• Login
  • Register
Kamis, 30 November 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

5 Fakta tentang Hakikat Nabi Perempuan

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
21/06/2019
in Personal
0
Nabi Perempuan

ilustrasi spiritualitas (123rf.com)

118
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah
  • Mencabut Perwalian Ayah yang Menzalimi Keluarga
  • Perempuan dalam Pandangan Ibnu Rusyd
  • Tauhid Kesetaraan: Mengesakan Tuhan dengan Relasi Gender yang Setara

Baca Juga:

Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah

Mencabut Perwalian Ayah yang Menzalimi Keluarga

Perempuan dalam Pandangan Ibnu Rusyd

Tauhid Kesetaraan: Mengesakan Tuhan dengan Relasi Gender yang Setara

Selalu saja ada pertanyaan: adakah Nabi perempuan? Mengapa Allah Swt tidak mengutus nabi perempuan? Yang lebih tendensius lagi: bukankah ketiadaan nabi perempuan menandakan laki-laki lebih unggul dari perempuan di mata Allah Swt?

Ini ada 5 pengetahuan keislaman yang bisa menjadi dasar pembicaraan mengenai hakikat Nabi perempuan.

  1. Yang paling tahu adakah nabi perempuan, siapakah, berapakah, dan dimana sajakah mereka, tentu saja hanya Allah swt. Kita hanya membaca petunjuk dan tanda-tanda saja. Bagi umat Islam, petunjuk utama kita adalah Qur’an dan Hadits, melalui tafsir para ulama salaf rahimahullah.
  2. Mayoritas ulama mengatakan tidak ada nabi perempuan. Salah satu argumenya, bahwa ayat yang berkisah kenabian masa lalu menggunakan kata “rijal” yang berarti laki-laki (misal, QS 12: 109). Tetapi al-Quran sendiri menggunakan kata ini, sering juga untuk manusia secara umum, tidak ekslusif laki-laki, tetapi juga perempuan (misal QS 33: 23). Sehingga, ada kemungkinan nabi nabi yang “rijal” itu artinya manusia, untuk menegaskan bahwa mereka manusia, bukan malaikat. Artinya, QS 12: 109 tidak berbicara tentang kelelakian para nabi, tetapi lebih pada kemanusiaan mereka.
  3. Beberapa ulama, seperti Imam Abu al Hasan al Asy’ari (w.  324/936) berpendapat ada nabi perempuan. Beliau adalah pendiri dan tokoh utama Mazhab Asy’ariyah yang dianut mayoritas umat Islam Indonesia. Juga Imam Abu Bakr al-Qabri (w. 406/1015) dan Imam Ibn Hazm az Zahiri (w. 456/1064). Keduanya adalah ulama tersohor Andalusia pada masanya.
  4. Salah satu argumen kenabian perempuan adalah ayat at Tahrim (66: 10-12) yang berkisah tentang puncak spiritualitas dua orang perempuan, Asiah istri Firaun as dan Maryam binti Imran as. Di samping hadits Sahih Bukhari (no. 3447) yang juga bicara tentang beberapa perempuan telah mencapai puncak spiritualitas, dan puncak itu ditafsiri ulama sebagai kenabian. Jika sudah disinggung ayat dan hadits, maka keberadaan nabi perempuan adalah absah.
  5. Jikapun, kita menerima pendapat mayoritas ulama yang menafikan kenabian perempuan, kenabian laki-laki di sini, sama sekali tidak menunjukkan keunggulannya dari perempuan.  Tetapi labih pada efektifitas dakwah saja, dimana pada masyarakat patriarkhi, yang bisa diterima adalah otoritas laki-laki. Islam sendiri, dalam berbagai teks ayat dan hadits, menegaskan keunggulan itu basisnya adalah keimanan, ketakwaan, dan amal shalih, bukan jenis kelamin.

Wallahu a’lam bish shawab.

*) Pembahasan lebih lengkap dengan berbagai ayat dan hadits terkait, serta tafsir ulama dan argumentasi mubadalah, bisa  ditemukan di topik “perempuan, kenabian dan keulamaan” dalam buku Qira’ah Mubadalah: Tafsir Progresif untuk Keadilan Gender dalam Islam, di bab V (hal. 439-528), terbit Februari 2019.

Tags: Akidahnabi perempuanQira'ah Mubadalah
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir, biasa disapa Kang Faqih adalah alumni PP Dar al-Tauhid Arjawinangun, salah satu wakil ketua Yayasan Fahmina, dosen di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan ISIF Cirebon. Saat ini dipercaya menjadi Sekretaris ALIMAT, Gerakan keadilan keluarga Indonesia perspektif Islam.

Terkait Posts

Qiraah Mubadalah

Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah

30 November 2023
Orang yang Menyebalkan

Seni Hidup Berdampingan dengan Orang yang Menyebalkan

30 November 2023
Anxiety

Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

29 November 2023
Mental Healty

Pentingnya Mental Healty bagi Gen Z di Era Society 5.0

27 November 2023
Penggerak Moderasi

Ini Ceritaku Belajar Toleransi dari Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama

24 November 2023
People Pleaser

People Pleaser Jangan, Allah Pleaser Harus

22 November 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anxiety

    Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Air Mata Ibu Tak Akan Pernah Reda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguak Dalih Kekerasan Israel lewat Topeng Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Birrul Awlad: Berbuat Baik pada Anak Tanpa Syarat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asma Al-Murabit: Perempuan Ulama yang Menuntut Pembebasan Kaum Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hadapi Tantangan Abad ke-2: Lakpesdam Menyelenggarakan Muktamar Pemikiran NU
  • Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah
  • Nyai Fadilah Munawwaroh: Ulama Perempuan Muda yang Aktif Menyuarakan Bahaya Perkawinan Anak
  • Seni Hidup Berdampingan dengan Orang yang Menyebalkan
  • Islam Ajarkan untuk Bersikap Toleransi dengan Mereka yang Berbeda Agama

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist