• Login
  • Register
Minggu, 13 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Anak Muda harus Menghargai Perbedaan

Winarno Winarno
07/07/2019
in Aktual
0
menghargai perbedaan

menghargai perbedaan

12
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ketua Pelita Perdamaian, Haryono mengajak anak muda untuk menghargai perbedaan, baik itu perbedaan suku, ras, dan agama sekalipun. Pasalnya, perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia.

“Kuncinya adalah kita harus sering-sering komunikasi atau ngobrol satu sama lain dan Pelita menyediakan hal itu melalui pertemuan bulanan,” kata Haryono saat menyampaikan materi pada Pelatihan Kepemimpinan Anak Muda yang digelar Fahmina Institute di Kuningan.

Ia menjelaskan, dalam pertemuan bulanan, Pelita mencoba mempertemukan orang-orang dari berbagai latar belakang agama untuk saling komunikasi. Jadi Pelita memiliki ruang informal untuk sering bertatap muda dan berdiskusi satu sama lain.

“Nah untuk menghapus rasa curiga satu sama lain. Makanya kami adakan pertemuan bulanan ini,” imbuhnya.

Dalam pertemuan itu juga, lanjut dia, Pelita tidak mendiskusikan masalah teologis agama atau keyakinan. Namun Pelita mencoba mengajak anak muda untuk saling mengenal satu sama lain.

Baca Juga:

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

Merebut Kembali Martabat Perempuan

Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

Kala Kesalingan Mulai Memudar

“Kalau mereka sudah saling mengenal, maka tidak ada lagi saling curiga,” tegasnya.

Termotivasi dari kiai

Alasan ia terlibat di Pelita, Haryono mengaku ia termotivasi dari seorang kiai di pesantren ketika mondok dulu. Sebab, ia melihat kiai itu memiliki teman seorang pendeta.

“Oh ternyata penting juga memahami perbedaan, dan masing-masing karakter agama. Jadi motivasinya itu dari pesantren, bahkan kiai saya mempraktikkannya,” ucapnya.

Modal

Sementara itu, Perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon, Tamim mengapresiasi kepada Fahmina Institute yang telah membuat pelatihan kepemimpinan gotong royong bagi anak muda. Sebab, pelatihan kepemimpinan anak muda ini merupakan modal untuk berkiprah di masyarakat.

“Kalau sudah belajar kepemimpinan, maka pengetahuan ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah di desa masing-masing. Berangkat dari masalah itu adik-adik bisa melakukan inovasi-inovasi untuk memecahkan masalah,” harapnya. (WIN)

Winarno

Winarno

Winarno, Alumni Pondok An-Nasucha, dan ISIF Cirebon Fakultas Usuluddin

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Praktik Kesalingan

    Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID