• Login
  • Register
Selasa, 15 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

3 Pola Pemenuhan Hak Anak Ala Rasulullah Saw

Dalam Islam, kewajiban orangtua untuk memenuhi hak pendidikan bagi anaknya agar memiliki ilmu, bersumber dari semangat yang digambarkan al-Qur'an bahwa Allah akan menjamin orang yang berilmu untuk diangkat derajatnya

Redaksi Redaksi
20/06/2022
in Hikmah, Keluarga
0
hak anak

hak anak

296
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Anak merupakan salah satu anugerah dan amanah yang Allah SWT berikan kepada setiap orang tua. Keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi hak anak.

Dalam memenuhi hak anak, orang tua sebaiknya harus menerapkan pola pemenuhan hak anak ala Rasulullah Saw.

Berikut tiga pola pemenuhan hak anak ala Rasulullah Saw, seperti dikutip di dalam buku Parenting With Love, yang ditulis Maria Ulfah Anshor.

1. Hak untuk Hidup

Anak sejak dalam kandungan ibunya hingga terlahir ke dunia memiliki hak untuk hidup. Bahkan, Islam melarang pelaksanaan hukuman, baik hukuman qishash maupun had atas perempuan yang sedang hamil. Karena hal itu akan membunuh janin yang berada dalam kandungannya.

Baca Juga:

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw., “Apabila seorang perempuan melakukan tindak pidana pembunuhan dengan sengaja, janganlah dia dihukum gishash sampai melahirkan, dan sampai selesai menyapih anaknya.”

Kisah tadi mengingatkan kepada kita bahwa bayi dalam kandungan itu memiliki hak untuk hidup dan eksistensinya harus dihormati, meskipun kehadirannya tidak disukai.

Kita juga diwajibkan memberikan kasih sayang terhadap bayi, walaupun ia berasal dari hubungan di luar nikah. Kita wajib menyayangi dan merawatnya dengan baik karena dia tidak bersalah.

2. Hak Memperoleh ASI

Air susu ibu (ASI) sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup bayi. Dua tahun pertama bagi bayi adalah masa pertumbuhan yang sangat memerlukan gizi yang hanya dapat dipenuhi melalui ASI.

Islam menganjurkan agar anak bayi diberi ASI selama dua tahun agar pertumbuhan fisik dan kecerdasannya dapat tumbuh secara optimal.

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surah al-Baqarah (2): 233, Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan, kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.

3. Hak Mendapatkan Pendidikan

Memberikan pendidikan merupakan kewajiban bagi orangtua dan menjadi hak anak untuk mendapatkannya.

Jika orangtua tidak mampu memberikan pendidikan yang layak, ia wajib memberikan tanggung jawab kepada orang lain yang ahli dalam pendidikan, seperti menyekolahkannya.

Jika orangtua tidak mampu secara materi, negara berkewajiban memberikan pendidikan kepada setiap anak yang tidak mampu.

Hal tersebut sebagaimana diatur dalam UUD 1945, Konvensi Hak Anak, dan UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Dalam Islam, kewajiban orangtua untuk memenuhi hak pendidikan bagi anaknya agar memiliki ilmu, bersumber dari semangat yang digambarkan al-Qur’an bahwa Allah akan menjamin orang yang berilmu untuk diangkat derajatnya.

Dalam sejarah kehidupan para sahabat Nabi dan para imam mazhab pun pendidikan menempati kedudukan yang sangat penting.

Nabi Muhammad Saw juga sangat menekankan hak pendidikan terhadap anak melalui hadis-hadisnya.

Ibn Qayyim menegaskan masalah tanggung jawab orangtua terhadap pendidikan anak merupakan perkara yang akan ditanyakan terlebih dahulu sebelum mereka ditanya tentang orangtua mereka. Jika orangtua mengabaikan pendidikan kepada anaknya, jangan salahkan anak jika kelak ia akan mendurhakainya.

Banyak anak putus sekolah karena ketidakmampuan orangtua membiayainya. Namun bukan berarti tanggung jawabnya telah gugur, karena biaya pendidikan bisa dicari, sekurang-kurangnya terus memotivasi agar anak tetap bisa sekolah.

Jika orangtua tidak mampu, sebaiknya tidak perlu malu dan segan untuk mencarikan peluang beasiswa dari mana pun atau bantuan negara agar anak tetap mendapat pendidikan formal. (Rul)

Tags: ala Nabi SawanakhakpemenuhanPolarasululllah saw
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Hak-haknya Perempuan

Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

14 Juli 2025
Ukhuwah Nisaiyah

Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

14 Juli 2025
Jihad

Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

14 Juli 2025
Perempuan Masa Kini

Ruang Baru Perempuan dalam Kehidupan Masa Kini

14 Juli 2025
Tafsir Keadilan Gender

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

13 Juli 2025
Perempuan

Merebut Kembali Martabat Perempuan

13 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Krisis Ekologi

    Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ronggeng Dukuh Paruk dan Potret Politik Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi
  • Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman
  • Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID