Mubadalah.id – Setiap Insan atau Manusia pasti menginginkan kebahagiaan dalam kehidupannya. Lantas bahagia yang seperti apa? Apakah dengan memiliki harta yang banyak? atau menjadi seorang penting pada suatu perusahaan atau lembaga?
Setiap insan bersepakat ingin memiliki jawaban yang berbeda, tergantung kebutuhan ketika mendefinisikan kebahagiaannya itu. Lalu bagaimana menjelaskan lebih detail jawaban atas pertanyaan di atas. Namun, sebenarnya sumber kebahagiaan manusia itu apa?
Pernahkah kita menilik atau mencari sumber kebahagiaan manusia dalam Al-Qur’an dan Hadis? bagaimana perspektif al-Qur’an dan hadis berbicara tentang sumber kebahagian tersebut. Bagi kita yang belum mengetahuinya. Mari kita simak kajian hadis tentang sumber kebahagiaan seseorang dan relevansi dengan dalil Al-Qur’an yang ada.
Hadis tentang Sumber Kebahagiaan Seseorang
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ . رواه الديلمى
Rosullullah shallallah alaihi wa salam bersabda, “Ada empat perkara dari kebahagiaan seseorang, yaitu : pasangan hidup yang sholihat, anak – anak yang baik / berbakti, pergaulaannya adalah dengan orang – orang yang sholeh dan rizkinya di negerinya sendiri.” (HR Dailami)
Kebahagiaan Dunia Akhirat
Pelajaran yang bisa kita ambil di dalam hadits tersebut. Pertama, Setiap orang tentu ingin memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Kedua, dari riwayat hadits tersebut Rasulullah saw mengemukakan empat faktor yang membuat manusia bahagia diantara sekian banyak faktor. Empat faktor itu adalah sebagai berikut :
a- Suami Istri yang Salih dan Salihah
Kalau dunia ini adalah kesenangan maka kesenangan dunia yang paling purna adalah pasangan hidup yang salih dan salihah. Sabda Rasulullah Saw :
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ رواه مسلم
Dunia ini adalah kesenangan. Dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah isteri (pasangan hidup) yang salihah
b. Anak-anak yang baik/berbakti.
Seorang anak yang sholih/shalehah yang tekun beribadah, apalagi menjadi ahli Al-Quran adalah merupakan investasi pahala bagi kedua orang tuanya yang terus mengalir, yang akan membuat bangga di dunia dan di akhirot.
c. Pergaulannya adalah orang-orang salih
Dengan pergaulan orang-orang yang baik akan membantu, mendukung azam baik dan wasilah masuk surga.
d. Mencari rezeki di negeri sendiri
Meskipun yang diperoleh banyak, apabila rezeki itu kita dapatkan di tempat yang jauh dari keluarga, tetap saja lebih menyenangkan bila rezeki itu kita peroleh di negeri sendiri. Namun bila orang harus merantau, maka lebih baik sekalgus membawa serta keluarga ke tempat rantau. Karena kehadiran suami isteri atau bapak ibu menjadi penting bagi keluarga.
Tema hadis yang berkaitan dengan Al-Quran di antaranya:
1- Bahagia didunia dan akhirat
Inilah puncak kebahagiaan. Inilah yang selalu dimohon oleh hamba-hamba Allâh Azza wa Jalla yang salih
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، أُولَٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا ۚ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Dan di antara mereka ada orang yang berdo’a, “Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari (amal) yang mereka usahakan; dan Allâh sangat cepat perhitungan-Nya. [al-Baqarah/2: 201-202]
2- Do’a dan permohonan Nabi Musa Alaihissallam dan kaumnya yang salih
وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ
(Mereka juga berdo’a), “Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat. Sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada-Mu [al-A’râf/7: 156].
Dengan kita mengetahui bagaimana perspektif al-Qur’an dan Hadis tentang empat sumber kebahagiaan manusia di atas, maka kita bisa memastikan apakah kita sudah memiliki empat hal tersebut. Bila belum segera dilengkapi atau kita jalani dalam kehidupan ini. []