• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Baby Blues: Antara Mothering dan Ketidakseimbangan Peran Pasutri

Ria AS Ria AS
03/01/2020
in Keluarga
0
peran pasutri

Penting menjaga keseimbangan peran pasutri agar Ibu tidak mengalami Baby Blues

88
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Barangkali kalimat ini sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Karena ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya, maka seorang ibu seakan-akan dituntut untuk menjadi guru yang sempurna. Efeknya, ketika berbicara tentang pengasuhan dan pendidikan anak, sebagian besar dari kita akan menganggap bahwa ibu bertanggung jawab penuh terhadap semua pengasuhan dan pendidikan anak-anaknya.

Istilah ini kita kenal dengan kata mothering, dimana ketika seorang perempuan mempunyai kodrat untuk melahirkan dan menyusui, maka secara otomatis semua hal yang berkaitan dengan perawatan dan pengasuhan anak dibebankan kepada perempuan, meskipun keseimbangan peran pasutri seharusnya diperhatikan. Misalkan untuk hal yang sepele seperti menggendong, mengganti popok, mencuci baju bayi, merawat saat sakit, dan lain sebagainya, dianggap menjadi beban ibu

Lebih gawat, ketika seorang suami terkadang juga menganggap urusan pengasuhan dan pendidikan anak menjadi tanggung jawab istri. Suami beranggapan bahwa dengan memberikan nafkah yang cukup untuk istri, merupakan bagian penting dalam suksesnya pengasuhan dan pendidikan pada anak.

Sehingga suami melupakan bahwa seharusnya pengasuhan dan pendidikan anak, tidak hanya berkaitan dengan nafkah, tapi juga dengan pembagian peran yang seimbang dan komitmen bersama dalam pengasuhan dan pendidikan anak.

Bahkan, ketika ada suami yang ingin membantu istrinya dalam hal pengasuhan, maka akan ada anggapan bahwa istrinya tidak bertanggung jawab. Sampai ada istilah ‘suami-suami takut istri’ ketika ada suami yang membantu menggendong dan menyuapi bayi ketika berada di ruang publik. Tentunya ini sangat ironis mengingat parenting bukan hanya mengacu pada ibu tapi juga ayah yang mempunyai peran sama dalam pengasuhan dan pendidikan anak.

Baca Juga:

Navigasi Parenting di Era Digital

Rayakan Motherhood kita dengan Mencantumkan Kerja Pengasuhan di Curriculum Vitae, Moms!

Tentang Ibu dan Omelannya

Pro Kontra Pengesahan UU KIA

Lalu bagaimana efeknya jika seorang ibu dituntut untuk menjadi guru sempurna dalam sekolah pertama bagi anak-anaknya? Jawabannya adalah banyaknya ibu yang mengalami postpartum depression, atau lebih kita kenal dengan istilah Baby Blues.

Depresi yang dialami oleh perempuan setelah melahirkan yang terjadi di Indonesia dengan jumlah kasus lebih dari 2 juta per tahun. Jumlah yang fantastis mengingat sebagian dari tenaga kesehatan dan keluarga terdekat cenderung lebih memperhatikan kondisi bayi dan ibu secara fisik daripada secara psikis.

Seorang ibu cenderung tertekan jika dia dianggap tidak sempurna oleh sekelilingnya hanya karena melahirkan sacara sesar atau dianggap malas karena memberi susu formula pada bayinya. Maka jangan heran ketika kita membaca atau mendengar berita tentang banyaknya kasus ibu depresi yang lalu membunuh anaknya (atau bunuh diri) hanya karena si anak kurus dan si Ibu dianggap tidak becus mengurusnya.

Salah satu solusinya adalah dengan keterbukaan dan keseimbangan dalam peran pasutri. Istri tidak perlu takut atau malu karena dianggap tidak sempurna dengan meminta bantuan suami dalam setiap hal yang terkait dengan pengasuhan dan pendidikan anak. Dan kesadaran suami bahwa pengasuhan dan pendidikan anak memang harus dilakukan bersama-sama.[]

Tags: anak dalam IslamBaby BluesCerita PerempuanCuti Melahirkanpendidikan anakperan ibuPerempuan dan Anak
Ria AS

Ria AS

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version