• Login
  • Register
Kamis, 10 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

Dalam relasi ini, orang tua memiliki hak untuk dihormati, sementara anak memiliki hak untuk disayangi.

Redaksi Redaksi
07/07/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kewajiban dan hak

Kewajiban dan hak

998
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hubungan anak dan orang tua sejatinya bukan sekadar ikatan biologis antara yang melahirkan dengan yang dilahirkan, atau antara yang merawat dengan yang dirawat. Lebih dari itu, ia adalah jalinan batin antara yang lebih tua dengan yang lebih muda, yang masing-masing memiliki hak sekaligus kewajiban. Hak dan kewajiban ini ibarat dua sisi mata uang, berbeda, tetapi tak dapat dipisahkan.

Dalam relasi ini, orang tua memiliki hak untuk dihormati, sementara anak memiliki hak untuk disayangi. Jika orang tua beroleh penghormatan dari anak, maka anak pun semestinya mendapat curahan kasih sayang dari orang tuanya.

Namun, relasi ini tidak berhenti pada soal menuntut hak, melainkan juga tentang bagaimana kedua belah pihak bersegera menunaikan kewajibannya.

Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam bukunya Pertautan Teks dan Konteks dalam Muamalah menegaskan, hak dan kewajiban orang tua dan anak bersifat timbal balik (resiprokal). Artinya, keduanya tak layak saling menunggu, melainkan harus proaktif memenuhi kewajiban agar hak masing-masing dapat terpenuhi.

Dalam praktik keseharian, salah satu bentuk penghormatan anak kepada orang tua adalah menaati perintah mereka. Terutama selama tidak bertentangan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Sebaliknya, orang tua wajib menunjukkan kasih sayangnya kepada anak. Rasulullah SAW pun telah memberikan rambu yang tegas dalam hal ini.

Baca Juga:

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Jangan Malu Bekerja

Dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Turmudzi, beliau bersabda: “Tidak termasuk golongan umatku, orang yang tua yang tidak menyayangi yang muda. Dan orang yang muda yang tidak menghormati yang tua.”

Pesan moral ini seharusnya menjadi fondasi dalam membangun relasi harmonis antara anak dan orang tua. Jangan sampai orang tua hanya menuntut dihormati tetapi lupa menyayangi, atau anak hanya ingin disayangi tetapi lalai menghormati.

Kedua belah pihak seyogianya berjalan beriringan, saling menguatkan, dan saling menunaikan kewajiban. Hal ini agar hak yang mereka dambakan pun datang dengan sendirinya. []

Tags: anakhakJangankewajibanMenuntutorang tuaTunaikan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Seksualitas

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

9 Juli 2025
Tubuh Perempuan

Mengebiri Tubuh Perempuan

9 Juli 2025
Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pelecehan Seksual

    Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID