• Login
  • Register
Kamis, 10 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Bulan Muharam: Refleksi Hijrah dalam Spirit Persatuan dan Kesatuan

Bulan Muharam tidak terlepas dari peristiwa historis, salah satunya adalah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah

fatmi isrotun nafisah fatmi isrotun nafisah
16/07/2024
in Hikmah
0
Refleksi Hijrah

Refleksi Hijrah

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bulan Muharam adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah atau tahun baru Islam. Bulan ini menjadi lembaran baru bagi semua umat Islam untuk memulai langkah dan semangat yang baru dalam menjalani kehidupan. Muharam menjadi bulan yang tepat untuk refleksi hijrah meningkatkan spirit kualitas kebaikan agar lebih bermanfaat untuk sesama.

Terlebih, di tengah gempuran teknologi dan media sosial, kita semakin banyak menemukan berbagai ujaran kebencian, lontaran yang menyakitkan, dan sentimen kebenaran atas kelompoknya sendiri. Hal-hal seperti itulah yang dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan, bahkan tak jarang melahirkan adanya kekerasan.

Momentum bulan Muharam sangat tepat untuk kita jadikan sebagai ibrah dari setiap peristiwa sejarah yang terjadi pada bulan ini. Selain itu, keutamaan bulan Muharam memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta kembali kepada spirit persatuan dan kesatuan.

Bulan Muharam juga tidak terlepas dari peristiwa historis, salah satunya adalah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW tidak hanya sekedar hijrah makaniyyah (geografis), namun tersimpan makna yang sesungguhnya baik secara ideologi, pemikiran, perasaan, dan perilaku, yang dapat kita lihat bagaimana perbandingan kualitas hidup Nabi Muhammad SAW dan sahabat dari masa sebelum hijrah di Mekkah, dengan kehidupan di Madinah sesudah hijrah.

Refleksi Hijrah Nabi Muhammad SAW

Setelah mulai berdakwah secara terbuka, Nabi Muhammad SAW dan umat Islam mendapat penolakan keras dari kaum Quraisy. Berbagai usaha dilakukan oleh Kaum Quraisy untuk menghalangi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah. Mulai dari penyiksaan, pemboikotan, bahkan dibunuh dengan cara yang sangat sadis lagi bengis.

Nabi SAW dengan akhlaknya yang mulia tidak akan pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Islam sesungguhnya adalah agama yang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, akhlak mulia, kejujuran, keadilan, menghormati satu sama lain dan haram bagi umat Islam saling menyakiti dalam bentuk apapun. Pada akhirnya Nabi Muhammad SAW memenuhi perintah Allah SWT untuk berhijrah dari Mekkah ke Madinah, demi menyelamatkan nyawa kaum muslimin.

Baca Juga:

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

Setelah berhijrah, kehidupan umat Islam jauh lebih baik dari pada sebelumnya. Melalui piagam Madinah, Nabi SAW membuat konsensus dengan semua suku dan agama, sehingga terbentuk aturan kebebasan beragama dan pembatasan aturan berdakwah antar agama. Itu artinya, agama Islam boleh berdakwah kepada umat agama lain tanpa paksaan. Seorang Muslim yang kaya juga diwajibkan membantu muslim yang lemah melalui zakat, sedekah, dan infaq.

Di Madinah, setiap manusia memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan pilihan hidupnya baik ia beragama Islam atau tidak. Tidak boleh ada paksaan dalam beragama. Sebab, persoalan agama adalah urusan masing-masing, hak setiap individu.

Kehidupan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam setelah hijrah ke Madinah adalah sebuah potret kehidupan yang mengedepankan persatuan dan kesatuan di atas konsensus atau kesepakatan bersama yaitu piagam madinah, sehingga terwujud rasa aman dan damai.      

Dimensi Hijrah dalam Spirit Persatuan dan Kesatuan

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan sahabat harus kita jadikan sebagai pelajaran penting agar lebih memaknai secara luas dan mendalam. Hijrah bukan semata-mata mengikuti trend dan merasa paling benar.

Lebih dari itu, hijrah merupakan perpindahan tanpa henti dari suatu kondisi yang tidak baik menjadi baik, dari kondisi yang baik menjadi lebih baik, dan dari kondisi yang lebih baik menjadi makin baik, begitu seterusnya hingga akhir hayat. Selain itu hijrah juga tidak sekedar perpindahan secara geografis, namun memuat dimensi lain.

Pertama, ideologi (hijrah I’tiqadiyah) yang dapat ditandai dengan peningkatan iman dan takwa yang terus meningkat tiada henti. Seseorang yang dapat berhijrah secara ideologi dapat menjadi muslim dan mukmin yang terbaik.

Kedua, pola pikir (Hijrah Fikriyah), dterandai dengan menjadi pribadi yang santun, tegas, dan bijaksana menghadapi perbedaan manusia. Ketiga, rasa (Hijrah Syu’uriyah), yaitu menjadi pribadi yang lebih pandai berempati, lembut hati, dan saling menyanyangi. Keempat, tindakan (Hijrah Sulukiyah), ditunjukkan dalam sikap yang bijaksana, rela berkorban untuk orang sekitar dan manusia.

Dari hal yang sudah saya sebutkan di atas, maka sebagai seorang muslim kita harus memuliakan bulan Muharam ini dengan lebih banyak melakukan kebaikan, meningkatkan iman-takwa, dan berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik.

Puncaknya agar menjadi seorang muslim sejati, yaitu muslim yang membuat rasa nyaman, aman dan damai, sehingga terciptalah rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat, negara, dan alam semesta. Wallahu A’lam bi ash-Shawab. []

 

 

 

Tags: Bulan MuharamislamPiagam MadinahRefleksi HijrahsejarahTahun Baru Hijriyah
fatmi isrotun nafisah

fatmi isrotun nafisah

Fatmi Isrotun Nafisah adalah perempuan kelahiran Purbalingga, dan baru saja lulus dari Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo pada program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2022

Terkait Posts

Seksualitas

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

9 Juli 2025
Tubuh Perempuan

Mengebiri Tubuh Perempuan

9 Juli 2025
Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pelecehan Seksual

    Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID