• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Membumikan Mubadalah dalam Nafas Pergerakan Mahasiswa

Nafidah Inarotul Huda Nafidah Inarotul Huda
21/06/2019
in Aktual
0
membumikan mubadalah

membumikan mubadalah

57
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Pimpinan Komisariat KOPRI Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Bogor menyelenggaraan Seminar Gender Perspektif Mubadalah di Kampus B UNUSIA Pondok Udik, Hambulu, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Minggu, 16 Juni 2019. Dengan acara ini, semoga kami dapat membumikan mubadalah dalam nafas pergerakan mahasiswa.

Kegiatan dengan mengangkat tema “Mengaktualisasikan Wacana Gender dan Membangun Relasi Perspektif Mubaadalah” tersebut dinarasumberi oleh Content Creator Mubaadalah News Nurul Bahrul Ulum, dan Ketua PKC KOPRI Jabar, Apriyanti Marwah.

Dalam kegiatan tersebut, Apriyanti Marwah membahas persoalan yang terjadi berkaitan dengan isu-isu ketidakadilan gender, dalam organisasi pergerakan mahasiswa secara khusus dan realita yang terjadi di masyarakat pada umumnya.

“Dalam organisasi tidak jarang posisi perempuan menjadi sosok yang dimarjinalkan. Ketika perempuan bersinar, kesan reaksioner pun terlontarkan padanya,” kata Apriyanti Marwah.

Ia menyatakan, seharusnya organisasi itu dibangun dengan koalisi militan, tetapi nyatanya menjadi pembeda antara laki-laki dan perempuan.

Baca Juga:

Islam dan Persoalan Gender

Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung

“Sekarang sudah saatnya saling menopang untuk memediasi persoalan yang terjadi di masyarakat, agar mengembalikan makna inti eksistensi mahasiswa pergerakan,” tegasnya.

Ia pun berharap kegiatan ini dapat terciptanya kesadaran kritis dan sensitifitas keadilan relasi laki-laki dan perempuan pada nafas mahasiswa. Dengan melakukan kerja sama sportif dan kesalingan, baik di ranah publik maupun domestik, dengan didasari hakikat kesederajatan sebagai manusia.

“Laki-laki dan perempuan sudah seharusnya saling mengisi, membangun, dan menopang satu sama lain, dalam proses mengakses cita-citanya sebagai manusia yang bermutu secara sosial maupun spiritual,” tuturnya.

Sementara itu, Nurul Bahrul Ulum mengupas secara sistematis dan komprehensif berkaitan dengan sebab-sebab persoalan ketidakadilan gender, dengan membangun solusi melalui inspirasi keadilan relasi ala Mubaadalah.

“Apakah laki-laki dan perempuan berbeda? Apa perbedaan mereka? Perempuan dan laki-laki berbeda atau dibeda-bedakan?”,” tanya Nurul kepada para peserta.

Selain itu, Nurul menyampaikan, terkait proses metode interpretasi teks-teks agama versi Mubaadalah bekerja. Hal itu agar upaya pengkajian terhadap Alquran dapat dimaknai ulang dengan bertumpu pada premis-premis dasar Mubadaalah, yang memiliki inspirasi keadilan dan kemashlahatan.

Lebih lanjut lagi, keberadaan Mubaadalah, baik sebagai perspektif, nilai maupun metode, bukanlah wacana yang megubah patriarki menjadi matriarki.

Namun, kata dia, sebagai gerakan dengan prinsip-prinsip kesalingan (resiprokal) yang sudah sejak lama diwariskan oleh Rasulullah Saw dalam rangka mencapai esensi kemashlahatan relasi .

Menurut Nurul, dalam konteks gerakan mahasiswa yang memperjuangkan nilai keadilan dan kesetaraan gender. Mubaadalah menjadi kekuatan ideologis untuk mengikis sistem patriarki.

Karena, lanjutnya, jika patriarki menciptakan dominasi dan hegemoni laki-laki atas perempuan, maka Mubaadalah membangun relasi yang partnership, kerja sama sportif, dan kesalingan.

Agama pun turun untuk keduanya. Karenanya, dalam proses kerja-kerja interpretasi, sudah selayaknya kebaikan dan nilai-nilai keadilan harus ditunjukkan pada keduaya.

“Melalui pembumian Mubaadalah ini. Kita niscaya mulai menyadari, bahwa kehidupan ini milik laki-laki dan perempuan, karena itu manfaatnya harus menghembus pada keduanya,” tutupnya.

Untuk diketahui, seminar ini dihadiri oleh perwakilan Komisariat KOPRI se-Kab. Bogor, mahasiswa, dan IPPNU-IPPNU. (FIDA)

Nafidah Inarotul Huda

Nafidah Inarotul Huda

Pernah belajar di Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra Jakarta

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berhaji

    Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Persoalan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam dan Persoalan Gender
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID