• Login
  • Register
Selasa, 29 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pandangan Umum Pesantren Atas Perempuan

Para kiai memang sering menyampaikan pandangannya bahwa kaum laki-laki dan perempuan adalah makhluk Allah yang sama kedudukannya. Yaitu sama-sama berkewajiban melaksanakan ibadah dan melakukan amar ma ruf nahi munkar

Redaksi Redaksi
16/11/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
perempuan pesantren

perempuan pesantren

385
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pandangan umum yang ada dalam pesantren terhadap perempuan sangat paradoks.

Di satu sisi tidak jauh beda dengan pandangan kitab-kitab kuning/klasik yang menunjukkan posisi subordinat perempuan di hadapan laki-laki.

Di sisi lain para kiai memang sering menyampaikan pandangannya bahwa kaum laki-laki dan perempuan adalah makhluk Allah yang sama kedudukannya.

Yaitu sama-sama berkewajiban melaksanakan ibadah dan melakukan amar ma ruf nahi munkar (menyerukan kebaikan dan menghindari keburukan).

Juga sering dikemukakan bahwa laki-laki dan perempuan berkewajiban menuntut ilmu, yang ini sejalan dengan hadits Nabi:

Baca Juga:

A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

Wacana Keagamaan Masih Menempatkan Perempuan sebagai Sumber Fitnah

Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan.”

Perbedaan aturan untuk santri perempuan dan laki-laki, sebagai salah satu contoh paradok pandangan kiai terhadap perempuan di pesantren, merupakan implementasi dari sebagian doktrin fiqh yang terdapat dalam kitab-kitab klasik.

Secara umum dapat kita katakan bahwa pandangan kitab fiqh adalah jelas kedudukan perempuan berada di bawah laki-laki.

Ini bukan hanya terdapat dalam fiqh madzhab Syafi’i, tetapi juga hampir semua mazhab dalam Islam.

Rujukan utama dari pandangan ini adalah ayat Al-Qur’an, dalam surat an-Nisa’ (4) ayat 34:

Laki-laki adalah pemimpin kaum perempuan, karena Tuhan telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena laki-laki memberikan nafkah.

Sebuah kitab ushul fiqh klasik yang santri pelajari di pesantren, a-Asybah wa an-Nazhair, menghimpun sejumlah perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan gendernya.

Beberapa di antaranya air kencing bayi perempuan yang belum makan selain air susu ibu (ASI), harus kita siram dengan air.

Sementara untuk bayi laki-laki cukup kita percikkan, dalam shalat berjama’ah posisi shaf (barisan) perempuan berada di belakang laki-laki.

Lalu perempuan sama sekali tidak boleh menjadi mu’adzin (orang yang menyerukan shalat), dan lainnya.*

*Sumber: tulisan karya M. Nuruzzaman dalam buku Kiai Husein Membela Perempuan.

Tags: ataslaki-lakipandanganperempuanpesantrenSantriUmum
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Rumah Tangga

Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

28 Juli 2025
Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami dan Istri

28 Juli 2025
Fitnah yang

Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

28 Juli 2025
Perempuan Fitnah

Wacana Keagamaan Masih Menempatkan Perempuan sebagai Sumber Fitnah

27 Juli 2025
Fitnah Perempuan

Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah

27 Juli 2025
Upah

Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan

26 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fenomena Rojali

    Fenomena Rojali, Sebuah Privilege Kaum Bawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Sekolah Rakyat Menggusur SLB: Potret Pendidikan Inklusi yang Semu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok
  • Ulasan Buku Concubines and Courtesans: Kisah Para Selir yang Mengubah Sejarah Islam
  • Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw
  • A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya
  • Pola Relasi Suami dan Istri

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID