• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

6 Tips Diet Plastik Demi Lingkungan Lebih Sehat

Pencegahan yang lebih serius melalui diet plastik ini, agar penggunaan plastik berkurang. Pencegahan tersebut bukan hanya menekan pemakaian plastik oleh individu, melainkan juga keterlibatan pelaku usaha

Mahmudah Mahmudah
27/08/2022
in Pernak-pernik
0
Diet Plastik

Diet Plastik

426
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Persoalan sampah plastik di Indonesia masih menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan. Salah satunya karena penggunaan plastik secara berlebihan. Maka kita perlu melakukan diet plastik. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi sampah plastik akibat gaya hidup yang ingin praktis.

Pencegahan yang lebih serius melalui diet plastik ini, agar penggunaan plastik berkurang. Pencegahan tersebut bukan hanya menekan pemakaian plastik oleh individu, melainkan juga keterlibatan pelaku usaha. Tercatat dalam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah itu, sebanyak 17 persen, atau sekitar 11,6 juta ton, disumbang oleh sampah plastik.

Hal tersebut karena minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap dampak yang timbul dari sampah plastik. Selain itu, karena sampah plastik butuh waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai kembali.

Dampak Sampah Plastik

Akibatnya, dapat berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Seperti, terjadinya pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem makhluk hidup, banjir, dan sebagainya. Padahal, kita sebagai manusia Allah Swt utus untuk menjaga, memanfaatkan, mengelola, dan memelihara kelestarian alam dan lingkungan sekitar agar terjaga dengan baik.

Karena lingkungan merupakan bagian dari integritas kehidupan manusia, sehingga harus kita anggap sebagai salah satu komponen ekosistem yang memiliki nilai untuk kita hormati Maka yang kita butuhkan adalah memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan yang ada di sekitar. Salah satunya dengan diet plastik.

Sebagai khalifah (pemimpin), manusia harus mengikuti dan mematuhi semua hukum Allah, termasuk tidak melakukan kerusakan terhadap sumber daya alam yang ada. Harus bertanggung jawab terhadap keberlanjutan kehidupan di bumi. Bumi Allah tundukkan untuk menjadi tempat tinggal manusia.

Baca Juga:

Tamasya “Wisata” Kota Sampah dan Pandangan Kritis Seyyed Hossein Nasr

Membaca Ensiklik Katolik Laudato Si’ Menggunakan Perspektif Mubadalah

Lailatul Qadar adalah Pesan Pelestarian Lingkungan

Hari Air Sedunia: Perempuan, Air dan Energi Hijau dalam Perspektif Mubadalah

Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 41-42 bahwa Allah Swt berfirman:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

“Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. Ar-Rum: 42)

Hukum Membuang Sampah Sembarangan

Sementara, menurut hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama (NU) tahun 2019 di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Februari yang lalu menetapkan: Haram hukumnya membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik, apabila nyata-nyata (tahaqquq) atau terduga (dzan) membahayakan lingkungan.

Sedangkan membuang sampah sembarangan hukumnya makruh apabila kecil kemungkinannya (tawahhum) membahayakan lingkungan. Senada dengan itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga pernah mengeluarkan putusan fatwa tentang haramnya membuang sampah. Hal itu tertuang dalam Fatwa MUI No 41 Tahun 2014 tentang Pengelolan Sampah untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan. Salah satu fatwanya berbunyi:

Membuang sampah sembarangan dan/atau membuang barang yang masih bisa kita manfaatkan untuk kepentingan diri maupun orang lain hukumnya haram. Oleh sebab itu, mari kita kurangi penggunaan sampah plastik dengan langkah sederhana.

Langkah Sederhana Diet Plastik

Berikut ini langkah sederhana diet plastik yang bisa dilakukan untuk membuat lingkungan yang lebih sehat, yakni sebagai berikut;

1. Menggunakan kotak bekal
Kotak bekal biasa kita gunakan untuk membawa bekal dari rumah atau sebagai wadah saat membeli makanan. Membawa bekal dapat menjadi pilihan untuk mengurangi jajan dan makan yang kurang sehat. Kita akan lebih mudah mengontrol bahan masakan agar terjaga kebersihannya.

2. Membawa botol minum
Membawa botol minum atau tumbler dalam berkegiatan merupakan hal yang praktis. Pengunaan tumbler secara rutin lebih hemat dibandingkan dengan membeli kemasan di luar. Selain itu, dapat ikut berpartisipasi mengurangi polusi sampah plastik yang bertahan lama di bumi yang sulit terurai.

3. Menggunakan sedotan stainless atau bambu
Penggunaan sedotan stainless atau bambu akan berdampak besar pada pengurangan sedotan plastik. Sedotan stainless memiliki banyak manfaat yang dapat kita nilai ramah lingkungan dan dapat kita gunakan secara berkelanjutan atau jangka panjang. Sebab, sedotan plastik pada akhirnya menjadi sampah tidak terurai selama ribuan tahun.

4. Pilih kemasan berbahan kertas atau kardus
Memilih menggunakan bahan kertas dan kardus lebih mudah kita daur ulang dibandingkan dengan plastik. Artinya, kamu dapat ikut membantu menjaga lingkungan. Selain itu, kardus atau kertas yang dapat hancur lebih ramah lingkungan dibandingkan kemasan plastik maupun styrofoam yang tidak dapat hancur dan menjadi sampah.

5. Membawa tas lipat atau belanja saat bepergian
Membawa tas lipat atau belanja saat bepergian merupakan cara paling mudah mengurangi sampah plastik. Seperti yang sudah saya paparkan di atas bahwa sampah plastik merupakan limbah yang sulit terurai. Bayangkan berapa plastik yang sudah kita pakai saat tidak menggunakan tas lipat.

6. Mendaur ulang
Daur ulang merupakan salah satu cara untuk memodifikasi sampah atau barang bekas menjadi barang baru yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Adapun jenis sampah yang dapat kita daur ulang, seperti plastik bekas, botol bekas, kertas bekas dan lain sebagainya. Artinya, dengan mendaur ulang, berarti sudah ikut berkontribusi mengurangi sampah plastik.

Demikian beberapa tips diet plastik demi lingkungan yang lebih sehat. Yuk, menjadi bagian agent of change dalam mengurangi sampah plastik. Semoga bermanfaat. []

Tags: Isu LingkunganKeadilan EkologisPengelolaan SampahPerubahan IklimPlastik
Mahmudah

Mahmudah

Mahmudah adalah Alumni Pondok Pesantren Buntet, Cirebon.

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version