Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menyampaikan bahwa semua pasangan suami istri pasti berharap pasangannya menjadi qurrata a’yun atau permata hati dan penyejuk jiwanya.
Jalan untuk menuju menjadi qurrata a’yun, menurut Nyai Badriyah, sudah dijelaskan juga oleh al-Qur’an yakni bersama mewujudkan keluarga sakinah yang dipenuhi mawadah dan rahmah, sebagaimana disebut dalam ayat 21 Surat ar-Ruum.
Zawj (pasangan hidup) dalam ayat ini, kata Nyai Badriyah, merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah, karena dengan zawj-nya suami dan istri akan mendapatkan ketentraman dan tempat berlabuhnya jiwa (sakinah).
Modal untuk meraih sakinah juga sudah diberikan Allah, yakni mawadah dan rahmah yang ditanamkan dalam hati kedua pasangan.
Lebih lanjut, Nyai Badriyah mengungkapkan, banyak tafsir dari kata mawadah wa rahmah. Yang paling populer adalah cinta dan kasih sayang.
Jika dikaitkan dengan kata baynakum (di antara kalian) dalam ayat ini, mawadah dan rahmah akan menjadi hubungan timbal-balik yang saling membahagiakan jika dimaknai seperti ini:
Mawadah adalah cinta yang ada dalam pernyataan “aku mencintaimu karena aku bahagia bersamamu”.
Sedangkan rahmah adalah kasih sayang yang terwujud dalam kalimat “aku menyayangimu karena aku ingin membuatmu bahagia”. Mawadah adalah cinta kepada pasangan karena dorongan mendapatkan kebahagiaan dari pasangannya.
Sementara rahmah adalah kasih kepada pasangan karena kemauannya untuk membahagiakan pasangannya. Sungguh indah relasi marital pasutri yang mawadah wa rahmahnya selalu berjalan seiring. Suami berbahagia dengan istrinya yang membahagiakannya. Istri pun demikian.
Salah satu Ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI) itu menyebutkan, relasi marital yang hanya berisi mawadah tanpa rahmah akan menjadikan perkawinan di jurang bahaya.
Misalnya, Nyai Badriyah mencontohkan, suami atas nama cinta selalu menuntut istrinya melayaninya, tak peduli apakah istri kelelahan atau tak mampu. Atau, atas nama cinta, suami bertindak posesif, overprotektif, dan pencemburu berat hingga membuat istri tersiksa. (Rul)