• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Memilih Pasangan Hidup

Ukuran kafa’ah dalam Islam yang terpenting adalah kesederajatan dalam kualitas iman, takwa, ahklak dan kesalehan seseorang, bukan status sosial, keturunan, kekayaan dan kerupawanan.

Redaksi Redaksi
10/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Pasangan Hidup

Pasangan Hidup

514
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sosok yang idel dijadikan pasangan hidup adalah yang sekufu (kafa’ah) dan yang berkesalehan. Menurut Islam, kafa’ah atau kesepadanan dan kesederajatan dalam pernikahan, dipandang sangat penting.

Sebab, dengan adanya kafa’ah antara suami-istri itu, usaha untuk membina rumah tangga yang islami akan lebih mudah terwujud.

Ukuran kafa’ah dalam Islam yang terpenting adalah kesederajatan dalam kualitas iman, takwa, ahklak dan kesalehan seseorang, bukan status sosial, keturunan, kekayaan dan kerupawanan.

Meskipun demikian, hal-hal terakhir ini juga perlu dipertimbangkan untuk tujuan menjamin keselarasaan yang lebih sempurna dalam rumah tangga, asalkan jangan dijadikan prinsip utama dan tidak berlebih-lebihan.

Dalan konteks ini Islam memandang sama derajat manusia, baik itu orang Arab maupun orang non-Arab, miskin atau kaya, dan lain sebagainya. Tidak ada perbedaan di antara manusia melainkan derajat dan ketakwaan dan kesalehan (QS. al-Hujarat 49:13).

Baca Juga:

Peran Negara Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Bagaimana Hukum Menceraikan Pasangan Penyandang Disabilitas?

Memilihara Lingkungan Hidup Bagian dari Menjaga Jiwa

Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup

Hal ini menepis kecenderungan kebanyakan orang yang sering sekali lebih suka memilih pasangan hidup dilihat dari aspek status sosial, ekonomi dan hal-hal lain yang bersifat performa ketimbang isi dan kualitas.

Fitrah kemanusaian

Dalam pandangan Islam, nikah adalah fitrah kemanusiaan. Karena itu, Islam menganjurkan umatnya untuk menikah. Dalam hadits riwayat Ibnu Majah,dari Aisyah, Nabi bersabda:

النكا ح سنتي فمن لم يعمل بسنتي فليس مني و تزوجوا فانى مكاثر بكم الامم يوم القيا مة

“Nikah adalah tradisi agamaku. Maka, barangsiapa tidak mengamalkanya, niscaya ia tidak termasuk golonganku. Dan menikahlah sebab, aku hendak membanggakan banyaknya umatku dengan (pernikahan) kamu di hadapan umat-umat lain kelak di hari kiamat.”

Islam mengajarkan bahwa nikah adalah satu-satunya sarana untuk menyalurkan naluri seksual, melahirkan keturunan, dan sarana untuk membina keluarga yang islami.

Penghargaan Islam terhadap ikatan pernikahan pun sangat besar. Bahkan, dalam sebuah hadits Nabi, seperti dalam riwayat at-Thabrani, al-Hakim al-Baihaqi, ikatan itu menyatakan sebanding dengan separuh agama.

ادا تزوجا العبد فقداستكمل نصفالدين فليتق الله النصف البا قى

“Ketika seorang hamba menikah sesungguhnya ia telah melengkapi separuh agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Alloh dalam (memelihara) separuh yang lain.” [] 

Tags: Hidupmemilihpasangan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID