih adalah wajib, karena perintahnya sangat jelas, baik dalam al-Qur’an maupun Hadits. Perusakan alam masuk dalam bab jinayat (pidana) dalam kitab-kitab fikih. Setiap orang yang melakukan pengerusakan alam dikenakan sanksi atau hukuman (jarimah).

Ini senada dengan keputusan Musyawarah Keagamaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2017.

Kongres ini memutuskan bahwa hukum melakukan pengrusakan alam yang mengakibatkan ketimpangan sosial hukumnya haram secara mutlak.

Akan tetapi, pembangunan dimungkinkan dengan pemanfaatan dan pengelolaan demi kemaslahatan dengan landasan maqashid asy-syari’ah, yaitu melindungi agama (hifdh addin), melindungi jiwa (hifdh an-nafs), melindungi harta (hifdh al-mal), melindungi akal (hifdh al-‘aql), dan melindungi keturunan (hifdh annasl).

Untuk itu, pengelolaan dan pemanfaatan alam tidak boleh melampui batas kebutuhan diri sendiri dan masyarakat, serta tidak boleh berdampak pada perusakan alam.

Kedua, ta ‘aqquly. Pemeliharaan alam merupakan perintah yang tegas untuk mewujudkan kemaslahatan semesta. Menjaga alam secara logika memiliki tujuan yang sangat dapat dipahami.

Alam adalah tempat tinggal dan tempat hidup seluruh makhluk. Alam telah didesain sedemikian rupa oleh Allah SWT dengan keseimbangan dan keserasian yang saling terkait satu sama lain.

Apabila ketidak seimbangan atau perusakan alam terjadi tentu akan berakibat pada bencana yang bukan saja menimpa manusia, melainkan juga semua makhluk yang tinggal dan hidup di tempat tersebut akan terkena akibatnya.

Ketiga, takhalluqy. Integritas dan moralitas seseorang tercermin dari perbuatannya, termasuk sikapnya terhadap alam semesta. Islam mengajarkan kita untuk menjadikan pelestarian alam sebagai akhlak, tabiat, dan kebiasaan sehari-hari. Sikap menjaga alam akan menjadi sangat mudah dan sangat indah apabila bersumber dari

kebiasaan harian. Keseimbangan dan kelestarian alam dengan begitu akan terjadi dengan sendirinya, meski tidak ada ancaman hukuman dan iming-iming tertentu.

Jadi, jelaslah relasi antara manusia dengan alam dan relasi manusia dengan sesamanya bukan hubungan antara penakluk dengan yang ditaklukkan atau antara tuan dengan hambanya.

Sebaliknya, hubungan itu adalah hubungan kebersamaan dalam ketundukan kepada Allah SWT. Alam memang anugerah Allah SWT, tetapi tidak untuk dieksploitasi, akan tetapi sebagai modal untuk mewujudkan kemakmuran, kemaslahatan, dan keberlangsungan hidup dan kehidupan. (Rul)

Tags: alamenergifiqh terbarukanislamKonseplestaripelestariansumber
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Tauhid dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

11 Juli 2025
Membebaskan Manusia

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

11 Juli 2025
Berkeluarga

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Film Horor

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kuasa Suami atas Tubuh Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam
  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji
  • Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID