• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Seandainya Para Pejabat Mau Mengamalkan Hadis “Malu Sebagian dari Iman”

Sepertinya, malu memang bukan kebiasaan yang baik untuk mempertahankan jabatan di sini

Fatimatuz Zahra Fatimatuz Zahra
06/07/2024
in Personal
0
Malu Sebagian dari Iman

Malu Sebagian dari Iman

662
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sedang hangat diperbincangkan di jagad media sosial terkait lumpuhnya Pusat Data Nasional (PDN) akibat ransomware. Hal ini mengakibatkan lumpuhnya ratusan jenis layanan publik termasuk pembuatan paspor, beasiswa KIPK dan lain-lain. Di tengah kekacauan tersebut masyarakat bertambah berang karena respon pejabat terkait yang seolah berpangku tangan dan berpasrah kepada keadaan.

“Kita berupaya keras melakukan recovery resource yang kita miliki. Yang jelas data yang sudah kena ransomware sudah tidak bisa kita recovery. Jadi sekarang menggunakan sumber daya yang masih kita miliki,” ujar Direktur Network dan IT Solution Telkom Herlan Wijanarko, Rabu (26/6/2024) mengutip Kompas.com.

Hal lain yang juga terlontarkan oleh pejabat terkait tak lebih dari ujaran gaslighting dan tunjuk menunjuk kesalahan. Misalnya Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian yang mengatakan bahwa yang terjadi saat ini adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Ia bahkan turut melempar kesalahan kepada perguruan tinggi yang masih minim membuka jurusan cyber security.

“Dari sisi pendidikan formal, berapa sih perguruan tinggi yang memiliki jurusan cyber security? Kalau jurusan komputer banyak, ini juga menjadi masalah kita,” kata Hinsa mengutip Detik.com.

“Malu Sebagian dari Iman”

Tak berhenti sampai di situ, desakan masyarakat supaya para pejabat terkait mundur dari jabatannya sebagai bentuk rasa bersalah dan tanggung jawab juga tak mereka indahkan. Menkominfo Budi Arie Setiadi bahkan hanya menjawab tuntutan tersebut dengan frasa “no comment.”

Baca Juga:

Menjemput Nisfu Syaban, Menjemput Pula Pemaafan 

Ananda Felony, Voice Over asal Aceh yang Bangkit dengan Suara

Benarkah Perempuan Minim Akal dan Agama?

Ternyata Rasulullah Telah Mengingatkan, Ipar adalah Maut Potret Realita Masyarakat

Rentetan kejadian menyesakkan dan memalukan ini kemudian membawa ingatan saya terbang menuju dokumentasi sebuah hadis yang telah pimpinan umat muslim sabdakan, yaitu Nabi Muhammad SAW, ribuan tahun silam.

Sebuah hadis yang jika kita terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia kurang lebih berbunyi “malu adalah sebagain dari iman.” Singkat namun harusnya cukup untuk menjadi tamparan bagi para pejabat terkait hari-hari ini.

Dalam berbagai interpretasi di mimbar-mimbar terhadap hadis sahih tersebut, dijelaskan bahwa rasa malu terkait dengan keimanan seseorang karena adanya rasa malu dapat menjadi kontrol diri supaya tidak melakukan perbuatan yang buruk.

Sifat Malu

Prof. Quraish Shihab bahkan pernah mengatakan bahwa sifat malu adalah pembeda antara manusia dengan binatang. Sehingga manusia yang tidak lagi memiliki rasa malu agaknya memiliki cara berpikir yang sama dengan binatang.

Kalau kita tarik pada konteks kejadian peretasan PDN saat ini, jika rasa malu yang sudah diwanti-wantikan sejak ribuan tahun lalu itu ada dalam diri mereka hendaknya nampak rasa tanggung jawabnya. Sejumlah petinggi negara lain pun telah mencontohkan sikap yang menunjukkan rasa malu karena tak menjalankan tanggung jawab dengan baik. Salah satunya yakni dengan mengundurkan diri.

Ironisnya, yang kita dapati bukanlah rasa malu yang dapat menjadi kontrol diri. Namun justru rasa congkak yang membuat para pejabat masih sanggup menegakkan kepala sembari menunjuk-nunjuk kesalahan pada pihak manapun asalkan selain dirinya. Termasuk kepada masyarakat yang setiap hari terkena pajak untuk membayar pekerjaan mereka.

Sepertinya, malu memang bukan kebiasaan yang baik untuk mempertahankan jabatan di sini. Berbeda dengan pejabat di negara-negara lain yang menjunjung tinggi integritas. Sehingga timbul rasa malu apabila kedapatan tak menjalankan tugas dengan maksimal. Berbeda dengan pejabat di sini harus tebal muka demi menjaga jabatannya.

Bahkan jika sebenarnya mereka tak punya kemampuan apapun lagi untuk mempertahankan amanah rakyat. Menyoal integritas yang tak mungkin lagi mereka pertahankan rasanya hal tersebut bukan soal serius bagi pejabat di negeri ini. Toh, integritas hanya mereka janjikan dan dijadikan pertunjukan di panggung-panggung kampanye belaka. []

 

Tags: Hadis NabiMalu Sebagian dari ImanPejabatPeretasanPusat Data Nasional
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Akun Sosial Media : Fatimatuz Zahra(Facebook), @fzahra99_(instagram)

Terkait Posts

Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version