• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

3 Miliar untuk Membersihkan Sungai, Ini Dia Pelajaran Yang Bisa Diambil

Sungai Watergong dulunya merupakan sungai tercemar. Namun kini Mbah Bagong berhasil membersihkan sungai tersebut dengan merogoh kocek hampir sebesar 3 Miliar Rupiah

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
23/08/2022
in Pernak-pernik
0
Membersihkan Sungai

Membersihkan Sungai

320
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mbah Bagong Margono (65 tahun) adalah seorang pengelola Watergong yang berlokasi di Klaten. Sungai Watergong dulunya merupakan sungai tercemar, namun kini Mbah Bagong berhasil membersihkan sungai tersebut dengan merogoh kocek hampir sebesar 3 Miliar Rupiah. Lalu kini justru menjadi manfaat untuk banyak orang.

Awal pemberian nama Watergong berasal dari anak-anak sekitar yang ingin mandi di sungai dan ketika ditanya mau kemana selalu menjawab “Watergong alias water punya Mbah Bagong”. Padahal semula Mbah Bagong ingin memberikan nama pada sungai yang telah ia bersihkan dengan istilah Lepen Kencana atau yang bermakna Sungai Emas.

Sangat banyak pelajaran yang bisa diambil dari kegigihan Mbah Bagong dalam membersihkan sungai, dan mengelola sungai Watergong yang direkam sangat apik oleh tim CapCapung dan diunggah di Youtube. Berikut adalah pelajaran 3 Miliar dari Mbah Bagong:

Daftar Isi

    • Mencintai Alam Sejak Dini
  • Baca Juga:
  • Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Menjamin Hak Masyarakat Untuk Mewujudkan Udara Bersih
  • Ibnu Khaldun; Kondisi Iklim Mempengaruhi Hal-hal Berikut Ini
    • Gerobak Sampah untuk Merubah Karakter Masyarakat
    • Dukungan Pasangan
    • Menyehatkan Lingkungan yang Sakit
    • Berpikir Berbeda adalah Hebat Bukan Gila
    • Penambahan Ikan di Sungai
    • Menaikan Nilai Tambah
    • Bendungan sebagai Pemanfaatan Air
    • Orang Itu Kalau Kaya Jangan Sendiri
    • Pencapaian Diri

Mencintai Alam Sejak Dini

Sejak dini, Mbah Bagong telah didik oleh orang tuanya untuk tidak merusak alam. Selama kamu mencintai alam, maka alam pun akan mencintaimu juga. Sebagai warga desa, Mbah Bagong paham betul lingkungannya seperti apa bahkan hingga permasalahannya seperti pencemaran air sungai akibat membuang sampah tidak pada tempatnya.

Merasa tidak nyaman dengan lingkungan sungainya yang tercemar, maka ia pun yakin, jika lingkungannya bersih, maka ia pun akan hidup dengan nyaman.

Baca Juga:

Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia

Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

Menjamin Hak Masyarakat Untuk Mewujudkan Udara Bersih

Ibnu Khaldun; Kondisi Iklim Mempengaruhi Hal-hal Berikut Ini

Gerobak Sampah untuk Merubah Karakter Masyarakat

Sulit sekali mengubah karakter masyarakat yang telah terbiasa membuang sampah sembarangan. Akhirnya Mbah Bagong pun membuatkan setiap rumah gerobak sampah agar tidak lagi mencemari air sungai dengan sampah dari aktivitas rumah tangganya.

Setelah sampah berada di gerobak, maka ia akan mengambil gerobak sampah tersebut dan memindahkannya ke Tempat Pembuangan Sampah yang telah disediakan oleh pemerintah. Melihat kegigihan Mbah Bagong, lambat laun karakter masyarakat pun berubah dan mendukung aktivitas Mbah Bagong untuk membersihkan sungai di lingkungan mereka yang penuh dengan sampah.

Dukungan Pasangan

Sejak awal memutuskan membersihkan sungai, Mbah Bagong sama sekali tidak berpikir akan keuntungan secara bisnis. Niat baik ini ia diskusikan dengan istrinya yang mana niat baiknya tentu berkesinambungan dengan harus mengeluarkan uang hampir 3 Miliar Rupiah. Uang yang bukan lagi sedikit nominalnya. Tetapi berkat dukungan istrinya, impian Mbah Bagong melihat sungai di lingkungannya menjadi indah pun terwujud.

Menyehatkan Lingkungan yang Sakit

Tidak sedikit orang-orang yang peduli lingkungan kerap masyarakat stigma sebagai orang yang gila karena sulitnya menyehatkan lingkungan yang telah sakit. Mengapa tidak? Mereka menganggap Mbah Bagong “membuang” uang 3 Miliar rupiah ke sungai.

Namun justru sebaliknya, Mbah Bagong berfikir bahwa pada hakikatnya air sungai adalah sumber daya alam. Yang ia pikirkan adalah ia tidak merusak air sungai tersebut melainkan hanya bertujuan untuk membersihkannya. Lalu ia mengembalikannya seperti fungsi awal keberadaannya. Ia pun yakin jika niat baiknya membersihkan sungai di lingkungannya kelak akan didukung oleh pemerintah setempat.

Berpikir Berbeda adalah Hebat Bukan Gila

Menanggapi masyarakat yang menganggapnya gila, Mbah Bagong pun justru berpikir bahwa dia bukanlah orang gila tetapi orang yang hebat. Karena orang hebat biasanya berpikir berbeda dari biasanya, dan untuk merealisasikan pemikirannya, ia harus memiliki keberanian.

Ia juga beranggapan bahwa masih banyak orang di luar sana yang sebetulnya pintar, tetapi tidak hebat. Mengapa? Karena orang tersebut tidak memiliki keberanian untuk merealisasikan pemikirannya.

Penambahan Ikan di Sungai

Setelah sungai menjadi indah dan bersih, Mbah Bagong pun menambahkan ikan sebagai bagian dari ekosistem air sungai tersebut yang tidak ia sangka-sangka jumlah populasinya sangat fantastis. Hampir setiap 4 bulan Mbah Bagong bisa memanen ikan sebanyak 30 Ton yang semula hanya 1 Ton bibit ikan yang ia telah ia beri pakan sebanyak kurang lebih 2000 sak.

Ikan-ikan tersebut ia bagi menjadi beberapa kategori misalnya ada ikan yang memang untuk pariwisata.

Meski biaya pemeliharaannya tidak sedikit karena ada pemberian pakan ikan dan penambahan oksigen dengan bantuan mesin, namun Mbah Bagong tetap mengelola ikan-ikan tersebut agar masyarakat yang berkunjung ke Watergong merasa senang dan membantu melepas stress karena melihat pemandangan air sungai yang indah.

Menaikan Nilai Tambah

Selain ikan pariwisata, ada pula ikan produksi yang Mbah Bagong kelola dengan filosofi dari Eyang Habibi. Di mana jika kita ingin mendapatkan keuntungan dalam hidup, maka kita hanya perlu menaikkan nilai tambah.

Ikan yang tadinya hanya mengonsumsi jagung, dapat ia olah menjadi hidangan siap santap dengan harga yang tentu telah ia tambahkan karena ada proses pemberian pakan ikan hingga proses penyajian.

Bendungan sebagai Pemanfaatan Air

Selain menambahkan ikan pada sungai, Mbah Bagong juga membuat bendungan agar ketika musim hujan tiba, air sungai yang deras tersebut tidak menjadi banjir. Namun justru menjadi berkah untuk lingkungan di sekitarnya. Seperti persawahan dan untuk menjaga kualitas air sungai secara otomatis ketika musim berganti.

Orang Itu Kalau Kaya Jangan Sendiri

Filosofi kebaikan yang Mbah Bagong tanamkan dalam diri adalah Sopo weruh ing panujuh, bebasan sugih pager wesi. Jika telah memiliki pendapatan yang baik, maka waktunya untuk memikirkan lingkungan sekitar. Meskipun pengelolaan sungai Watergong dipimpin oleh Mbah Bagong, tetapi ia memberdayakan masyarakat sekitar.

Petugas parkir berasal dari pemuda desa. Retribusi masuk Watergong ia kelola untuk desa. Mbah Bagong sendiri mengelola rumah makan dengan total pekerja 20 orang. Pengelola sungai pun ada petugasnya sendiri sebanyak 5 orang.

Pencapaian Diri

Bagi Mbah Bagong, suatu kebanggaan tersendiri melihat lingkungan bersih dan menjadikan hidup jauh lebih bermanfaat. Karena hidup yang bermanfaat untuk orang banyak itulah yang Tuhan sukai.

Setelah sungai bersih, tidak hanya lingkungannya yang kembali menjadi indah. Tetapi justru ada banyak masyarakat sekitar yang akhirnya mendapatkan nafkah dari pengelolaan sungai Watergong.

Mbah Bagong juga berpesan bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan luar biasa tetapi jangan menunggu masalah tiba. Harkat martabat bukan ditentukan dari status sosial melainkan dari dalam diri kita masing-masing. Jika kita memiliki niat yang baik, maka berusahalah dengan tekun dan semaksimal mungkin untuk merealisasikannya. Jadilah bermanfaat untuk lingkungan di sekitarmu. []

 

Tags: Air BersihalambumiKebersihanLingkunganPencemaran AirSungai
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan yang kini beraktivitas sebagai Fulltime Mommy and Freelance CDMs. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan di SGPP Indonesia, Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected]

Terkait Posts

Jumlah mahar

Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw

2 April 2023
Mahar adalah Simbol

Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

2 April 2023
Tujuan menikah

Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

1 April 2023
Momen Ramadan

Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

1 April 2023
Sarana Menikah

Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

1 April 2023
kerja rumah tangga

Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga

1 April 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist