• Login
  • Register
Senin, 14 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Merebut Kembali Martabat Perempuan

Nabi SAW menghapus praktik ini. Beliau menegaskan bahwa perempuan berhak menentukan pilihan dalam pernikahan.

Redaksi Redaksi
13/07/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Perempuan

Perempuan

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nabi Muhammad SAW hadir membawa semangat Al-Qur’an yang menentang praktik zalim terhadap perempuan, termasuk pemaksaan pernikahan yang kala itu sudah menjadi kebiasaan lumrah di masyarakat Arab.

Pada masa itu, perempuan dinikahkan tanpa diminta persetujuannya, lalu terjebak dalam ikatan rumah tangga yang tak pernah mereka inginkan. Mereka memang tidak dikubur hidup-hidup seperti tradisi jahiliyah terdahulu, tetapi dikubur dalam kehidupan yang menyesakkan, terampas kebebasan dan kehendaknya.

Nabi SAW menghapus praktik ini. Beliau menegaskan bahwa perempuan berhak menentukan pilihan dalam pernikahan. Dari sudut pandang sosial saat itu, langkah ini adalah sebuah revolusi besar yang memulihkan harkat dan martabat kemanusiaan perempuan.

Al-Qur’an juga hadir membatasi praktik poligami yang sebelumnya tanpa kendali. Dari segi kuantitas, syariat hanya memperbolehkan maksimal empat istri, itu pun dengan syarat ketat yang terkait erat dengan perlindungan anak-anak yatim agar tidak mereka zalimi atau hinakan.

Dari segi kualitas, Al-Qur’an menggarisbawahi keharusan berlaku adil dalam poligami, sebuah standar yang begitu tinggi. Hingga akhirnya menegaskan monogami sebagai bentuk kehidupan berkeluarga yang lebih dekat pada keadilan. “Monogami adalah lebih dekat untuk tidak berbuat zalim,” simpul Al-Qur’an.

Baca Juga:

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Gagasan besar Al-Qur’an tentang perempuan dan keadilan gender ini hanya akan terus hidup jika kita tafsirkan secara holistik. Tafsir yang membaca keseluruhan teks dengan memperhatikan kedalaman makna dan realitas sosial yang mengitarinya.

Bahkan, tafsir yang bertumpu pada tujuan kemanusiaan, menempatkan etika sosial sebagai inti dari spiritualitas Islam. Sebab, pengabdian manusia kepada sesama sejatinya adalah puncak pengabdian kepada Allah SWT. []

Tags: KembaliMartabatMerebutperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Tafsir Keadilan Gender

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

13 Juli 2025
Narkoba

Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

12 Juli 2025
Ayat sebagai

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

12 Juli 2025
Hak Perempuan

Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

12 Juli 2025
Setara

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

12 Juli 2025
Gender

Islam dan Persoalan Gender

11 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mas Pelayaran

    Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kidung Reksabumi; Sebuah Ajakan Umat Beragama untuk Saling Jaga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID