• Login
  • Register
Rabu, 23 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Bahaya P2GP Bagi Kesehatan Reproduksi Perempuan

Dari sisi kesehatan, P2GP tidak ada manfaatnya kecuali melukai klitoris dan merusak sejumlah syaraf septic yang ada di ujung klitoris, yang berisiko pada infeksi saluran kemih, dan perdarahan yang berbahaya bahkan hingga kematian

Redaksi Redaksi
12/08/2024
in Publik
0
P2GP

P2GP

661
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pemotongan atau Pelukaan Genitalia Perempuan, selanjutnya diperkenalkan dengan istilah P2GP, mengacu pada prosedur pemotongan alat kelamin perempuan baik sebagian atau keseluruhan atau dalam bentuk apapun yang melukai alat kelamin perempuan, tanpa alasan non-medis.

Sebuah Penelitian nasional menemukan adanya pelanggaran hak untuk hidup bebas dari kekerasan mempengaruhi 51% anak perempuan di bawah usia sebelas tahun.

Memotong atau merusak jaringan genital yang sehat terbukti tidak ada manfaatnya dari sisi kesehatan. Tetapi sebaliknya, P2GP merupakan prosedur yang menyakitkan dan menimbulkan traumatis yang mengganggu fungsi alami tubuh. P2GP memberi konsekuensi kesehatan dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang seperti infeksi, perdarahan, depresi, komplikasi persalinan dan ketidaksuburan.

Tradisi Masa Lalu

P2GP merupakan tradisi masa lalu yang turun temurun, sebelum turunya tiga agama samawi; Yahudi, Kristen dan Islam, bahkan jauh sejak zaman Firaun di Mesir dan di negaranegara Timur Tengah sekitar 4.000 tahun sebelum masehi. Sebagian menyebutkan praktik FGM telah dilakukan hampir 2000 tahun sebelum Islam. Menurutnya, khitan perempuan tidak dipraktikkan oleh mayoritas umat Islam di seluruh dunia.

WHO memperkirakan sekitar 100-140 juta perempuan dan anak perempuan di dunia mengalami khitan perempuan, termasuk di dalamnya Indonesia.

Baca Juga:

Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Riskesdas menyebutkan bahwa praktik khitan perempuan terjadi di seluruh Indonesia, di perkotaan sebesar 55,8 persen. Bahkan lebih tinggi dari pada di perdesaan (46,9%) yang anak perempuan umur 0-11 tahun alami.

Dari sisi kesehatan, P2GP tidak ada manfaatnya kecuali melukai klitoris dan merusak sejumlah syaraf septic yang ada di ujung klitoris. Hal ini sangat berisiko pada infeksi saluran kemih, dan perdarahan yang berbahaya bahkan hingga kematian (Fadli, 2017).

Menurutnya, pemotongan klitoris arteri di mana darah mengalir pada tekanan tinggi, pemotongan labia juga merusak arteri dan vena. Sehingga menyebabkan terjadi pendarahan hebat (haemorrhage) sebagai salah satu komplikasi langsung yang paling umum terjadi setelah pemotongan.

Bahaya Khitan Perempuan

Hal tersebut menunjukkan bahaya khitan perempuan adalah nyata, namun belum banyak disadari oleh masyarakat. Praktik khitan perempuan di Indonesia dilakukan karena beberapa faktor di antaranya terbanyak karena pemahaman agama dan mengikuti tradisi keluarga yang turun temurun.

Pemahaman agama merupakan faktor tertinggi yang mendorong masyarakat melakukan khitan perempuan karena meyakini sebagai simbol legalitas seseorang menjadi sah sebagai seorang muslim.

Sementara mereka yang melakukannya karena adat dan budaya di antara mereka juga mengetahui bahwa khitan perempuan itu tidak ada manfaatnya bagi kesehatan. Namun tetap mereka lakukan hanya karena tradisi keluarga yang sudah turun temurun. Selebihnya mereka melakukan dengan alasan untuk kebersihan atau kesehatan bahkan mitos dan sebagainya.  []

Tags: BahayakesehatanP2GPperempuanreproduksi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perlindungan Anak

Mengapa Perlindungan Anak Harus Dimulai dari Kesadaran Gender?

23 Juli 2025
Pesantren Inklusif

Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik

22 Juli 2025
Perselingkuhan

Perselingkuhan, Nikah Siri dan Sexually Discipline

22 Juli 2025
Mazmur

Mazmur dan Suara Alam: Ketika Bumi Menjadi Mitra dalam Memuji Tuhan

21 Juli 2025
Erika Carlina

Dari Erika Carlina Kita Belajar Mendengarkan Tanpa Menghakimi

21 Juli 2025
Tren S-Line

Tren S-Line: Ketika Aib Bukan Lagi Aib

21 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sibling Rivalry

    Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perlindungan Anak Harus Dimulai dari Kesadaran Gender?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Viral Pegawai PPPK Ramai-ramai Gugat Cerai Suami: Disfungsi Institusi Pernikahan
  • Menghargai Hak-hak Anak
  • Menemukan Makna Cinta yang Mubadalah dari Film Sore: Istri dari Masa Depan
  • Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm
  • Mengapa Perlindungan Anak Harus Dimulai dari Kesadaran Gender?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID