• Login
  • Register
Selasa, 29 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Gagasan HAM dan Demokrasi Ala KH. Husein Muhammad

Nilai-nilai dasar Islam yaitu keadilan, kesetaraan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia, menurut Husein dapat kita lihat pada konsep tauhid

Redaksi Redaksi
16/11/2022
in Featured, Pernak-pernik
0
gagasan HAM

gagasan HAM

213
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Yang menarik dari gagasan – gagasan HAM dan demokrasi dari KH. Husein Muhammad adalah selalu berakar dari ajaran agama Islam, terutama tradisi keilmuan klasik.

Hal ini dibuktikan dengan ungkapannya tentang masih banyaknya masyarakat yang tidak mau menggali secara dalam khazanah keilmuan Islam.

Menurut KH. Husein Muhammad, selama ini orang Islam, terutama pesantren tidak mau menggali secara dalam khazanah keilmuan klasik (kitab kuning) yang dimiliki pesantren.

Padahal dalam kitab-kitab tersebut atau dalam tardisi keilmuan klasik banyak sekali argumentasi, misalnya tentang penghargaan terhadap sesama manusia, penghargaan terhadap perbedaan, menjunjung tinggi hak-hak orang lain, dan lan-lain.

Dari sini, kebutuhan paling besar dari pemahaman keagamaan yang berpihak pada gagasan HAM dan demokrasi adalah kontekstualisasi teks-teks klasik.

Baca Juga:

Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

Nilai-nilai dasar Islam yaitu keadilan, kesetaraan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia, menurut Husein dapat kita lihat pada konsep tauhid.

Alasannya, karena dalam sejarah agama-agama monoteisme, tauhid hadir di tengah-tengah moralitas individu dan sosial yang runtuh kacau.

Keruntuhan atau kekacauan moralitas ini, bisa kita lihat dengan menurunnya penghargaan manusia pada nilai-nilai kemanusiaan mereka sendiri.

Konteks kesejarahan pada waktu Nabi Muhammad lahir sebagai utusan Tuhan, adalah suasana ideologi politeis yang mengabaikan arti kemanusiaan.

Nabi Muhammad hadir untuk membawakan kembali ajaran tauhid, sebagaimana yang telah utusan-utusan Tuhan sebelumnya lakukan.

Nabi Muhammad tidak hadir untuk menegakkan atau mendirikan agama baru, tetapi seperti yang Al-Qur’an katakan adalah menegakkan kembali pada keimanan yang hanif, keimanan yang Nabi Ibrahim dan para nabi yang lain bawa.*

*Sumber: tulisan karya M. Nuruzzaman dalam buku Kiai Husein Membela Perempuan.

Tags: demokrasiGagasanhamKH Husein Muhammad
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Rumah Tangga

Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

28 Juli 2025
Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami dan Istri

28 Juli 2025
Fitnah yang

Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

28 Juli 2025
Perempuan Fitnah

Wacana Keagamaan Masih Menempatkan Perempuan sebagai Sumber Fitnah

27 Juli 2025
Fitnah Perempuan

Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah

27 Juli 2025
Upah

Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan

26 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fenomena Rojali

    Fenomena Rojali, Sebuah Privilege Kaum Bawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Sekolah Rakyat Menggusur SLB: Potret Pendidikan Inklusi yang Semu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok
  • Ulasan Buku Concubines and Courtesans: Kisah Para Selir yang Mengubah Sejarah Islam
  • Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw
  • A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya
  • Pola Relasi Suami dan Istri

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID