• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Pesan Penting untuk Kamu yang Mau Nikah Muda

Mittya Ziqroh Mittya Ziqroh
06/09/2019
in Keluarga, Personal
0
81
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Untuk kamu yang mau nikah muda, saya ingin memulai dengan latar belakang cerita berikut. Kira-kira sebulan yang lalu ada salah satu perempuan muda usia 19 tahunan bertanya ke saya,”Kak, mendukung nikah muda ngak?”

Saya jawabnya enteng aja, “emang sudah mau nikah kah?” Dia langsung jawab sambil nyengir, “nggak gitu juga kak!”. Saya nggak melanjutkan diskusi ini lagi.

***

Seminggu yang lalu ada lagi perempuan muda usia 20 tahun mengungkapkan keinginannya untuk menikah muda. Saya serius bertanya, “memang sudah ada calonnya?”

Dia menjawab, “calonnya belum ada.” Saya langsung ketawa terpingkal-pingkal, karena ekspresi dia menjawab itu lucu banget.

Baca Juga:

Isu Perceraian Veve Zulfikar: Seberapa Besar Dampak Memiliki Pasangan NPD?

Hidangan Makan Malam Keluarga: Jangan Menikah Muda, Nak!

The Power of Influencer : Menyulut Praktik Perkawinan Anak

Hukum Adik Menikah Mendahului Kakak

Kemudian saya bertanya, “apa yang sudah disiapkan untuk menikah?” Lah dia balik nanya ke saya, “memang apa yang harus disiapkan, Kak?”

Terus saya langsung smash dia, “lah katanya mau nikah, tapi persiapannya saja belum ada.” Dia jawab lurus pula, “makanya mau nuntut ilmu ke Kakak dulu. Bagilah ilmu apa yang harus disiapkan untuk menikah, Kak.”

Saya langsung ngakak, mereka salah orang bertanya soal ilmu menikah. Karena saya tidak ada background sedikit pun soal hukum Islam, khususnya hukum keluarga. Saya juga tidak punya pengetahuan soal pernikahan seperti bayangan saya layaknya informasi akademis. Tapi saya hanya punya pengalaman, karena sudah menikah.

Kita mulai diskusi soal alasan dia menikah, dari sepanjang itu diskusi kami. Saya tidak menemukan alasan dia menikah itu adalah untuk menyempurnakan 1/2 agamanya. Seperti kalimat-kalimat ustadz yang ada di potongan video nan viral di FB atau IG itu.

Malah jawabannya bikin saya berpikir, apakah memang pernikahan adalah salah satu bentuk ruang pelarian dari situasi sulit keluarga inti kita? Dia berniat menikah di usia yang relatif muda, karena alasan ingin meringankan beban orang tua. Niatnya baik, tapi ini akan menjadi problem baru di kehidupan berkeluarganya nanti.

Saya mengklarifikasi ke dia, “apakah menikah hanya untuk meringankan beban orang tua?”

Dia menjelaskan panjang lebar soal keluarganya. Bagaimana kondisi orang tua yang sudah berumur dan masih ada saudara yang sekolah dan butuh biaya. Baginya menikah adalah jalan terbaik untuk menolong orang tua.

Kemudian dia juga mengkhawatirkan soal keturunan. Kalau nikah nanti, khawatir tidak punya keturunan. Karena keluarganya ada yang punya pengalaman tidak punya keturunan sampai sekarang.

Saya membantah argumentasinya soal keturunan ini. Ada orang menikah usia muda, tapi tidak juga dikasih amanah untuk memiliki anak. Ada orang menikah di usia yang cukup matang dan langsung diamanahkan keturunan. Itu kekuasaan Allah, kita tugasnya hanya berusaha.

***

Saya menceritakan bahwa saya menikah di usia 24 tahun dan hampir 25 tahun. Saya sudah membuat rencana kehidupan saat usia 15 tahun. Merencanakan menikah di usia 24 tahun. Alhamdulillah Allah kabulkan.

Saya menikah juga membawa visi misi rencana rumah tangga. Tidak hanya soal saya mau menikahi kamu, kamu mau nikah dengan aku? Bukan itu bahasannya.

Lebih dalam diskusi kami terkait beberapa poin kesepakatan sebelum menikah. Kita menggali kesamaan visi misi menikah itu dulu. Ada 9 poin kesepakatan saat itu. Sebagai landasan awal membangun rumah tangga.

Saya ingat nasehat Atuak Udo sehari sebelum saya menikah, “Ciek pasan Atuak ka Tya nyo, Jan banyak kandak ka laki.” Tiga bulan setelah menikah, beliau meninggal dunia. Alfatihah buat beliau.

Kembali lagi soal menikah bahwa makna banyak kandak (banyak maunya) itu sangat dalam sekali. Karena bisa jadi itu pemicu pertengkaran dan perselisihan. Apalagi usia kita masih muda, ego juga masih kental.

Jadi menikah menurut saya bukan hanya persoalan berubahnya status dari lajang menjadi istri/suami orang. Menikah juga bukan soal relasi “halal”. Menikah juga bukan soal dia baik, saya bisa hidup dengan dia. Dia kepala keluarga, saya follower-nya. Bukan hanya itu!

Banyak hal yang akan terjadi di dalam rumah tangga. Bisa jadi posisi dan peran kepala keluarga berganti. Apakah sudah siap berumah tangga dengan kemungkinan di luar hal-hal yang lazim di dalam masyarakat?

Apakah memang mental sudah kuat dan tangguh untuk menjalankan bahtera rumah tangga?

***

Saya pribadi masuk tim tidak setuju untuk menikah di usia mudah. Kenapa? Bagi saya, menikah itu adalah ikatan yang sakral. Artinya kita harus siapkan amunisi yang banyak untuk menjalankan kehidupan pernikahan. Kita harus mendapatkan banyak pengetahuan soal rumah tangga.

Saya jadi ingat pelajaran di bangku sekolah. Salah satu dampak laten dunia pendidikan adalah memperlama masa ketergantungan anak dengan orang tua. Artinya dewasa anak jadi terlambat.

Saya pernah melakukan penelitian bersama dosen tentang mencegah perceraian. Rata-rata pernikahan yang terjadi di usia muda begitu, rentan terjadinya perceraian. Kita boleh setuju, boleh juga tidak.[]

Tags: menikah mudaNikah mudaTolak Gerakan Menikah Muda
Mittya Ziqroh

Mittya Ziqroh

Terkait Posts

Catcalling

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

21 Mei 2025
Berpikir Positif

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

21 Mei 2025
Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pengepungan di Bukit Duri

    Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Fiqh
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl
  • Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan
  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version