• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Tren Foto ala Studio Ghibli, dan Bagaimana Menghargai Profesi

AI tercipta bukan untuk menghilangkan peran manusia, harusnya tidak ada profesi yang hilang dari adanya perkembangan teknologi ini.

Salsabila Septi Salsabila Septi
05/04/2025
in Personal
0
Studio Ghibli

Studio Ghibli

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id- Aku salah satu dari beragam manusia yang ikut dalam tren ini. Membuat foto keluarga atau diri sendiri jadi ala studio ghibli. Ghibli sendiri merupakan studio animasi Jepang yang sudah memproduksi beragam film animasi. Animasi gaya ini punya karakteristik yang lucu dan menarik untuk dijadikan sebagai tren foto.

Tren Filter Ala Studio Ghibli

Membuat foto kita menjadi animasi khas studio ghibli dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi editing atau penggunaan AI (Artificial Intelegent). Jika memanfaatkan AI, caranya pun cukup mudah. Bahkan tidak membutuhkan kemampuan profesional dalam membuat editing ala studio ghibli ini.

Dari adanya kemudahan ini, ada hal lain yang penting jadi pembahasan antara lain bagaimana profesi seorang editor, penulis atau illustrator dari adanya kemudahan dalam penggunaan AI ini? Tren foto ala ghibli hanya satu dalam pemanfaatan AI. Ini bukan hanya tentang kemudahan dalam penggunaan AI tetapi juga tentang penghargaan terhadap sebuah profesi.

Bagaimana Peran AI?

“AI bukan menjadi manusia super, tetapi dia membantu manusia menjadi super”

Kalimat tersebut aku kutip dari Jensen Huang, CEO Nvidia yang mana jadi salah satu perusahaan penghasil semi konduktor berupa chip komputer. Awalnya mereka bergerak pada bidang komputerisasi untuk game. Tetapi, karena kemajuan teknologi dan berkembangnya AI Nvidia jadi perusahaan yang perusahaan lain butuhkan.

Baca Juga:

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

AI ada memang untuk membantu aktifitas kita sebagai manusia. Mengerjakan hal yang lama menjadi lebih cepat, dan juga tetap menghargai kinerja manusia. AI tercipta bukan untuk menghilangkan peran manusia. Maka harusnya tidak ada profesi yang hilang dari adanya perkembangan teknologi ini.

Agak berlebihan mungkin jika tren studio ghibli dianggap punya andil besar dalam menggantikan peran editor ataupun illustrator. Tetapi alangkah lebih baiknya profesi ini tetap mendapat penghargaan atas kemampuannya dalam hal yang sama. Gambar yang AI hasilkan bukan sebagai tandingan untuk profesi ini. Bahkan, mereka dapat kembali belajar dalam melakukan elaborasi dengan AI dalam hal editing.

Manusia dengan Perasanya

Skill editor juga jadi hal yang saya kagumi dari dulu. Walau AI bisa membuat gambar serupa dengan begitu cepat, tetapi rasa dari gambar yang dihasilkan pastinya akan berbeda. Para editor ini pastinya punya rasa dan juga makna tersirat yang ada dalam karya seninya. Entah berupa tulisan, gambar, maupun bentuk karya seni lainnya.

Sebuah profesi harusnya tetap terus mendapat penghargaan jika yang dilakukannya adalah sebuah kebaikan. Perkembangan teknologi bukan hal yang dapat kita hentikan atau bahkan kendalikan. AI tercipta bukan untuk menjadi manusia setengah robot, mereka ada untuk membantu manusia.

Tetapi terkait penggunaannya dan perkembangannya bergantung penuh pada manusia itu sendiri. Mereka yang melakukan kontrol penuh dalam penggunaan AI. Dan juga tentang bagaimana cara menghargai profesi lainnya dari adanya AI ini.

Rasa yang muncul dari hasil buatan manusia juga tidak menutup kemungkinan dapat memberikan kesan dalam hasilnya. Walau penggunaan AI dapat memudahkan kita dalam melakukan pengeditan dan pekerjaan lain. Tapi manusia tetap punya peran utama dalam hal ini. Selain itu, dampak dari hak cipta juga terkadang menjadi permasalahan sendiri ketika AI mengambil sepenuhnya peran manusia dalam hal editing.

Trendmemang bukan hal yang harus kita hiraukan begitu saja. Mengikuti tren bukan hal yang tabu. Tetapi punya perhatian khusus bahwa perkembangan AI dan penghargaan terhadap manusia juga menjadi sangat penting. []

Tags: Fotokontenmedia sosialStudio GhibliTrenviral
Salsabila Septi

Salsabila Septi

Menulis untuk ketenangan, dan menjaga alam untuk kemaslahatan.

Terkait Posts

Hidup Tanpa Nikah

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

5 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID