Mubadalah.id – Beberapa hari ini penghuni jagad twitter ramai dengan sebuah meme yang diunggah oleh temanshalih.com. Postingan temanshalih.com ini mengunggah sebuah pembahasan mengenai hukum memakai Bra dalam Islam.
Postingan tersebut juga mendapat banyak tanggapan dari para ulama dan cendekiawan seperti Gus Nadhir melalui akunnya @na_dirs menanggapi dengan gelagat lucu disertai dengan sebuah link yang berisi tulisan pendek beliau sendiri beberapa waktu silam mengenai Bra.
Selain itu, cendekiawan muda Makmun Rasyid penulis buku “HTI Gagal Paham Khilafah” dalam akun Twitter @Makmun_Rasyid juga ikut mengomentari dengan gelagat tidak serius.
Penulis sebagai perempuan yang merasakan anugerah kemajuan teknologi yang selanjutnya melahirkan sebuah pakaian perempuan seperti Bra atau BH ijinkanlah menyampaikan rasa yang terbesit saat melihat fenomena demikian.
Dari sekian slide yang disajikan, penulis sangat tergelitik dari ungkapan “Wanita muslim tidak boleh memakai Bra di hadapan para lelaki yang bukan mahramnya”. Kalimat tersebut benar-benar menggelitik, bahkan setelah ditinjau komentarnya, para netizen juga merespon terhadap ungkapan tersebut dengan sangat variatif. Banyak juga respon yang mengarah nyleneh dan menjadi guyon.
Penulis menangkap bahwa larangan penggunaan Bra di depan selain mahram ini beralasan karena kekhawatiran terhadap nampaknya bentuk payudara dan membuat para perempuan nampak lebih muda sehingga menjadi sumber fitnah.
Alasan tersebut menjadi sedikit janggal jika ternyata jenis Bra atau BH ini sangat beragam dari model hingga material yang digunakan seperti yang dijelaskan dalam buku The Bra Book: The Fashion Formula to Finding The Perfect Bra.
Dalam buku tersebut secara detail dijelaskan bagian-bagian dari Bra dan juga menyebutkan jenis-jenis Bra yang cukup banyak. Berkaitan dengan hal tersebut, banyak juga Bra yang terbuat dari bahan yang tipis dan tanpa busa yang tidak memberikan efek terhadap bentuk payudara.
Penulis sebagai perempuan juga penasaran siapa kreator dibalik konten tersebut. apakah seorang laki-laki yang tidak pernah merasakan nikmat dan manfaat dari kehadiran BH di muka bumi ini? Atau perempuan yang memang tidak pernah sama sekali memakai BH sejak lahir, hingga tidak pernah mengetahui manfaat dari Bra. Tetapi, rasanya menjadi sangat subjektif jika penulis tidak menyebutkan beberapa bukti mengenai manfaat dari pemakaian Bra atau BH.
Beberapa penelitian tentang kegunaan Bra sudah banyak dilakukan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Umamah dan Afiyah (2019). Penelitian tersebut mengatakan bahwa maternity Bra memiliki efek terhadap peredaan nyeri punggung pada ibu hamil.
Penelitian tersebut mengatakan bahwa ibu hamil akan mengalami pembesaran payudara, sehingga diperlukan penopang atau kubah, pengait dan tali BH yang lebar sehingga ibu hamil merasa nyaman dan terkurangi rasa nyeri pad punggungnya. Penelitian tersebut satu dari sekian banyak penelitian yang mengungkap tentang manfaat dari Bra atau BH.
Tetapi, tulisan ini bukan secara membabi buta tidak menyetujui perempuan yang memiliki pilihan untuk tidak mengenakan Bra atau BH. Perlu juga, perempuan pada beberapa waktu tidak mengenakan Bra sebagai bentuk perawatan terhadap kesehatan payudara.
Hanya saja, menjadi kurang setuju jika sebuah fatwa dikeluarkan namun ternyata tidak melihat pengalaman perempuan. Memiliki pandangan atau pendapat untuk tidak membolehkan perempuan dihadapan mahramnya mengenakan Bra juga harusnya disertai dengan penjelasan yang detail, dan tentu disertai tinjauan dari berbagai keilmuan.
Sebab, jika alasan yang disertakan hanya karena takut lebih terlihat bentuknya, hal itu masih bisa disiasati dengan penggunaan Bra atau BH yang terbuat dari kain tipis yang lebih bisa fleksibel menyesuaikan bentuk asli payudara. Tulisan ini bukan lahir sebagai ungkapan yang paling benar, hanya bagian dari curahan perempuan yang menganggap kehadiran Bra adalah bagian dari anugerah yang perlu disyukuri, sebab mampu memberikan kenyamanan saat beraktivitas bagi perempuan saat ini.