Mubadalah.id – Jika merujuk dalam pandangan Ibnu Miskawaih menyebutkan bahwa kebahagiaan di dalam kehidupan itu terdapat empat level. Empat level kebahagiaan ini merupakan langkah untuk manusia agar dapat mencapai tingkat kebahagiaan yang hakiki.
Berikut, empat level kebahagiaan untuk mencapai kebahagiaan hakiki.
Pertama, kebahagiaan mental dicapai dengan kemampuan memaknai positif setiap keadaan, yang menyenangkan maupun tidak.
Kedua, kebahagiaan intelektual dicapai dengan bertambahnya ilmu dan wawasan yang bermanfaat dalam kehidupan.
Ketiga, kebahagiaan moral dapat mencapainya dengan integritas diri, dedikasi, kesetiaan, pengorbanan, bersedekah, dan hal-hal yang kita berikan.
Keempat, puncak dari kebahagiaan itu adalah kebahagiaan spiritual berupa ketentraman batin, ketiadaan rasa takut dan khawatir lantaran sudah merasa bersatu dengan Allah.
Bagi yang sudah mencapai titik ini, sakit atau sehat, banyak uang atau tidak punya, tidak mempengaruhi kebahagiaannya.
Empat tingkat kebahagiaan itu, menurut pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA bahwa manusia pada umumnya terkukung di level kebahagiaan tingkat pertama yang sifatnya sangat labil dan sementara.
Bahkan ada kalanya kebahagiaan tingkat pertama itu membuatnya tidak mampu lagi melihat ada kebahagiaan-kebahagiaan lain yang lebih hakikidan lebih permanen di hati.
Berbeda dengan manusia pada umumnya, para nabi adalah manusia yang mampu melampaui kebahagiaan tingkat pertama ini. Kuncinya adalah rasa syukur dalam keadaan apapun. (Rul)