• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Mahar Bukan Alat Tukar dalam Pernikahan

Zain Al Abid Zain Al Abid
22/06/2019
in Keluarga
0
Mahar, Pernikahan

Mahar Bukan Alat Tukar dalam Pernikahan (foto/net)

97
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Suatu hari saya mendengar kisah rumah tangga seseorang teman yang hari-harinya diliputi rasa bersalah bahkan sampai menangis berhari-hari. Apa gerangan yang menyebabkan sang istri menangis? Usut punya usut sang istri menghilangkan mahar berupa cincin pemberian sang suami tercinta. Lain lagi ada seorang suami yang merasa komitmen dan ketulusannya dikhianati lantaran sang istri menukarkan mahar perhiasannya dengan barang yang lain. Mahar bukan alat tukar dalam pernikahan. Cerita lain karena sudah memberikan mahar yang cukup besar, sang suami merasa berhak melakukan apa saja termasuk kekerasan kepada istrinya.

Saat ini sedang musim pernikahan, akan lebih baik jika calon pengantin memahami apa makna mahar dan pernikahan, sehingga kita tidak mengalami kehidupan rumah tangga seperti kisah-kisah di atas.

Pernikahan merupakan akad untuk membolehkan sesuatu yang awalnya haram (aqdun ibahah la aqdu tamlikin). Sesuatu yang diperbolehkan di sini yaitu tinggal bersama dan melakukan aktifitas suami istri dalam satu atap rumahtangga.

Syeikh Ibnu Rojab menjelaskan pernikahan merupakan akad untuk membolehkan laki-laki dan perempuan untuk memberi manfaat satu sama lain (iztiwaji) dan juga akad bersyarikat atau bersatu (musyarakati). Sehingga bisa terlihat subtansi dari kerjasama diantatra keduanya.

Sehingga jelas dalam prosesi akad pernikahan bukanlah prosesi jual beli kepemilikikan antara mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan. Tidak dibenarkan anggapan karena diberi mahar lalu si istri menyerahkan kehormatannya.

Baca Juga:

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Kata mahar sendiri telah disebutkan oleh Allah SWT dalam Al Qur`an sebagai “Shaduqah” yakni pemberian suka rela yang merupkan tanda kejujuran, kesetiaan dan komitmen sang suami kepada isterinya. Bukan sebagai alat tukar. Allah berfirman dalam Al Qu`an Surat An Nisa ayat 4:

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا

Artinya:

Dan berikanlah para perempuan itu shaduqah (mahar) mereka dengan penuh suka rela. Ketika mereka memberikan dengan sukacita kepada kamu seabagian mahar tersebut, maka makanlah (ambillah) pemeberian itu dengan nyaman dan senang hati.

Ada sebuah kisah yang masyhur terkait dengan mahar ini. Dikisahkan dalam sebuah hadis, bahwa Sahal bin Saad seorang sahabat Nabi yang ingin mempersunting seorang perempuan namun tidak memiliki harta benda  yang dapat diberikan kepada sang perempuan sebagai mahar.

Sahal: “Nikahkanlah perempuan itu dengan aku”

Rasul ; “Kamu punya tidak sesuatu yang bisa kamu berikan secara tulus kepada perempuan itu . “

Sahal: “Saya tidak punya apa-apa kecuali sarung yang aku kenakan, ya Rasul”

Rasul: “Jika kamu memberikan sarung itu, lalu kamu pakai apa? Kamu akan duduk tanpa sarung”

Sahal: “Aku tidak punya apa apa ya Rasul”

Rasul: “Coba cari lagi walau cincin yang terbuat dari besi”

Sahal: “Cincin besipun tidak punya”

Rasul: “Apakah kamu hafal sesuatu dari al-Quran?”

Sahal: “Ya aku hafal, surat ini dan beberapa surat”

Rasul: “Saya nikahkan kamu dengan perempuan tadi dengan apa yang kamu punya dari al Quran”

Kisah yang diriwayatkan Imam Bukhori dalam Sohih Bukhori ini menjelaskan pentingnya mahar dalam sebuah pernikahan dengan kondisi apapun paling sederhana cincin besi atau hafalan al-Quran. Dengan kata lain Nabi sedang menegaskan keseriusan, ketulusan dan komitmen sahal untuk mempersunting calon istrinya. Ulama fiqih menjadikan mahar sebagai salah satu rukun akad nikah dalam Islam.

Zaman pun kini berubah mahar dalam pernikahan begitu beragam dari yang paling sederhana hinga mahar yang paling istimewa. intinya satu sama lain rela. Sesuai dengan kemampuan dari sang pengantin. Bahkan menurut KH. Faqihuddin dalam keterangan dalam Kitab Manbaussa`adah bentuk mahar tidak sekadar simbol keseriusan ataupun ketulusan suami terhadap isterinya.

Tetapi bagimana mahar ini dapat memberikan manfaat lain seperti jaminan untuk sang istri manakala di tengah perjalanan rumah tangganya terjadi perceraian ataupun sang suami meninggal dunia. Mahar ini bisa digunakan untuk biaya hidup selama iddah ataupun biaya persalinan.

Dengan demikian mahar atau mas kawin menjadi sesuatu yang penting dalam pernikahan dan bukan alat tukar. Ketika mahar menjadi simbol kejujuran, ketulusan, dan komitmen dalam menjalin cinta. Saatnya dalam kehidupan rumah tangga mempraktikannya. Keduanya saling berkomitmen, saling jujur, saling cinta, menguatkan dan saling tulus agar mencapai sakinah.[]

Zain Al Abid

Zain Al Abid

Zain Al Abid. Penulis merupakan Staf Fahmina Institute Cirebon, Alumnus ISIF Cirebon dan Pondok Darussalam Buntet Pesantren.

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version