• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Ekofeminisme, Mengapa Perempuan Perlu Peduli terhadap Kelestarian Lingkungan?

Ekofeminisme merupakan etika kepedulian untuk mewujudkan keadilan sosial secara ekologis, dan mengutamakan nilai feminitas

Thoah Jafar Thoah Jafar
30/05/2024
in Personal
0
Ekofeminisme

Ekofeminisme

644
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada satu istilah yang cukup populer di kalangan aktivis lingkungan hidup, yakni ekofeminisme. Sebutan itu merujuk pada paham tentang keterkaitan antara perempuan dan alam semesta, terutama dalam ketidakberdayaan dan ketidakadilan perlakuan kepada keduanya. Ekofeminisme dikenalkan pertama kali pada pada 1974, oleh seorang feminis Prancis, Francoise d’Eaubonne.

Dalam penerapannya, ekofeminisme merupakan etika kepedulian untuk mewujudkan keadilan sosial secara ekologis, mengutamakan nilai feminitas dan menentang budaya patriarki.

Secara istilah, ekofeminisme tampak sebagai sesuatu yang baru. Tapi dari sisi semangatnya, ajaran Islam justru telah sejak begitu lama memperkenalkan dan menganjurkannya. Di antaranya melalui kewajiban sekaligus kesempatan untuk beramal saleh bagi siapa pun. Tanpa peduli jenis kelamin, status sosial, latar belakang, dan identitas lainnya.

Peluang Perempuan

Dalam QS. An-Nahl: 97, Allah Swt berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.”

Baca Juga:

Pentingkah Melabeli Wahabi Lingkungan?

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Tegaskan Eksistensi Keulamaan Perempuan

Sedangkan bagi perempuan, setidaknya ada tiga langkah yang membuatnya memiliki peluang dan posisi strategis dalam melalukan amal saleh di bidang kelestarian lingkungan. Yakni melalui pendidikan, akses penyadaran generasi, metode dakwah yang santun, lembut, dan berbasis kasih sayang.

Pendidikan bisa dilakukan dengan mengupayakan perubahan cara pandang antroposentrisme (paham yang menganggap manusia sebagai pusat kehidupan) menuju pemaknaan yang tepat tentang status manusia sebagai khalifah fil ardlh.

Akses Penyadaran Generasi

Sementara yang saya maksud akses penyadaran generasi adalah berupa peluang untuk melakukan penyadaran yang kita mulai dari lingkup terkecil berupa keluarga. Di dalam keluarga, seorang perempuan memiliki andil besar karena sebagai rumah pendidikan bagi anak-anaknya.

Adapun yang ketiga, metode dakwah yang berpotensi perempuan miliki itu niscaya akan lebih mudah kita terima lantaran mampu meminimalisir gerakan penolakan atau perlawanan dari seseorang. Meskipun bukan sifat yang melekat permanen. Tapi secara keumumannya, seorang perempuan berpotensi memiliki daya ajak yang santun, lembut, dan berbasis kasih sayang.

Mari kita jaga dan lestarikan lingkungan di sekitar kita sebagai ladang ibadah sekaligus berikhtiar mewariskan hal yang terbaik bagi generasi selanjutnya. Buanglah sampah sesuai pada tempatnya. Hindari penggunaan barang atau wadah berbahan plastik, serta biasakan diri untuk menggunakan ulang segala barang yang kita miliki. Wallahu a’lam bis shawab. []

 

Tags: Dakwah EkologiEkofeminismeFeminitasKelestarian Lingkunganulama perempuan
Thoah Jafar

Thoah Jafar

Pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon

Terkait Posts

Hidup Tanpa Nikah

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

5 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID